Kamis, 12 Maret 2015

(5) Lapas Wirogunan

Kegiatan menjahit di Lapas

Dulu pertama kali ada dan dimulai pelajaran menjahit, aku gak ikut pelajaran menjahit dengan alasan aku sudah bisa menjahit dan juga alasan karena mesin jahitnya hanya sedikit. Yaitu hanya 3 biji padahal WBP wanita jamanku dipenjara ada sekitar 19 orang waktu itu. Dan salah satu mesin jahitnya adalah sumbangan Romo Kieser, maka  para WBP wanita bergantianlah memakainya. Tiap datang belajar menjahit hanya terdiri beberapa orang kira-kira 5 orang atau 6 orang saja dan diatur oleh ibu petugas yang khusus bertugas mengurusi bidang jahit menjahit di Lapas. Ibu petugas itu mengawal para WBP wanita belajar menjahit dari jam 11 sampai jam 1 siang dalam kegiatan menjahit. Di sana para WBP belajar jahit dengan memanggil guru jahit dari luar Lapas. Sementara itu pas jamanku dipenjara hanya diajari membikin tas, sarung bantal, taplak meja dan ada juga yang merajut. Kebanyakan para WBP wanita  pada gak bisa jahit juga hehehe..koment temanku ketika pelajaran menjahit diikutinya,” kita kan penjahat bukan penjahit ya hehehe..”. Jadi maklum kalo pada gak bisa menjahit hahaha..

Asal muasal aku jadi kepingin ikut pelajaran menjahit dikarenakan para WBP wanita yang belajar menjahit, ketika selesai  jahit dan kembali ke kamar sel masing-masing, mereka suka cerita seru tentang pelajaran menjahit dan aku yang suntuk di dalam blok wanita terus akhirnya tertarik dan aku akhirnya usul untuk ikut juga pelajaran menjahit. Dan akhirnya aku ikut juga pelajaran menjahit dalam Lapas bersama teman-temanku para WBP wanita dengan syarat ikut jadwal teman satu selku yang sama-sama ke gereja yaitu hari Senin. Dan dalam mengikuti kegiatan menjahit aku lebih memberi kesempatan sama temanku yang gak bisa menjahit untuk belajar menjahit. Aku  sering membantu temanku yang gak bisa menjahit dengan mengajari memasang benang, mengajari menginjak pedal jahit dan mengenjotnya juga lain-lain. Kegiatan menjahit diadakan siang hari dan biasanya aku mengikuti kegiatan menjahit ketika aku dan mak Wa pulang dari gereja pada hari senin. Kebetulan dari blok wanita yang beragama Kristen wanitanya hanya aku dan mak Wa saja dan jadwalku menjahit tiap hari senin dan lebih sering telat datang karena jadwal menjahit tiap jam 11 siang padahal jadwal pulang gereja jam 11 lebih jadi sering lebih telat daripada tepatnya hehe...karena ada makan bersama dengan pihak pengunjung dari luar gereja jika selesai kebaktian. 

Jadi aku dan mak Wa lebih sering telat ikut mengikuti kegiatan menjahitnya. Akhirnya aku usul kegiatan menjahitku dan mak Wa diganti hari Jumat. Dengan alasan hari Jumat tidak ada jadwal ke gereja, jadi aku dan mak Wa bias lebih awal dan lebih santai ikut jadwal menjahitnya. Ketika aku mengikuti kegiatan menjahit di lantai atas kantor Lapas, BD sang tamping dapur yang menyukaiku dengan segala cara pasti menemuiku ke ruang jahit, entah memakai alasan apa aja yang dipakainya agar bisa bertemu denganku dan hal ini membuatku tersenyum. Kadang membawa galon kosong atau peralatan dapur lainnya hehehe.. Hampir semua petugas tahu kalau aku disukai BD karena BD orangnya terbuka dan gentleman. BD gak malu-malu mengakui kalau dia menyukai aku di hadapan petugas hehehe..tapi aku jadi yang repot karena tiap ada nasi cadhong aku jadi gak boleh menerima karena nanti ndak ketemuan sama BD hahaha..petugas penjara lucu ya..sejak tahu BD menyukaiku aku malah yang kena imbasnya jadi gak bisa menerima cadhong atau menerima bubur kacang ijo yang dikirim ke blok wanita yang dibagikan BD. Ada-ada saja cara aku bisa ketemuan dengan BD sejak BD menyukaiku hehe.....tapi ya inilah realita penjara yang susah jika mau pacaran hehehe…

Jadwal perpustakaan di Lapas

Jadwal ke perpustakaan WBP wanita diadakan hanya hari selasa saja dan efeknya yang pasti aku dan mak Wa jadi jarang pergi ke perpustakaan. Karena benturan dengan jadwal pergi ke gereja yang tiap hari diadakan dari jam 9 pagi sampai jam 11 siang. Padahal aku senang pergi ke perpustakaan karena banyak buku-buku menarik yang bisa kubaca, sehingga bisa menambah wawasanku selama aku dipenjara ini. Terkadang aku masih bisa ke perpustakaan dan pinjam buku perpustakaan bersama mak Wa dengan ditemani ibu petugas perpustakaan yang kebetulan punya tugas mengawal aku dan mak Wa sebagai WBP wanita yang pergi ke gereja. 

Oh ya selama kami di penjara kemanapun kami pergi di area penjara kami mesti dikawal petugas penjara kemana-mana hahaha kayak pejabat  penting aja ya kan. Ketika menjelang Idulfitri dan perayaan 17 Agustusan, jadwal ke gereja libur panjang. Jadi aku bisa pergi ke perpustakaan bersama teman-teman lain satu blok wanita yang tertarik pinjam buku di perpustakaan. Kadang kesempatan ini kami gunakan untuk cuci mata melihat pemandangan di luar blok wanita. Biasanya sih ya memandang cowok-cowok yang bisa dilihat atau mencari-cari sosok cowok yang kita taksir atau pacar kita yang di dalam penjara hahahaha pacarrr lho pacar hehehe.. ya gitulah ada aja yang bisa dilakukan para WBP pacaran di Lapas walau dilarang. Dengan berbagai cara sekedar titip salam, titip bicara, titip surat dengan berbagai cara dan hanya aku dan teman-teman yang tahu hehehe..kegiatan paling seru di dalam blok wanita adalah jika membicarakan para kaum Adam hehehe maklum hanya itu hiburan yang paling seru, karena di dalam blok wanita tidak boleh ada tivi apalagi radio.  Makanya kalau sudah masuk kamar sel wanita atau sudah di blok sore hari hingga malam, kegiatan kami di kamar selain makan, ngemil atau ngerumpi dengan topik yang paling seru adalah ngerumpiin para kaum Adam hehehe..ada juga kegiatan yang paling ektrem di dalam kamar blok wanita yaitu berkelahi hehehe...namanya juga mulut wanita jika gak diatur jadi bisa bikin masalah dalam penjara alias bertengkar. Kata orang-orang penjara, tembok aja bisa denger, ngeri ya hehehe…

Di dalam kamar ketika masuk blok, kami para WBP suka bercakap-cakap ngobrol ngalor ngidul gak jelas hehe..ada yang menarik disini ketika aku mendengarkan obrolan mereka. Ada temanku yang bernama Am menginginkan setelah bebas nanti kembali menjalankan kejahatannya, alias menempuh jalan-jalan usang dia. Kebetulan dia bernaung dalam bintang leo yang tidak mau diatur oleh orang lain dan tidak mau mengalah. Ini kesimpulanku melihat kegiatan dia sehari-hari di dalam Lapas bersamanya. Dia ingin kembali bekerja melanjutkan pekerjaannya sebagai pencuri dalam sindikat trio macan wkwkw... Selama ini dia menjalankan profesinya sebagai pencuri baju, pencuri minyak wangi dan lain-lain..tapi dalam diskusinya dengan temannya yang kudengar dia cerita, anaknya menasehati agar tidak terjun lagi ke pekerjaan dahulu. Belajar hidup bersyukur, belajar merasa cukup. 

Mendengar anaknya memberi nasehat padanya, temanku yang bernama Am yang berdiskusi tentang kepiawaiannya tentang permalingan merasa tersentuh, walaupun tersentuh entah nanti setelah bebas dari penjara akan melakukan kejahatannya lagi atau tidak, yang jelas kadang untuk mengingatkan kita agar kita kembali ke jalan yang benar, bisa melalui orangtua, teman, suami, atau saudara, Tuhan juga bisa memakai anak kita untuk menyadarkan kita.

Di gereja Lapas sering diadakan sharing bersama antara aku dan teman-teman WBP, karena sering sharing isi Alkitab jadi mengingatkan aku tentang betapa Allah itu mengasihi aku. Dari Alkitab yang aku baca, walau hanya 2 pasal setiap hari di dalam Lapas tapi aku memahami maksud Tuhan kepadaku. Di sini di dalam Lapas aku belajar sabar dengan membaca trus belajar mengendalikan diri juga belajar menahan hawa nafsu. Dimana aku biasanya suka ingin cepat-cepat seperti ingin belajar ini itu langsung bisa atau ingin cepat-cepat selesai membaca Alkitab sampai selesai. Di sini aku belajar mengukur kemampuan diri sendiri seperti keinginanku membaca Alkitab bisa 10 pasal setiap harinya seperti yang pernah dilakukan oleh orang-orang di sekitarku, tetapi ketika kulakukan kok gak ada yang masuk ke otak ya hehehe..jadi fungsinya baca buat apa ya jika gak masuk ke otak hehehe…mungkin orang bisa membaca Alkitab sampai selesai tapi kalau tidak memahami isinya sepertinya semua itu sia-sia saja bukan hehehe... Aku yakin suatu saat aku pasti akan membaca Alkitab sampai selesai suatu saat nanti. Dan disitu aku akan memahami maksud Tuhan satu demi satu, sedikit demi sedikit Tuhan berbicara kepadaku dan akupun memahaminya. 

Di penjara ini aku diberi kesempatan, teman-temanku para WBP juga diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki diri untuk semakin baik dan bertambah baik dan menjadi orang baik. Orang-orang yang dipenjara menurutku adalah orang-orang yang disayang Tuhan yang disuruh agar cepat-cepat bertobat, agar cepat-cepat memperbaiki diri. Dan diberi kesempatan pertama untuk menjadi orang baik sedangkan orang-orang yang belum dipenjara yang juga melakukan kejahatan tapi belum tertangkap adalah orang-orang yang belum diberi kesempatan oleh Tuhan untuk memperbaiki dirinya.

(bersambung ke bag.6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar