Kamis, 12 Maret 2015

(16) Lapas Wirogunan

Realitas lapas tentang seorang TIPIKOR yangmenderita stroke separo ketika masih dipenjara
Ketika temanku yang bernama Kar kasus tipikor yang sedang mengurus PB(pembebasan bersyarat). SK nya turun sore itu dan dia dipanggil oleh KPLP untuk cap 3 jari. Rasanya sangat mengharukan karena Kar terserang stroke separo ketika sedang menjalani masa-masa dipenjara. ketika terkena serangan stroke pertama kali dia tidak bisa bangun, tetapi setelah diobati sekarang dia bisa duduk dan berjalan walau terpincang-pincang. Tangan kanan dan kakinya kanannya tidak sempurna lagi. Kata dia sih sarafnya pecah satu. Kasihan juga jika melihat Kar kelamaan di penjara, karena kalau di dalam penjara kalau dibantu teman-temannya Kar gak mau, mungkin karena gak mau ngrepotin teman-temannya, kalau Kar lebih cepat pulang dari penjara maka penyembuhan stroke separonya lebih optimal.

Salah satu sisi positif di penjara semua agama
Untuk yang beragama Kristen ada yang katam baca Alkitab. Dan untuk yang beragama Islam juga ada yang katam baca Al-quran. Dan katamnya bisa berkali-kali alias lebih dari satu kali. Padahal kalau di luar penjara, gak ada waktu dan hanya asik cari uang saja. Ini adalah sisi religius di Lapas bahwa banyak jiwa-jiwa yang lebih dekat dengan Tuhan dan banyak jiwa-jiwa yang bertobat.

Pengurusan CB(Cuti Bersyarat)
Kepengurusan CBku gagal karena semua adikku gak ada yang bersedia menjamin aku ketika aku bebas nanti. Mereka merasa malu jika ketauan mertua, atau saudara, atau tetangganya jika ada saudaranya yang masuk penjara. Karena saking jeleknya image penjara di mata masyarakat pada umumnya. Akhirnya aku menjalani hukuman nge-dis, hanya dipotong remisi agustusan yang hanya sebesar 1 bulan saja. Sehingga ketika aku harusnya bebas nge-dis tgl 30 november, aku jadinya bebasnya 30 oktober karena hukumanku dipotong 1 bulan penjara karena mendapat remisi agustusan.

Kisah menyedihkan petewele onde-onde
Ketika salah satu WBP bebas dari Lapas yang bernama Bet, dan mendapat gelar dari teman-temanku yang menjadi teman karibnya selama di Lapas yaitu petewele onde-onde. Kenapa dia sampai mendapat gelar petewele onde-onde karena dia membawa uang teman-temannya yang titip uang sama dia agar dibelanjakan barang-barang pesanan teman-temannya, kenyataannya malah Bet lama gak membesuk teman-temannya yang sudah kadung titip uang. Saking marahnya teman-temannya yang sudah kadung percaya sama dia dan menggelari dia petewele onde-onde.

Canda Lapas ketika pelajaran menjahit
Ketika pelajaran menjahit, teman-temanku yang ikut pelajaran menjahit, merasa kesusahan mengikuti pelajaran menjahit, karena masih manual menggunakan kayuh mesin jahit di kaki dan gak pakai dinamo, jadi terasa susah banget. Kebetulan aku bisa menjahit karena almarhum mamaku seorang penjahit juga. Dasarnya aku suka bercanda , melihat temanku-temanku merasa kesulitan belajar genjot mesin penjahit. Aku komentar iseng,” kita kan penjahat bukan penjahit jadi gak bisa kalo suruh belajar menjahit hahahaha...”.

Canda Lapas pernikahan dalam penjara

Aku dipanggil konseling oleh petugas gereja di kantor Bimaswat, ketika sampai lantai atas aku bersama ibu petugas melongok keluar jendela dari kantor BIMASWAT dan aku melihat mobil pengantin. Aku jadi ingat kalau hari ini mantan WBP wanita kasus petewele menikah dengan WBP  laki-laki kasus perampokan yang masih menjalani hukuman di dalam penjara dan ini hasil pacaran di Lapas hehehe...walau sebenarnya untuk bertemu saja gak bisa, tapi ada saja caranya mereka menjalin cinta hehehe...paling tidak ketika si WBP wanita bebas karena saking cintanya dia sering membesuk WBP laki-laki yang dicintainya dan akhirnya mereka melangsungkan pernikahan di dalam penjara hehehe..yang menarik disini adalah pengantin wanita datang ke Lapas menaiki mobil pengantin tanpa didampingi pengantin pria. Setelah melangsungkan pernikahan yang hanya berlangsung sebentar saja, pengantin wanita pulang menaiki mobil pengantin lagi...lagi lagi tanpa didampingi pengantin pria..karena pengantin prianya msih dipenjara hehehehe...

(bersambung ke bag.17)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar