Realitas lapas tentang seorang TIPIKOR yangmenderita stroke separo
ketika masih dipenjara
Ketika temanku yang bernama Kar kasus tipikor yang sedang mengurus
PB(pembebasan bersyarat). SK nya turun sore itu dan dia dipanggil oleh KPLP
untuk cap 3 jari. Rasanya sangat mengharukan karena Kar terserang stroke separo
ketika sedang menjalani masa-masa dipenjara. ketika terkena serangan stroke
pertama kali dia tidak bisa bangun, tetapi setelah diobati sekarang dia bisa
duduk dan berjalan walau terpincang-pincang. Tangan kanan dan kakinya kanannya
tidak sempurna lagi. Kata dia sih sarafnya pecah satu. Kasihan juga jika melihat
Kar kelamaan di penjara, karena kalau di dalam penjara kalau dibantu
teman-temannya Kar gak mau, mungkin karena gak mau ngrepotin teman-temannya,
kalau Kar lebih cepat pulang dari penjara maka penyembuhan stroke separonya
lebih optimal.
Salah satu sisi positif di penjara semua agama
Untuk yang beragama Kristen ada yang katam baca Alkitab. Dan untuk yang
beragama Islam juga ada yang katam baca Al-quran. Dan katamnya bisa
berkali-kali alias lebih dari satu kali. Padahal kalau di luar penjara, gak ada
waktu dan hanya asik cari uang saja. Ini adalah sisi religius di Lapas bahwa
banyak jiwa-jiwa yang lebih dekat dengan Tuhan dan banyak jiwa-jiwa yang
bertobat.
Pengurusan CB(Cuti
Bersyarat)
Kepengurusan CBku gagal karena semua adikku gak ada yang bersedia menjamin
aku ketika aku bebas nanti. Mereka merasa malu jika ketauan mertua, atau
saudara, atau tetangganya jika ada saudaranya yang masuk penjara. Karena saking
jeleknya image penjara di mata masyarakat pada umumnya. Akhirnya aku menjalani
hukuman nge-dis, hanya dipotong remisi agustusan yang hanya sebesar 1 bulan
saja. Sehingga ketika aku harusnya bebas nge-dis tgl 30 november, aku jadinya
bebasnya 30 oktober karena hukumanku dipotong 1 bulan penjara karena mendapat
remisi agustusan.
Kisah menyedihkan petewele onde-onde
Ketika salah satu WBP bebas dari Lapas yang bernama Bet, dan mendapat gelar
dari teman-temanku yang menjadi teman karibnya selama di Lapas yaitu petewele
onde-onde. Kenapa dia sampai mendapat gelar petewele onde-onde karena dia
membawa uang teman-temannya yang titip uang sama dia agar dibelanjakan
barang-barang pesanan teman-temannya, kenyataannya malah Bet lama gak membesuk
teman-temannya yang sudah kadung titip uang. Saking marahnya teman-temannya
yang sudah kadung percaya sama dia dan menggelari dia petewele onde-onde.
Canda Lapas ketika pelajaran menjahit
Ketika pelajaran menjahit, teman-temanku yang ikut pelajaran menjahit,
merasa kesusahan mengikuti pelajaran menjahit, karena masih manual menggunakan kayuh
mesin jahit di kaki dan gak pakai dinamo, jadi terasa susah banget. Kebetulan
aku bisa menjahit karena almarhum mamaku seorang penjahit juga. Dasarnya aku
suka bercanda , melihat temanku-temanku merasa kesulitan belajar genjot mesin
penjahit. Aku komentar iseng,” kita kan penjahat bukan penjahit jadi gak bisa
kalo suruh belajar menjahit hahahaha...”.
Canda Lapas pernikahan dalam penjara
Aku dipanggil konseling oleh petugas gereja di kantor Bimaswat, ketika
sampai lantai atas aku bersama ibu petugas melongok keluar jendela dari kantor
BIMASWAT dan aku melihat mobil pengantin. Aku jadi ingat kalau hari ini mantan
WBP wanita kasus petewele menikah dengan WBP laki-laki kasus perampokan yang masih
menjalani hukuman di dalam penjara dan ini hasil pacaran di Lapas
hehehe...walau sebenarnya untuk bertemu saja gak bisa, tapi ada saja caranya
mereka menjalin cinta hehehe...paling tidak ketika si WBP wanita bebas karena
saking cintanya dia sering membesuk WBP laki-laki yang dicintainya dan akhirnya
mereka melangsungkan pernikahan di dalam penjara hehehe..yang menarik disini
adalah pengantin wanita datang ke Lapas menaiki mobil pengantin tanpa
didampingi pengantin pria. Setelah melangsungkan pernikahan yang hanya
berlangsung sebentar saja, pengantin wanita pulang menaiki mobil pengantin
lagi...lagi lagi tanpa didampingi pengantin pria..karena pengantin prianya msih
dipenjara hehehehe...
(bersambung ke bag.17)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar