Kegiatan menjahit di Lapas
Dulu pertama kali ada dan dimulai pelajaran menjahit, aku gak ikut
pelajaran menjahit dengan alasan aku sudah bisa menjahit dan juga alasan karena
mesin jahitnya hanya sedikit. Yaitu hanya 3 biji padahal WBP wanita jamanku
dipenjara ada sekitar 19 orang waktu itu. Dan salah satu mesin
jahitnya adalah
sumbangan Romo Kieser, maka para WBP wanita bergantianlah memakainya. Tiap datang belajar menjahit hanya terdiri
beberapa orang kira-kira 5 orang atau 6 orang saja dan diatur oleh ibu petugas
yang khusus bertugas mengurusi bidang jahit menjahit di Lapas. Ibu petugas itu
mengawal para WBP wanita belajar menjahit dari jam 11 sampai jam 1 siang dalam
kegiatan menjahit. Di sana para WBP belajar jahit dengan memanggil guru jahit
dari luar Lapas. Sementara itu pas jamanku dipenjara hanya diajari membikin tas, sarung bantal, taplak meja dan ada juga yang merajut. Kebanyakan para WBP wanita pada gak bisa jahit juga hehehe..koment temanku
ketika pelajaran menjahit diikutinya,” kita kan penjahat bukan penjahit ya
hehehe..”. Jadi maklum kalo pada gak bisa menjahit hahaha...
Asal
muasal aku jadi kepingin ikut pelajaran menjahit dikarenakan para WBP wanita yang belajar menjahit, ketika selesai jahit dan kembali ke kamar sel masing-masing, mereka suka cerita seru tentang pelajaran menjahit dan aku yang suntuk di dalam blok wanita terus akhirnya tertarik dan aku akhirnya usul untuk ikut juga pelajaran menjahit. Dan akhirnya aku ikut juga pelajaran
menjahit dalam Lapas bersama teman-temanku para WBP wanita dengan syarat ikut
jadwal teman satu selku yang sama-sama ke gereja yaitu hari Senin. Dan dalam
mengikuti kegiatan menjahit aku lebih memberi kesempatan sama temanku yang gak
bisa menjahit untuk belajar menjahit. Aku
sering membantu temanku yang gak bisa menjahit dengan mengajari memasang
benang, mengajari menginjak pedal jahit dan mengenjotnya juga lain-lain. Kegiatan menjahit diadakan siang hari dan biasanya
aku mengikuti kegiatan menjahit ketika aku dan mak Wa pulang dari gereja pada
hari senin. Kebetulan dari blok wanita yang beragama Kristen wanitanya hanya aku dan mak Wa saja dan jadwalku menjahit tiap hari senin dan lebih sering telat datang karena jadwal menjahit tiap jam 11 siang padahal jadwal pulang gereja jam 11 lebih jadi sering
lebih telat daripada tepatnya hehe...karena ada makan
bersama dengan pihak pengunjung dari luar gereja jika selesai kebaktian.
Jadi aku dan mak Wa lebih sering telat ikut mengikuti
kegiatan menjahitnya. Akhirnya aku usul kegiatan menjahitku dan mak Wa diganti
hari Jumat. Dengan alasan hari Jumat tidak ada jadwal ke gereja, jadi aku dan
mak Wa bias
lebih awal dan lebih santai ikut jadwal menjahitnya. Ketika aku
mengikuti kegiatan menjahit di lantai atas kantor Lapas, BD sang tamping dapur yang menyukaiku dengan segala cara pasti menemuiku ke ruang jahit, entah memakai alasan apa aja yang
dipakainya agar bisa bertemu denganku dan hal ini membuatku tersenyum. Kadang membawa
galon kosong atau peralatan dapur lainnya hehehe.. Hampir semua petugas tahu kalau aku disukai BD karena BD
orangnya
terbuka dan gentleman. BD gak malu-malu mengakui kalau dia menyukai aku di hadapan
petugas hehehe..tapi aku jadi yang repot karena tiap ada nasi cadhong aku jadi gak boleh menerima karena nanti ndak ketemuan sama BD
hahaha..petugas
penjara lucu ya..sejak tahu BD menyukaiku aku malah yang kena imbasnya jadi gak
bisa menerima cadhong atau menerima bubur kacang ijo yang dikirim ke blok
wanita yang dibagikan BD. Ada-ada saja cara aku bisa ketemuan dengan BD sejak BD menyukaiku hehe.....tapi ya inilah realita penjara yang susah jika mau pacaran hehehe…
Jadwal perpustakaan di Lapas
Oh ya selama kami di penjara kemanapun kami pergi di area
penjara kami mesti dikawal petugas penjara kemana-mana hahaha… kayak pejabat penting aja ya kan.
Ketika menjelang Idulfitri dan perayaan 17 Agustusan,
jadwal ke gereja libur panjang. Jadi aku bisa pergi ke perpustakaan bersama
teman-teman lain satu blok wanita yang tertarik pinjam buku di perpustakaan.
Kadang kesempatan ini kami gunakan untuk cuci mata melihat pemandangan di luar
blok wanita. Biasanya sih ya memandang cowok-cowok yang bisa dilihat atau
mencari-cari sosok cowok yang kita taksir atau pacar kita yang di dalam
penjara hahahaha pacarrr lho pacar hehehe.. ya gitulah
ada aja yang bisa dilakukan para WBP pacaran di Lapas
walau dilarang. Dengan berbagai cara sekedar titip salam, titip bicara, titip surat dengan berbagai cara dan hanya aku dan teman-teman yang tahu hehehe..kegiatan paling seru di dalam blok wanita adalah
jika membicarakan para kaum Adam hehehe… maklum hanya itu hiburan yang paling seru, karena di dalam blok wanita tidak boleh ada tivi apalagi radio. Makanya kalau
sudah masuk kamar sel wanita atau sudah di blok sore hari hingga malam,
kegiatan kami di kamar selain makan, ngemil atau
ngerumpi dengan
topik yang paling seru adalah ngerumpiin para kaum Adam hehehe..ada juga kegiatan yang paling ektrem di
dalam kamar blok wanita yaitu berkelahi hehehe...namanya juga mulut wanita jika gak diatur jadi bisa bikin masalah dalam penjara alias
bertengkar. Kata orang-orang penjara, tembok aja bisa denger, ngeri ya hehehe…
Di dalam kamar ketika masuk blok, kami para WBP suka bercakap-cakap ngobrol
ngalor ngidul gak jelas hehe..ada yang menarik disini ketika aku mendengarkan
obrolan mereka. Ada temanku yang bernama Am menginginkan setelah bebas nanti kembali menjalankan kejahatannya, alias
menempuh jalan-jalan usang dia. Kebetulan dia bernaung dalam bintang leo yang
tidak mau diatur oleh orang lain dan tidak mau mengalah. Ini kesimpulanku
melihat kegiatan dia sehari-hari di dalam Lapas bersamanya. Dia ingin kembali
bekerja melanjutkan pekerjaannya sebagai pencuri dalam sindikat trio macan
wkwkw... Selama ini dia menjalankan profesinya sebagai pencuri
baju, pencuri minyak wangi dan lain-lain..tapi dalam diskusinya dengan temannya
yang kudengar dia cerita, anaknya menasehati agar tidak terjun lagi ke
pekerjaan dahulu. Belajar hidup bersyukur, belajar merasa cukup.
Mendengar
anaknya memberi nasehat padanya, temanku yang bernama Am yang berdiskusi tentang kepiawaiannya tentang permalingan
merasa tersentuh, walaupun tersentuh entah nanti setelah bebas dari penjara
akan melakukan kejahatannya lagi atau tidak, yang jelas kadang untuk
mengingatkan kita agar kita
kembali ke jalan yang benar, bisa melalui orangtua, teman, suami, atau saudara, Tuhan juga bisa memakai anak kita untuk menyadarkan kita.
Di penjara ini aku diberi kesempatan,
teman-temanku para WBP juga diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki diri
untuk semakin baik dan bertambah baik dan menjadi orang baik. Orang-orang yang
dipenjara menurutku adalah orang-orang yang disayang Tuhan yang disuruh agar
cepat-cepat bertobat, agar cepat-cepat memperbaiki diri. Dan diberi kesempatan
pertama untuk menjadi orang baik sedangkan orang-orang yang belum dipenjara
yang juga melakukan kejahatan tapi belum tertangkap adalah orang-orang yang
belum diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki dirinya.
(bersambung ke bag.6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar