Polisi-polisi Polsek Kotagede setiap kali ganti shift mengecek keadaanku dan Hard. Mereka kadang
diam saja sambil menengok ke dalam sel, kadang ada juga yang menanyai keadaanku
dan Hard dengan komentar,”apakah keadaan kami baik-baik saja?”.
Dalam obrolanku di Polsek Kotagede dengan Hard terungkap bahwa Hard dan Yanu telah saling kenal di penjara, ternyata mereka berdua
residivis dan mereka pernah sama-sama dipenjara di Lapas Wirogunan. Walahhhh...
Ternyata orang-orang yang mengajakku ke Yogya ini ternyata penjahat, shock juga aku mendengar
pengakuan Hard. Seumur-umur aku hidup belum pernah punya teman penjahat yang
menurutku sebutan bagi orang yang dipenjara.
Lingkunganku, teman-teman sekolahku setahuku mereka orang baik-baik dan
akupun orang baik-baik. Maaf jika aku mengatakan Hard dan Yanu sebagai penjahat,
setelah mendengar dari pengakuan Hard yang pernah
dipenjara di berbagai Lapas termasuk di Lapas
Wirogunan yang membuatnya bertemu dengan Yanu. Image sebagian masyarakat pada umumnya
termasuk aku dahulu jika ada orang yang sudah pernah atau sedang menjalani
hukuman di penjara mereka biasanya disebut seorang penjahat. Dan sekarangpun aku adalah seorang
penjahat, aku termasuk salah satu dari tahanan yang dipenjara. Hmm, ironis
sekali akhirnya aku termasuk bagian dari mereka, dan peristiwa yang membuat aku jadi bisa dipenjara sangat terlalu cepat terkabul
kejadiannya hehehe...
Tidak tahu awal cerita darimana, waktu itu yang kuingat adalah tiba-tiba
Hard
bercerita kalau kamar sel yang ditempatinya dia sekarang
ada makhluk astral yaitu hantu yang
menempati kamar itu. Hard bercerita padaku bahwa dia indigo yaitu mempunyai kemampuan bisa melihat makhluk halus dan bisa
bercakap-cakap juga dengan mereka. Hard bercerita padaku bahwa di kamar selnya ditempati hantu perempuan yang masih
berusia muda, dan dia meninggal di kamar sel itu karena bunuh diri dengan cara
menggantung
hiiiii...dan arwahnya masih gentayangan di situ..walah
mendengar cerita itu otomatis aku langsung mengkirik
bulu kudukku...takuuuuutlah aku. Aku kan penakut
huhuhuhu....tapi kata Hard
keberadaan hantu itu tidak menganggu dan keberadaannya ada di pojok
kamar dekat kamar mandi kamar sel Hard. Mendengar
cerita Hard
kayak gitu, membuatku langsung gelisah sumpahh... takut bangetlah. Pada dasarnya
aku memang seorang yang sangat penakut. Bagaimana tidak takut, dalam keadaan
sekarang ini, aku berada di dalam sel sendirian, tidur sendirian dan di kamar
sel sebelahku yang dihuni Hard ada hantu wanita muda yang gantung diri di kamar
itu, hal itu membuatku tambah stress.
Aku
langsung bertanya kepada Hard dengan was-was, tentang kemungkinan-kemungkinan di dalam
kamar selku juga ada hantunya atau tidak hiiiii....
“Kalau kamar selku ada hantunya gak?”, tanyaku dengan
takut-takut.
“Enggak ada”, katanya.
“Beneran nih? Aku takut lho...”, kataku.
“Ya, enggak ada mbak.. kalau
di sini yang ada hantunya itu di pohon samping Polsek pas
kita kemarin lewat jika di BAP dan yang ada hantu lagi di kantor belakang Polsek yang kita kemarin
kita pernah di BAP itu lho... disana ada dua hantu”, kata Hard.
“Oh begitu”, kataku sambil tetap agak ketakutan.
Mendengar jawaban itu, aku jadi agak tenang sedikit, aku tidak tahu Hard jujur atau tidak mengatakan tentang makhluk halus itu.
Yang jelas dia mengatakan tidak ada hantu di kamar selku jadi aku merasa
aman hehehe..mungkin agar aku tidak ketakutan saja tetapi dari
jawabannya itu memang sudah membuatku sedikit tenang tidak begitu ketakutan.
Dan ketika aku
hendak tidur, aku cepat-cepat berdoa,tapi
takut memejamkan mata hehehe.. tapi akhirnya kuberanikan diri
juga berdoa sambil memejamkan mataku. Dalam pikiranku yang ketakutan adalah jika pas aku
berdoa jangan-jangan makhluk halus itu ada di sebelahku atau malah di depanku ketika aku
lagi memejamkan mata...hiiiiiii.... ketika aku selesai berdoa aku dengan masih
takut-takut
merebahkan diri
dan posisi tidurku, wajahku ku tutupin baju cardigan
putihku yang ku pakai ketika tertangkap di bandara. Dalam posisi tiduran itu
aku berpikir, aku merasa ada untungnya mataku minus dan silinder, jadi kalau
tidak menggunakan kacamata, semua yang kupandang tidak begitu jelas terlihat
kecuali sangat dekat sekali denganku baru kelihatan jelas. Jadi seandainya ada
hantu yang menakutiku dari jauh, aku tidak dapat melihatnya. Melihat manusia
aja dari jarak lima meter kurang lebih tanpa kacamata, yang terlihat hanya
wajahnya yang rata, gak tahu bibirnya dimana, mata dimana, hidung dimana. Gak
beda seperti ngeliat hantu kan hehehe...hanya
bentuk rambut dan bentuk tubuh saja yang kuhafal, serta suaranya
yang terdengar itulah yang membedakan dengan siapa aku berbicara atau melihat.
Seandainya yang melihatku cowok, trus cowok itu mau main mata dan senyum-senyum
denganku sampai giginya keringpun gak bakal tahu kalau aku tidak menggunakan kacamata karena aku gak bakal liat jelas orangnya hehehe....
Aku tidur pun tidak menggunakan kacamata, jadi seandainya dilihatin hantu aku tidak akan melihatnya, namun dengan cara ini
aku tetap saja ketakutan
walau gak melihat...trus dalam tidurku aku berujar pelan-pelan,
“Mbah, aku setannya menungso kamu setannya demit, sesama setan dilarang saling mengganggu”, kataku
bicara sendiri menenangkan diriku hehehe… kata-kata yang aneh hehehe...
“Setelah itu ada kuntilanak juga masuk lewat kamar mandiku juga”, cerita
Hard selanjutnya.
Pernah ketika mengobrol dengan Hard dia bertanya
padaku.
“Mbak tadi malam tuh malam Selasa Kliwon ya?”, tanyanya.
“Gak tahu, aku bukan orang Jawa
tulen ya”, kataku.
Sekedar informasi saja, aku adalah keturunan campuran dan bapakku adalah keturunan
Cina sedang ibuku keturunan orang Jawa asli jadi aku mix
dari keduanya. Makanya mataku terlihat sipit dan berkulit putih kekuningan.
“Iya mbak tadi malam tuh malam
selasa Kliwon lho,
semalam aku kan tidur-tiduran saja dalam kamar selku menghadap
kamar mandiku ehhh...tiba-tiba kulihat ada tuyul masuk lalu melihat-lihat kardus bekas isi jatah makananku,
masuknya lewat kamar mandiku mbak....”, cerita Hard.
“Trus…?”, tanyaku penasaran.
“Ya pergi lagi lewat kamar mandiku juga”, cerita Hard.
“Tuyulnya itu lihat kamu gak?”, tanyaku tambah
penasaran.
“Gak sih,
kalo aku sih bisa lihat tuyul itu tapi tuyul itu bisa liat aku apa gak.. aku gak tahu masalahnya tuyulnya itu gak ngliatin aku.. ”, kata Hard.
“Ow begitu”, kataku.
“Ngapain di kamarmu?”, tanyaku.
“Ya masuk aja sebentar trus pergi lagi, perginya juga lewat kamar mandiku
lagi”, cerita Hard.
“Waduh kamu ini bikin aku ketakutan saja”, kataku mulai ketakutan.
“Kuntilanaknya dolan tok kok...hehehe”,
katanya sambil tertawa.
“Iya, tapi aku takutlah Hard!”, kataku
ketakutan.
Hard mendengar aku ketakutan, dia tertawa dengan nadanya ngetawain aku yang sedang
ketakutan asssyemmmm tenan... Pernah di Polsek mati listrik, dan
ternyata di
Polsek ini sering banget mati listriknya. Haihh..bikin senewen aja, aku ini sudah takut gelap, mati lampu sisan weleh.. Waktu mati listrik
polisi yang jaga malah tidak datang-datang untuk menyalakan lilin wehhhh..aku benar-benar merasa menderita banget.
Sudah takut gelap dan takut hantu pula komplit plit plitttt deh deritaku waktu itu hehehe....
Celetuk Hard ketika tahu Polsek Kotagede sering mati listrik, “kita ini sudah
dipenjara
hidupnya sengsara, ditambahi penjaranya sering mati listrik sekalian, walah jan.. benar-benar deh siksaaannya hidup di penjara ini”. Hohoho…
Di polsek Kotagede walau polisinya baik-baik di sini, tapi giliran lampu
mati kok
lamaaaaa ya nyalain lilinnya
huhuhu...aku
jadi tambah kapok menjalani hidup di penjara hahaha….
(bersambung ke bag7)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar