Selasa, 10 Maret 2015

(6) POLSEK KOTAGEDE

Polisi-polisi Polsek Kotagede setiap kali ganti shift mengecek keadaanku dan Hard. Mereka kadang diam saja sambil menengok ke dalam sel, kadang ada juga yang menanyai keadaanku dan Hard dengan komentar,”apakah keadaan kami baik-baik saja?”. 

Menjelang malam, aku dan Hard mengisi waktu mengarungi malam di kamar sel masing-masing dengan mengobrol banyak hal dengan berdiri atau duduk di pojok pintu sel biar suara kami saling kedengaran karena kami tidak bisa saling memandang hehe... Posisiku kadang mengobrolnya dengan berdiri sambil tubuhku menempel di pintu jeruji besi, sedang tanganku memegangi jeruji besi. Tapi  kalau malas berdiri, aku hanya duduk di lantai yang kualasi dengan tutup kardus bekas tempat makanku yang masih bersih dengan kujejer-jejer. Hidupku ditahan gini jadi lebih kreatif hehehe.. memanfaatkan yang ada biar berguna contohnya kali ini aku mencoba memanfaatkan tutup kerdus nasi jatah tahanan yang masih bersih untuk alas tidurku dan alas dudukku di lantai penjara. Aku duduk di lantai bawah  bersandar di dipan semenku sambil duduk menghadap dinding kamar sel Hard yang berada di sebelahku ketika kami sedang mengobrol.

Dalam obrolanku di Polsek Kotagede dengan Hard terungkap bahwa Hard dan Yanu telah saling kenal di penjara, ternyata mereka berdua residivis dan mereka pernah sama-sama dipenjara di Lapas Wirogunan. Walahhhh... Ternyata orang-orang yang mengajakku ke Yogya  ini ternyata penjahat, shock juga aku  mendengar pengakuan Hard. Seumur-umur aku hidup  belum pernah punya teman penjahat yang menurutku sebutan bagi orang yang dipenjara.  Lingkunganku, teman-teman sekolahku setahuku mereka orang baik-baik dan akupun orang baik-baik. Maaf jika aku mengatakan Hard dan Yanu sebagai penjahat, setelah mendengar dari pengakuan Hard yang pernah dipenjara di berbagai Lapas termasuk di Lapas Wirogunan yang membuatnya bertemu dengan Yanu. Image sebagian masyarakat pada umumnya termasuk aku dahulu jika ada orang yang sudah pernah atau sedang menjalani hukuman di penjara mereka biasanya disebut seorang penjahat. Dan sekarangpun aku adalah seorang penjahat, aku termasuk salah satu dari tahanan yang dipenjara. Hmm, ironis sekali akhirnya aku termasuk bagian dari mereka, dan peristiwa yang membuat aku jadi bisa dipenjara sangat terlalu cepat terkabul kejadiannya hehehe...

Tidak tahu awal cerita darimana, waktu itu yang kuingat adalah tiba-tiba Hard bercerita kalau kamar sel yang ditempatinya dia sekarang ada makhluk astral yaitu hantu yang menempati kamar itu. Hard bercerita padaku bahwa dia indigo yaitu mempunyai kemampuan bisa melihat makhluk halus dan bisa bercakap-cakap juga dengan mereka. Hard bercerita padaku bahwa di kamar selnya ditempati hantu perempuan yang masih berusia muda, dan dia meninggal di kamar sel itu karena bunuh diri dengan cara menggantung hiiiii...dan  arwahnya masih gentayangan di situ..walah mendengar cerita itu otomatis aku langsung mengkirik bulu kudukku...takuuuuutlah aku. Aku kan penakut huhuhuhu....tapi kata Hard keberadaan hantu itu tidak menganggu dan keberadaannya ada di pojok kamar dekat kamar mandi kamar sel Hard. Mendengar cerita Hard kayak gitu, membuatku langsung gelisah sumpahh... takut bangetlah. Pada dasarnya aku memang seorang yang sangat penakut. Bagaimana tidak takut, dalam keadaan sekarang ini, aku berada di dalam sel sendirian, tidur sendirian dan di kamar sel sebelahku yang dihuni Hard ada hantu wanita muda yang gantung diri di kamar itu, hal itu membuatku tambah stress.

Aku langsung bertanya kepada Hard dengan was-was, tentang kemungkinan-kemungkinan di dalam kamar selku juga ada hantunya atau tidak hiiiii....

“Kalau kamar selku ada hantunya gak?”, tanyaku dengan takut-takut.

“Enggak ada”, katanya.

“Beneran nih? Aku takut lho...”, kataku.

“Ya, enggak ada mbak.. kalau di sini yang ada hantunya itu di pohon samping Polsek pas kita kemarin lewat jika di BAP dan yang ada hantu lagi di kantor belakang Polsek yang kita kemarin kita pernah di BAP itu lho... disana ada dua hantu”, kata Hard.

“Oh begitu”, kataku sambil tetap agak ketakutan.

Mendengar jawaban itu, aku jadi agak tenang sedikit, aku tidak tahu Hard jujur atau tidak mengatakan tentang makhluk halus itu. Yang jelas dia mengatakan tidak ada hantu di kamar selku jadi aku merasa aman hehehe..mungkin agar aku tidak ketakutan saja tetapi dari jawabannya itu memang sudah membuatku sedikit tenang tidak begitu ketakutan. 

Dan ketika aku hendak tidur, aku  cepat-cepat berdoa,tapi takut memejamkan mata hehehe.. tapi akhirnya kuberanikan diri juga berdoa sambil memejamkan mataku. Dalam pikiranku yang ketakutan adalah jika pas aku berdoa jangan-jangan makhluk halus itu ada di sebelahku atau malah di depanku ketika aku lagi memejamkan mata...hiiiiiii.... ketika aku selesai berdoa aku dengan masih takut-takut  merebahkan diri dan posisi tidurku, wajahku ku tutupin baju cardigan putihku yang ku pakai ketika tertangkap di bandara. Dalam posisi tiduran itu aku berpikir, aku merasa ada untungnya mataku minus dan silinder, jadi kalau tidak menggunakan kacamata, semua yang kupandang tidak begitu jelas terlihat kecuali sangat dekat sekali denganku baru kelihatan jelas. Jadi seandainya ada hantu yang menakutiku dari jauh, aku tidak dapat melihatnya. Melihat manusia aja dari jarak lima meter kurang lebih tanpa kacamata, yang terlihat hanya wajahnya yang rata, gak tahu bibirnya dimana, mata dimana, hidung dimana. Gak beda seperti ngeliat hantu kan hehehe...hanya bentuk rambut dan bentuk tubuh saja yang kuhafal, serta suaranya yang terdengar itulah yang membedakan dengan siapa aku berbicara atau melihat. Seandainya yang melihatku cowok, trus cowok itu mau main mata dan senyum-senyum denganku sampai giginya keringpun gak bakal tahu kalau aku tidak menggunakan kacamata karena aku gak bakal liat jelas orangnya hehehe.... 

Aku tidur pun tidak menggunakan kacamata, jadi seandainya dilihatin hantu  aku tidak akan melihatnya, namun dengan cara ini aku tetap saja ketakutan walau gak melihat...trus dalam tidurku aku berujar pelan-pelan,

“Mbah, aku setannya menungso kamu setannya demit, sesama setan dilarang saling mengganggu”, kataku bicara sendiri menenangkan diriku hehehe… kata-kata yang aneh hehehe...

Pernah ketika mengobrol dengan Hard dia bertanya padaku.
“Mbak tadi malam tuh malam Selasa Kliwon ya?”, tanyanya.

“Gak tahu, aku  bukan orang Jawa tulen ya”, kataku.

Sekedar informasi saja, aku adalah keturunan campuran dan bapakku adalah keturunan Cina sedang ibuku keturunan orang Jawa asli jadi aku mix dari keduanya. Makanya mataku terlihat sipit dan berkulit putih kekuningan.

“Iya mbak tadi malam tuh  malam selasa Kliwon lho, semalam aku kan tidur-tiduran saja dalam kamar selku menghadap kamar mandiku ehhh...tiba-tiba kulihat ada tuyul masuk lalu  melihat-lihat kardus bekas isi jatah makananku, masuknya lewat kamar mandiku mbak....”, cerita Hard.

“Trus?”, tanyaku penasaran.

“Ya pergi lagi lewat kamar mandiku juga”, cerita Hard.

“Tuyulnya itu lihat kamu gak?”, tanyaku tambah penasaran.

“Gak sih, kalo aku sih bisa lihat tuyul itu tapi tuyul itu bisa liat aku apa gak.. aku gak tahu masalahnya tuyulnya itu gak ngliatin aku.. ”, kata Hard.

“Ow begitu”, kataku.

“Setelah itu ada kuntilanak juga masuk lewat kamar mandiku juga”, cerita Hard selanjutnya.

“Ngapain di kamarmu?”, tanyaku.

“Ya masuk aja sebentar trus pergi lagi, perginya juga lewat kamar mandiku lagi”, cerita Hard.

“Waduh kamu ini bikin aku ketakutan saja”, kataku mulai ketakutan.

“Kuntilanaknya dolan tok kok...hehehe”, katanya sambil tertawa.

“Iya, tapi aku takutlah Hard!”, kataku ketakutan.

Hard mendengar aku ketakutan, dia tertawa dengan nadanya ngetawain aku yang sedang ketakutan asssyemmmm tenan...  Pernah di Polsek mati listrik, dan ternyata di Polsek ini sering banget mati listriknya. Haihh..bikin senewen aja, aku ini sudah takut gelap, mati lampu sisan weleh.. Waktu mati listrik polisi yang jaga malah tidak datang-datang untuk menyalakan lilin wehhhh..aku benar-benar merasa menderita banget. Sudah takut gelap dan takut hantu pula komplit plit plitttt deh deritaku waktu itu hehehe....

Celetuk Hard ketika tahu Polsek Kotagede sering mati listrik, “kita ini sudah dipenjara hidupnya sengsara, ditambahi penjaranya sering mati listrik sekalian, walah jan.. benar-benar deh siksaaannya hidup di penjara ini”. Hohoho…


Di polsek Kotagede walau polisinya baik-baik di sini, tapi giliran lampu mati kok lamaaaaa ya nyalain lilinnya huhuhu...aku jadi tambah kapok menjalani hidup di penjara hahaha….

(bersambung ke bag7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar