Kamis, 12 Maret 2015

(2) Cerita asmaraku dengan Cher di Rutan

Di suatu kesempatan lagi di gereja Rutan, ketika aku sedang duduk bersama Cher bersebelahan. Aku yang biasa membawa buku tulis untuk menulis ayat-ayat dan firman yang disampaikan ketika berada di gereja, aku iseng sambil mendengarkan firman Tuhan sengaja menulis  I miss you di bukuku dengan isengnya. Terus kuberi gambar anak panah menuju ke arah Cher yang berada di sampingku, tak lama dia langsung minta kertas sobekan tengah buku kepadaku. Lalu Cher menulis namanya di kertas itu lalu dia menulis I love you dan ada gambar anak panah yang diarahkan ke samping yaitu ke arahku hahaha....Aku yang duduk di sampingnya membaca tulisannya senyum-senyum. Pikiranku begini,”Anak ini bercandaannya sama  gilanya kayak aku”. Eh Cher  menulis lagi tulisannya tertulis kata serius ama aku. Hahaha aku langsung ketawa gak bisa ditahan, aku juga membalasnya dengan kata,” Aku juga serius...”. Tapi dalam arti godain dia ajalah hehehe.. Setelah aku selesai tertawa, Cher nerocos mengungkapkan isi hatinya dengan berkata pelan-pelan,” Aku cinta kamu dan serius denganmu, aku  gak peduli kamu sudah tua dan sudah punya anak empat..”. hahahaha... aku tertawa tambah lama mendengar kata-kata Cher padaku. Oh iya waktu itu usiaku 39 tahun menjelang 40 tahun. Usia yang sangat dewasa dan matang, sedangkan Cher usianya 21 tahun menjelang 22 tahun tanggal 23 Mei 2013 waktu itu. Usia yang masih labil dan selisih usia denganku 18 tahun lebih muda dia. Tapi jika melihat penampilan dan kulitku, memang aku tidak kelihatan tua di usiaku yang sebenarnya, itu komentar orang-orang yang pernah ketemu aku. Sebagian pada gak percaya usiaku menjelang 40 tahun, mereka mengira usiaku 27 tahun sampai 30 tahun hehehehe.... ya aku memang awet muda karena aku memang berdoa minta sama Tuhan agar selalu awet muda hahaha...

Ini ada teks lagu ciptaanku tentang keseriusan Cher padaku ketika kami terlibat cinta lokasi di Rutan, semoga pembaca bukuku ini menyukainya.

                                            Serius Oei

Serius dua rius benarkah kau cinta padaku wow..wow
Serius dua rius benarkah kau sayang padaku wow..wow
Mungkin hanya kau iseng padaku..
Mungkin hanya kasihan padaku..
Laluuuu jadi pahlawan hatiku..
Tapi..tapi  aku juga sayang padamu
Jugaaaaaa suka padamu
Reff :   Jalani saja kisah cinta kita yang seru ini..
            Serius dua rius kita saling sukaaa aa
            Akankah berakhir atau semakin seru
            Serius dua rius hanya kita yang tahu

Setelah Cher bilang sayang kepadaku dan bilang serius padaku, aku yang mendengar kata-katanya masih sempat tertawa terus setelah itu aku diam membisu tak tahu apa yang harus kukatakan padanya mendengar kata-kata Cher padaku. Bingung ya mau jawab apa, aku kan dah punya pacar di luar penjara namanya Rei walau hanya sekedar pacar udara. Tapi aku mencoba setia dengan Rei bukan karena aku gak laku, lalu aku memilih setia dengan pacar udara. Tapi karena Rei selama ini pria terbaik yang pernah ada selama ini. Rei jadi teman curhatku terbaik dan paling menghibur aku dan menguatkanku ketika aku masuk penjara pertama kali. Sebenarnya banyak cowok-cowok dalam dunia nyataku, mereka silih berganti masuk dalam kehidupanku gak lama. Mereka hanya kutemui sekali dua kali saja lalu tidak mau kutemui lagi karena aku gak cocok dengan cara mereka karena mereka tidak sesuai dengan kriteriaku. Cowok-cowok  yang pacaran denganku dulu itu bervariasi dari yang masih berusia muda sampai yang STB alias setengah baya. Mereka sebagian hanya menyukai fisikku saja huh...menyebalkan ya bukan cinta sejati huft.  Bukan aku sombong, fisikku dulu tergolong bagus, cantik juga awet muda. Asal aku mau, aku masih sanggup ngerenteng cowok waktu itu hehehe.. tapi kembali lagi itu bukan watakku, aku bukan playgirl yang mau dengan sembarang cowok. Tapi aku lagi mencari kekasih sejatiku yang akan menjadi suamiku sesuai kriteriaku. Dengan kencan dengan para cowok-cowok itu dan dalam waktu singkat aku sudah sedikit mengerti watak mereka yang tidak kusukai, mereka hanya mau uang dan tubuhku saja, maka aku langsung tinggal mereka. Dan selama pencarianku ini yang tertinggal dan masih bertahan hingga 2 bulan terakhir sampai aku dipenjara adalah Rei saja untuk sementara waktu ini dan juga belum pernah bertemu lagi hahahaha....ini gaya pacaranku yang paling aneh sepanjang hidupku ahahaha...

Rei itu menurutku pacar yang baik menurut imajinasiku, dia peduli dengan anak-anakku walau usia Rei masih muda sekali yaitu 18 tahun. Rei pernah berpesan agar anak-anakku diasuh aku saja jika aku sudah punya penghasilan yang dapat menghidupi anak-anakku. Jangan sampai diasuh mantan suamiku, dia tidak setuju jika anak-anakku diasuh mantan suamiku entah dengan pertimbangan apa Rei berkata begitu. Rei ketika aku belum dipenjara menemaniku sms ketika aku sibuk mencari kontrakan rumah ketika mantan suamiku berjanji memberiku uang 7 juta untuk aku mengontrak rumah yang akan kutempati dengan anak-anakku. Sampai akhirnya mantan suamiku tidak jadi memberi uang dengan alasan macam-macam yang waktu itu membuatku emosi.

Rei menemaniku smsan ketika aku bekerja sebagai terapis, menemaniku smsan ketika aku melakukan perjalanan jauh ke Jakarta dan mengkhawatirkan aku dengan segala hal yang kulakukan. Pokoknya dia itu, menurutku pacar yang terbaik bagiku, yang sangat mengerti susahnya aku menjadi janda yang berjuang mencari pekerjaan yang tetap untuk menghidupi anak-anak yang calonnya akan kubawa suatu saat nanti. Ini ada teks lagu untuk Rei yang sengaja kuciptakan untuk dia dan teks lagu ini bercerita tentang kisah cintaku dengannya sebagai pacar udara. Semoga yang membaca buku ini menyukainya juga.

                                             Pacar Udara

Pacar udara hei.. pacar udara
Buatku gila bercanda tawa
Berkasih mesra seolah pacaran hohohohooo..
Pacar udara hei.. pacar udara
Sangat kusuka teman curhat setia
Di kala kusuka dan duka

Reff :   Kita asik bercinta
            Sms kita gila
            Telpon cinta khayalan tingkat dewa aa
            Kita asik bercinta
            Bicara suka-suka
            Tak tahu nyatanya

            Apakah bahagia..

(bersambung ke bag.3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar