Minggu, 08 Maret 2015

UCAPAN TERIMAKASIH


UCAPAN TERIMAKASIH

Kuucapkan puji syukur kepada Tuhan Allahku yang maha Kuasa, yang telah campur tangan secara langsung dan tak langsung dan mengijinkanku menulis buku lifestoryku, serta  memberi inspirasi padaku dan memberi kemampuan dan jalan keluar padaku sehingga buku ini bisa diterbitkan. Terima kasih pada Tuhan Allahku yang tak terhingga atas penyertaan-Nya kepadaku yang memberi masukan-masukan secara ajaib yang sangat berarti di buku yang ku tulis sehingga dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Kuucapkan terima kasih kepada kedua Almarhum Orangtuaku. Karena mereka, aku lahir ke dalam dunia ini.

Kuucapkan terima kasih kepada adik-adikku yang secara langsung dan tidak langsung telah membantuku ketika aku dipenjara.

Kuucapkan terima kasih kepada pihak Lapas Wirogunan Yogyakarta yang secara langsung dan tidak langsung membantuku melengkapi buku life storyku dan bersedia memberikan foto-foto kegiatan yang sempat kuikuti selama aku dipenjara untuk melengkapi buku life storyku.

Kuucapkan terima kasih kepada Romo Kieser Romo gereja katolik Kotabaru yang melayani kegiatan Gerejani di dalam Lapas Wirogunan secara agama Katolik dan menyarankan agar aku harus berhati-hati dalam penulisan buku lifestoryku, dengan gambaran bahwa semua orang punya sejarah sendiri-sendiri, yang akhirnya membawa mereka masuk ke dalam penjara.

Kuucapkan terima kasih kepada Frather-frater,Bruder-bruder dari Gereja Katolik yang melayani kegiatan ibadah tiap hari sabtu dan minggu ke 4 di Lapas Wirogunan juga Suster-suster yang baik dan menyarankan agar puisi ciptaanku yang kubacakan ketika perayaan Paskah di Lapas Wirogunan juga dimasukkan tertulis dalam buku karangan life storyku.

Kuucapkan terima kasih kepada Bapak Sutarjo dari Gereja Demak ijo dan pelayan Tuhan dari berbagai Gereja Kristen yang berada di Yogyakarta dan Gereja Batu Penjuru Jakarta. Yang telah dengan rela hati melayani dengan sukacita di Lapas Wirogunan secara bergantian yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu dan sangat membantuku dalam mengisi cerita lifestoryku selama aku di penjara.

Kuucapkan terima kasih kepada mantan suami penulis yang masih mau memiliki hubungan silaturahmi yang baik dengan penulis sehingga ketika penulis di penjara dan bersedia membesuk penulis selama 1 bulan sekali.
Kuucapkan terima kasih kepada anak-anakku, yang mau menjenguk penulis ketika di dalam penjara walau tidak tiap bulan menjenguk. Dan hanya pas liburan sekolah saja menjengukku ke Lapas karena jauhnya jarak Yogyakarta Semarang bagi anak-anak.

Kuucapkan terima kasih kepada pacar udaraku, Reihan Syah Braham  warga Jepara yang berusia 19th, yang dengan setia menemaniku, mendukungku di saat penulis susah, sedih, terluka, memberi penulis nasehat, menguatkan penulis ketika tahu penulis dipenjara dan tetap menjadi 'pacar udara' penulis.

Kuucapkan terima kasih kepada pacar penjaraku di Rutan City, Cherokee Bacher keturunan Belanda yang berusia 22tahun waktu itu. Dia bertemu aku dan dipenjara bersamaku di Rutan City karena tersangkut pasal 351 dan 170 tentang kasus penganiayaan dan pengrusakan mobil yang mendapat vonis hukuman 7 bulan. Dia sempat berpacaran denganku seijin petugas Rutan dengan isi surat yang harus disensor dulu oleh petugas Rutan. Dia sangat menghibur aku ketika aku dan dia sama-sama dipenjara di Rutan City, walau bisanya bertemu hanya jika ada kegiatan kebaktian di gereja Rutan, belanja bersama teman-teman wanita satu blok di koperasi Rutan, bertugas ke Salon Rutan, kegiatan olahraga atau senam massal. Walau hanya sekedar saling pandang dari jauh, saling melambai,  sekedar melemparkan senyum dan tawa saja sudah lebih dari cukup dan sangat membuat bahagia ketika kami masih di penjara di Rutan city dengan rumitnya birokrasi pacaran di Rutan, susahnya untuk saling bicara dan bertemu karena ketatnya peraturan di Rutan. Dan juga ketika ku kecewa dengan 'pacar udara' ku yang tidak kunjung menjengukku dengan banyak alasan yang kucoba mengerti. Hahaha namanya juga pacar udara, ya gak mungkin ketemuanlah.. Dan pada akhir cerita asmaraku dengan Cherokee Bacher di dalam penjara Rutan City, dia melakukan hal yang sama seperti semua tahanan yang sudah bebas lainnya. Dia juga melakukan “Janji Bui karena sejak kebebasannya 7 Juni 2013 yang lalu, dia tidak pernah membesukku yang sudah diblayer ke Lapas Wirogunan. Hehehe... pacaran di Rutan City yang kulakukan bersama teman-temanku yang tertarik pengen pacaran di penjara hanya dilakukan secara iseng untuk hiburan di Rutan yang minim hiburan, walau ada sih yang meneruskan pacaran sampai di luar penjara bahkan sampai menikah juga ada tapi hal ini bisa dihitung dengan jari hehehe... Akhirnya akupun mengalami bagaimana rasanya kena “Janji Bui” yang dilakukan oleh Cherokee Bacher wakakakakak….

Kuucapkan terima kasih kepada Tantowi laki-laki muda hitam manis yang berusia 21th waktu itu yang tersangkut kasus pembunuhan dan dihukum lebih dari 10 tahun penjara. Yang bersedia pacaran denganku selama aku dipenjara di Lapas dengan perjanjian jika aku bebas nanti hubungan pacaran kami putus hehehe..hal ini kulakukan karena aku pengen merasakan pacaran juga di dalam Lapas. Kebetulan kami bertemu ketika kami ikut acara kegiatan paduan suara yang diikuti WBP(Warga Binaan Pemasyarakatan) laki-laki dan wanita yang dipilih untuk mengikuti kegiatan paduan suara ketika ada acara upacara di Lapas Wirogunan. Sehingga akhirnya aku bisa merasakan bagaimana susahnya pacaran di dalam Lapas. Yang lebih sangat jarang bertemu di Lapas, dan ketika bertemu hanya bisa memandang ,melambaikan tangan dan tersenyum saja dari kejauuuuhan hehehe..karena saking jauhnya. Kami bisa bertemu dan saling pandang dari jauh jika ada kegiatan yang bisa membuat kami bisa saling pandang dari jauhhh…sudah membuat senang, seperti perayaan 17  agustusan , hari ulangtahun Lapas, pertemuan semua WBP untuk mendengarkan briefing dari pak Kalapas dan ketika aku berangkat dan pulang gereja sambil memandang wartel dari jauh karena dia dulu menjadi tamping (tahanan pendamping) Wartel hehehe... Kenangan hari ulangtahunnya tgl 29 juni yang dirayakannya bersamaku dan rekan-rekan sesama WBP di ruang besukan masih membekas di ingatanku hehehe..

Kuucapkan terima kasih kepada teman-teman di penjara yang secara langsung dan tidak langsung membantuku mengisi kisah-kisah pahit manisnya di dalam penjara dalam buku lifestoryku.


Kuucapkan terimakasih juga kepada Felix Widagdo Sarjana Tehnik Pangan Unika yang menjadi pasangan hidupku sekarang ini, dan berusia di bawahku 13 tahun yang mau menerimaku apa adanya diriku dan juga bersedia membantu mengetikkan dan menyusun buku life storyku dan memasukkannya ke blog di goggle dan membantu nge share  di Facebookku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar