Kamis, 12 Maret 2015

(4) Lapas Wirogunan

Waktu di Rutan aku tidak mengerti dan tak habis pikir mengapa doaku tidak dikabulkan Tuhan. Padahal dalam berdoa perasaaanku dah yakin betul dikabulkan seperti yang sudah-sudah. Berdoaku tidak setengah-setengah dan selalu dengan keinginan yang kuat. Apa aku kurang yakin sama Tuhan? Ehmmmm, kurasa tidak sebab aku selalu berpikir positif (yakin) bahwa Tuhan pasti kabulkan apa yang kuinginkan. Apalagi aku sudah membaca buku “The Secret” yang kupinjam bukunya dari perpustakaan di Rutan city, buku yang bagus menurutku ketika selesai membacanya. Terus apalagi kekurangan dalam doaku ..kenapa doaku untuk cepat bebas seperti keinginan teman-teman yang lain yang ingin cepat bebas juga dari penjara ketika menjalani persidangan untuk mendapatkan vonis hakim agar diperingan hukumannya tidak dikabulkan. 

Menurutku dan prediksi teman-temanku yang dipenjara, aku hanya dihukum 6 bulan penjara karena aku belum pernah melakukan kejahatan dan dalam kasusku aku kasusnya hanya terpaksa membantu saja. Tapi aku malah divonis 1 tahun penjara tapi di sisi lain yang sebenarnya aku juga pengen dipenjara masuk Lapas Wirogunan. Padahal dengan masuk Lapas Wirogunan hukumanku harus 1 tahun kalau hanya dihukum 6 bulan aku hanya dipenjara sampai di Rutan saja. Dengan di blayer nya aku di Lapas dan berada dalam gereja Lapas “Hati Kudus”. Lambat tapi pasti kutemukan jawaban-jawaban Tuhan dari pertanyaan-pertanyaan di dalam hatiku yang selama ini mengangguku. Mengapa hukumanku nge-Ban atau tuntutan sama vonisku hukumannya tetap sama tak berkurang sedikitpun hukumannya. Mengapa Tuhan ketika aku berada di pengadilan tidak ada atau ada Tuhan di pengadilan tapi tidak membelaku hehe..Tuhan bingung dengan banyaknya keinginanku pengin bebas cepat tapi juga pengin dipenjara di Lapas Wirogunan hahaha….dan Tuhan mengabulkan keinginanku untuk merasakan penjara di dalam Lapas Wirogunan hehehe..

Di Lapas ini aku jadi mengerti maksud Tuhan, Rancangan Tuhan lebih indah dari rancanganku.
“ Sebab RancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu demikianlah firman Tuhan”. (yesaya 55:8)

Terkadang Tuhan ijinkan doa kita tidak dikabulkan untuk mengerti maksud Tuhan yang lebih baik daripada yang kita pikirkan. Ya Tuhan tahu, aku ingin dipenjara hanya 1x seumur hidupku dan akupun ingin merasakan 1x suasana Natal, 1x suasana Paskah, 1x suasana Idulfitri, 1x suasana perayaan 17 Agustusan. Dan untuk mengalami semua hal itu aku  harus menjalani  masa penjara selama 1 tahunlah hehehe... dan benar saja aku mengalami semua hal itu dalam waktu 1 tahun masa penjara. Dan hal ini cukup menjawab rasa penasaranku bagaimana rasanya jika mengalami masa perayaan-perayaan itu ketika aku sedang dipenjara. Setelah menjalani semua yang kuinginkan di Lapas akupun tidak berharap hidup di dalam Lapas lagi dan pengalamanku di dalam Lapas kujadikan suatu pengalaman berharga yang tak mungkin kulupakan seumur hidupku. Dan pengalaman ini kutulis dan kubukukan dalam buku life storyku Namaku CINTA ketika cita-citaku ingin dipenjara”. Dengan diterbitkan bukuku ini aku berharap buku ini sangat bermanfaat buat pembaca yang bersedia membaca bukuku.

Dari waktu yang tersisa atau waktu luangku di dalam penjara, aku bisa mematangkan rencana-rencanaku jika aku bebas nanti. Disini di dalam Lapas ini adalah titik nolku atau titik nadirku untuk memulai hidup baru dengan jalan-jalan baru untuk meninggalkan jalan-jalan usang yang pernah kutempuh.

Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.
Matius 6:34

Jadwal telpon Lapas dan kisah cinta penjara

Jadwal telp di Lapas hanya ada hari Senin dan Rabu saja dan memakai telp flexi yang bisa dibawa kemana-mana. Dan jadwal telp ini pas jamanku dipenjara, jadwalnya susah kadang tidak ada sama sekali sampai berhari-hari, karena ada masalah. Masalahnya ada-ada saja, sehingga Wartel tidak bisa masuk blok C yaitu blok wanita. Dulu menurut cerita temanku WBP wanita yang lebih lama dipenjara dibanding aku, pernah cerita padaku bahwa  sebenarnya para WBP wanita kalau mau telpon boleh pergi ke Wartel yang tempatnya berada di ruang briefing pak Kalapas. Tapi gara-gara ada yang pacaran dan surat-suratan trus ketauan oleh petugas ketika mereka telpon ke wartel Lapas akhirnya petugas Wartel lah yang mendatangi blok wanita alias blok C. 

Kejadian yang paling parah adalah ketika beredar issue aku pacaran dengan tamping Wartel yang bernama PiT yang dihukum tersangkut kasus pembunuhan. PiT gak boleh masuk blok C karena pacaran denganku..huft keputusan yang  aneh, seandainya aku pacaranpun juga gak bisa ngapa-ngapain. Ngobrol aja gak bisa, bisanya paling hanya mandangin dia dari jauh atau  ngobrol seperlunya dan secepatnya jika dia datang dan itupun masalah telp dan sms saja gak lebih..tapi pernah PiT dengan nakalnya sempat menulis kata-kata kangen padaku dan gemes pengen menciumku hahaha.. di kotak sms telp flexi wartel, sebenarnya aku gak ngeh waktu itu karena aku waktu itu lagi mencoba telpon keluar Lapas tapi gak nyambung-nyambung hehehe..tiba-tiba dia memberikan kode padaku agar membaca tulisan di box sms hehe..ternyata tertulis di box telepon kata-kata PiT untukku padahal akukan waktu itu mau telpon bukan mau smsan hahaha..tapi itulah penjara ada aja cara untuk menyatakan cinta hehehe… akhirnya tamping Wartel lain yang masuk blok C yaitu Irfa. Irfa mengatakan padaku ketika bertugas menjadi tamping Wartel menggantikan PiT, bahwa PiT cowok yang pacaran denganku di Lapas sudah punya istri dan anak. Ketika ku konfirmasi dengan PiT kalau aku gak mau pacaran dengannya jika dia punya istri dan anak, jawab PiT jujur banget bahwa istrinya itu baru merupakan tunangan saja dengan dia dan belum menikah secara resmi tapi sudah hamil duluan hehehe.. anak jaman sekarang. Dan PiT menginginkan aku tetap pacaran dengannya di Lapas dan aku menyetujuinya dengan perjanjian jika aku bebas nanti hubungan kita berakhir. Dan selanjutnya hubungan kita adalah tetap teman baik saja dan PiT pun menyetujuinya.


Awal ketemu PiT adalah ketika pertama kali aku di Lapas aku mengikuti kegiatan paduan suara yang diselenggarakan oleh Bimaswat. Disitulah aku melihat PiT untuk pertama kali, anak muda yang pendiam yang wajahnya sedih terus seperti gak bersemangat. Aku menanyakan tentang PiT dengan teman satu selku Sar yang ternyata telah mengenalnya. Dan aku titip salam sama dia lewat Sar yang mengenalnya dan PiT langsung  membalas salamku hahahaha…. Singkat cerita kami pacaranlah tapi dengan perjanjian kami hanya pacaran di Lapas saja karena aku ingin merasakan pacaran di dalam Lapas itu rasanya bagaimana sih..,dan dia pun menyetujuinya. Pesta ulangtahun PiT pun dirayakan bersamaku dan teman-teman tertentu yang bisa bertemu di tempat besukan WBP. Di dalam Lapas aku bisa beli kue Ulangtahun yang kupesan dari temanku yang sudah bebas duluan, juga mie goreng pesananku yang kupesan 20 biji untuk dibagikan teman-teman sekamarku yang kenal aku dan Pit dan teman-teman laki-laki sesama WBP yang menjadi mak comblangku ketika aku pacaran dengan dia hehe..maklum pacaran di Lapas susah bertemunya, jadi kita perlu banyak mak comblang hahaha…agar pesan kita yang berantai sampai kepada yang bersangkutan huhuhu.. ribet ya pacaran di Lapas. Mungkin itu pesta ulangtahun yang tak terlupakan olehku dan  PiT, karena jarang banget ketika ulangtahun bisa dirayakan di Lapas bersama pacarnya sesama WBP hehehe…

Dan di kemudian hari, aku dikejar-kejar oleh BD yang menjadi WBP tamping dapur. BD mengenalku ketika dia ngambil bekas nasi cadhong malam ke blok Wanita pagi hari dan dia melihatku yang lagi berdiri di jendela kamar selku yang lagi digembok dari luar lalu tersenyum-senyum padaku dan kubalas dengan isengnya hahaha... Setiap ada kesempatan ngantar makanan ke blok wanita, BD selalu mengajakku ngobrol seperti ketika dia bertugas mengirim bubur kacang ijo pagi hari  menu tambahan yang menyehatkan tiap seminggu 2 x. BD pun dengan berani mengutarakan rasa cintanya kepadaku melalui petugas wanita yang tugas di Blok C secara lisan hehehe... Aku yang mendengarnya dari petugas ungkapan cinta BD hanya senyum-senyum saja, BD bukan tipeku tapi aku menyukai kegigihannya menyatakan cintanya padaku. Dan itu merupakan hiburanku satu-satunya yang sangat berkesan selama di Lapas. Ada-ada saja tingkah BD yang membuatku tertawa karena saking cintanya BD padaku hehehe..

Kalau aku berangkat ke gereja, BD sudah action di sebelah Gereja. Ndilalah  dapur tempat memasak makanan untuk para WBP tempatnya di samping gereja persis juga hehehe... Ketika aku berangkat atau pulang gereja ada-ada saja tingkahnya agar bisa ketemu aku, kadang dia sengaja keluar dari dapur Lapas ketika aku keluar dari pintu gereja hendak pulang ke blok wanita. BD dengan pura-pura membawa sesuatu atau pura-pura hendak ke Wartel berjalan membarengi jalanku yang sedang pulang gereja menuju ke blok wanita. Walau berjalan barenginya hanya sampai pintu steril saja yaitu melintasi lapangan kecil dan sampai depan Binker laki-laki tapi itu sudah merupakan sensasi yang luarbiasa masalahnya di Lapas susah yaau ngobrol apalagi jalan bareng sama lawan jenis susahnya minta ampun..jarang bisa atau sama sekali gak bisa hehe..namanya juga penjara jadi ya gini gak bisa ngobrol dan jalan sama orang yang kita sukai atau lawan jenis kita. Pernah juga pas pagi-pagi aku dan mak Wa disuruh bersih-bersih taman gereja oleh petugas wanita, BD langsung mendatangiku ke depan gereja duduk di kursi di dekatku dan nungguin aku bersih-bersih. BD diusir sama petugas wanita yang menyuruhku bersih-bersih taman gereja tapi BD tetap gak mau pergi, kata BD begini,”Kalau cintanya gak diterima ma Tata maka aku gak bakal pergi”. walah segitunya hahaha...romantika penjara. Lalu BD sering menulis namaku di jalan aspal depan gereja entah menggunakan apa, tapi jelas tertulis kata Tata yaitu nama panggilanku waktu itu hehehe….

(bersambung ke bag.5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar