Selasa, 10 Maret 2015

PROSES PENANGKAPANKU

Dan hari Sabtunya, tiba-tiba aku mendapat sms yang biasa dismskan orang-orang tidak bertanggung jawab. Sms itu berisi kata-kata yang berisikan tulisan ,“ Kirimkan uang ke rekening BCA atas nama Danang Darmanto”. Biasanya sms-sms itu tidak kutanggapi,  tapi entah kenapa hari ini aku kenapa iseng  banget membalas sms itu. Ternyata inilah jalanku menuju penjara hahaha…

“Kirim uangmu ke rekeningku dulu”, balas smsku ke orang yang kirim sms ke aku agar aku mengirimkan uang ke rekening Danang Darmanto.

“Berapa nomer rekeningmu yu?”, balas sms orang itu. (orang Yogya kalau manggil perempuan pakai nama yu alias mbakyu) eh.. baru nyadar sekarang,  kok dia tahu kalau aku perempuan ya padahal kan hanya smsan saja..

“Prekkk”,balas smsku sambil menambah kata-kata lagi dalam sms.

“Kerja mbok yang halal, kasihan yang ketipu smsmu.. ”, isi smsku lagi kepada orang itu.

“Haha... gak apa-apa, lumayan kok sehari aku bisa dapat minimal 5 juta,” isi sms balasan orang itu kepadaku dengan sombongnya.

“Boleh tau cara kerjanya?”, balas smsku yang kumat lagi keisenganku yang suka penasaran.

“Gampang, transfer antar rekening 3x baru aman dan bisa diambil uangnya”,balas  sms orang itu.

“Pake rekeningmu sendiri ?!! Namamu palsu dong di bank, kok bisa ya...?”, tanyaku lewat sms mencari informasi.

“Gak pake nama palsu kok”, jawab sms nya.

“Lalu???..”, tanyaku lewat sms.

“Yaa di Bandung, Bogor banyak dijual rekening yang pemiliknya sudah tidak aktif lagi di bank”, isi sms orang itu.

“Trus”, tanyaku lewat sms.

“Aku membeli rekening-rekening itu”, lanjut sms nya.

“Ooo ternyata begitu”,komentar smsku.

Lalu orang itupun bercerita,
“Aku baru saja membobol rekening Jendral, uang itu  hasil pencucian uang 12 milyar dan uangnya sudah kupecah dan kubagi ke dalam 10 rekening. Tapi belum kucairkan karena aku menunggu situasi aman dulu” , kata dia membanggakan diri di sms nya yang dikirimkan ke aku.

“Oh iya, hebat donk”, komentarku lewat sms.

Akupun sms menceritakan tentang temanku Yanu,” aku punya teman, dia  pernah cerita padaku kalau dia punya bos yang  tabungannya 50 milyar kalau kamu bisa membobol rekening bosnya  berarti kamu hebat”.

“Mana rekeningnya, tak bobolnya?”, sms orang itu.

“Aku gak taulah, yang tau temanku itu”, balas smsku.

“Kenalin donk aku sama temanmu itu”, kata orang itu.

“Ya nanti tak hubungi dia, jika dia mau lho”, kataku lewat sms.

Akupun cerita lewat sms dengan orang itu secara terbuka karena kupikir penjahat biasanya terbuka ke sesame penjahat hahaha...

 “Menurut informasi temanku Yanu, lalu lintas uang di atas 1 milyar itu diawasi oleh Bank Indonesia, jadi seharusnya kamu gak bisa bobol uang donk?!”, kataku lewat sms.

bagiku itu gampang, mana rekening bosnya temanmu? Nanti kubobol”, kata orang itu lewat sms.

“Ya nti kamu tak kenalin dia aja, aku gak kenal bosnya”, kataku lewat sms. 

Trus dalam smsan dengan orang itu aku iseng cerita kepadanya tentang kejahatan yang dilakukan Yanu ketika menyuruhku membantu membawa lari motor Kawasaki ninja 250 cc, karena dalam pikiranku karena sama-sama penjahat jadi jujur gak pa-pa hahaha…

” Kemarin temanku itu juga habis menipu motor polisi lho, Kawasaki Ninja 250cc. Katanya pingin ngerjain polisi hehehe...”, kataku lewat sms kepada orang itu.

“Ow..hebat dong! Kenalin aku sama temanmu itu sekarang!”, kata orang itu.  

“Bentar ya ku hubungi dia dahulu,” sambungku lewat sms.

Akupun segera menghubungi Yanu.
“Yanu, kamu dimana?” , aku mengirim pesan singkat ke Yanu.

“Di Sragen, lagi kondangan”, jawab smsnya.

“Ada yang pengen kenalan sama kamu, katanya dia spesialis pembobol rekening bank.. Aku cerita kalau kamu punya bos yang punya tabungan 50 milyar, lalu dia tertarik intgin membobolnya dan minta dikenalin sama  kamu”, jelasku lewat sms kepada Yanu.

“Oh boleh, tapi aku di Sragen ik..bagaimana kalau ketemuannya di Yogya saja?”, jawab Yanu.

“Di Jakarta kamu gak mau to?”, tanyaku sama Yanu.

“Gak bisa aku pergi ke Jakarta, kalau orangnya memang mau ya ketemu sama aku di Yogya aja karena aku maunya ketemunya di Yogya aja”, sms Yanu kepadaku.

Akupun menghubungi si pembobol rekening bank itu.
“Yanu pengennya ketemuan sama kamu di Yogya aja”, kataku lewat sms kepada orang  itu.

“Ya udah gak apa-apa nanti ketemuannya  di hotel Saphir”, kata orang itu lewat sms.

“Lah aku besok senin masuk kerja je”, kataku lewat sms.

“Nanti kamu, aku kirimin tiket pesawat Jakarta PP jadi kamu bisa masuk kerja hari  Senin!”, balas sms orang itu.

Tenane?”, kataku lewat sms.

“Iyalah beneran..”, balas sms orang itu.

“OK kalau gitu”, jawabku lewat sms.

“ Kebetulan rumahku di Ambarawa lho, jadi kalau ke Yogya juga dekat”, cerita orang itu lagi kepadaku  lewat sms.

“ Lho Ambarawa dekat dengan rumahku dong, aku tinggal di Semarang kemarin”, sambungku lewat sms.

“Iya dekat, aku suka tinggal di Ambarawa karena itu tempat persembunyianku”, jawabnya lewat sms.

“Oh begitu, eh..aku besok senin mulai kerja untuk pertama kali lho, gimana?”, kataku singkat lewat sms untuk mengulangi kepastian jawaban dari orang itu yang bersedia membelikanku tiket pesawat PP, ini kegalauan hatiku karena aku sebenarnya gak mau ke Yogya karena besok Senin sudah masuk kerja pertama kalinya dengan ikut kerja Han.

“Ya nanti kamu tak kirimi tiket PP naik pesawat”, kata orang itu mengulangi lagi akan kesanggupannya membelikan tiket pesawat PP lewat sms.

“Kalau sudah kukenalin dengan temanku, aku pulang ke Jakarta langsung ya.. aku gak mau ikut-ikutan masalah ini karena besok Senin aku mau mulai kerja ikut temanku masalahnya”, kataku memastikan kelanjutan pertemuan nantinya.

“Ok”, jawabnya singkat lewat sms.

(bersambung ke bag.2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar