Waktu di Rutan aku tidak mengerti dan tak habis pikir mengapa doaku tidak
dikabulkan Tuhan. Padahal dalam berdoa perasaaanku dah yakin betul dikabulkan
seperti yang sudah-sudah. Berdoaku tidak setengah-setengah dan selalu dengan
keinginan yang kuat. Apa aku kurang yakin sama Tuhan? Ehmmmm, kurasa tidak
sebab aku selalu berpikir positif (yakin) bahwa Tuhan pasti kabulkan apa yang
kuinginkan. Apalagi aku sudah membaca buku “The Secret” yang kupinjam bukunya
dari perpustakaan di Rutan city, buku yang bagus menurutku ketika selesai membacanya.
Terus apalagi kekurangan dalam doaku ..kenapa doaku untuk cepat bebas seperti
keinginan teman-teman yang lain yang ingin cepat bebas juga dari penjara ketika
menjalani persidangan untuk mendapatkan vonis hakim agar diperingan hukumannya
tidak dikabulkan.
Menurutku dan prediksi teman-temanku yang dipenjara, aku
hanya dihukum 6 bulan penjara karena aku belum pernah melakukan kejahatan dan
dalam kasusku aku kasusnya hanya terpaksa membantu saja. Tapi aku malah divonis
1 tahun penjara tapi di sisi lain yang sebenarnya aku juga pengen dipenjara masuk Lapas
Wirogunan. Padahal dengan masuk Lapas Wirogunan hukumanku harus 1 tahun kalau
hanya dihukum 6 bulan aku hanya dipenjara sampai di Rutan saja. Dengan di
blayer nya aku di Lapas dan berada dalam gereja Lapas “Hati Kudus”. Lambat tapi
pasti kutemukan jawaban-jawaban Tuhan dari pertanyaan-pertanyaan di dalam hatiku
yang selama ini mengangguku. Mengapa
hukumanku nge-Ban atau tuntutan sama
vonisku hukumannya tetap sama tak berkurang sedikitpun hukumannya. Mengapa
Tuhan ketika aku berada di pengadilan tidak ada atau ada Tuhan di pengadilan
tapi tidak membelaku
hehe..Tuhan bingung dengan banyaknya keinginanku pengin bebas cepat tapi juga
pengin dipenjara di Lapas Wirogunan hahaha….dan Tuhan mengabulkan keinginanku
untuk merasakan penjara di dalam Lapas Wirogunan hehehe..
Di Lapas ini aku jadi mengerti maksud Tuhan, Rancangan
Tuhan lebih indah dari rancanganku.
“ Sebab
RancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu demikianlah
firman Tuhan”. (yesaya 55:8)
Terkadang
Tuhan ijinkan doa kita tidak dikabulkan untuk mengerti maksud Tuhan yang lebih
baik daripada yang kita pikirkan. Ya Tuhan tahu, aku ingin dipenjara hanya 1x
seumur hidupku dan akupun ingin merasakan 1x suasana Natal, 1x suasana Paskah, 1x
suasana Idulfitri, 1x suasana perayaan 17 Agustusan. Dan untuk mengalami semua
hal itu aku harus menjalani masa penjara selama 1 tahunlah hehehe... dan benar saja aku mengalami semua hal itu dalam waktu 1 tahun masa penjara. Dan hal
ini cukup menjawab rasa penasaranku bagaimana rasanya jika mengalami masa perayaan-perayaan itu ketika aku sedang dipenjara. Setelah menjalani
semua yang kuinginkan di Lapas akupun tidak berharap hidup di dalam Lapas lagi dan pengalamanku di dalam Lapas
kujadikan suatu
pengalaman berharga yang tak mungkin kulupakan seumur hidupku. Dan pengalaman ini
kutulis dan kubukukan dalam buku life storyku ”Namaku
CINTA ketika cita-citaku ingin dipenjara”. Dengan diterbitkan bukuku ini aku berharap buku ini sangat bermanfaat buat pembaca yang bersedia membaca
bukuku.
Dari waktu yang tersisa atau waktu luangku di dalam penjara, aku bisa mematangkan rencana-rencanaku jika aku bebas nanti. Disini di dalam Lapas ini adalah titik nolku atau titik nadirku untuk memulai hidup baru dengan jalan-jalan baru
untuk meninggalkan jalan-jalan usang yang pernah kutempuh.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena
hari besok mempunyai kesusahannya sendiri, kesusahan sehari cukuplah untuk
sehari.
Matius 6:34
Jadwal telpon Lapas dan kisah cinta penjara
Jadwal telp di Lapas hanya ada hari Senin dan Rabu saja dan memakai telp
flexi yang bisa dibawa kemana-mana. Dan jadwal telp ini pas jamanku
dipenjara, jadwalnya susah kadang tidak ada sama sekali sampai berhari-hari, karena ada masalah. Masalahnya ada-ada
saja,
sehingga Wartel tidak bisa masuk blok C yaitu blok
wanita. Dulu
menurut cerita temanku WBP wanita yang lebih lama dipenjara dibanding aku,
pernah cerita padaku bahwa sebenarnya
para WBP wanita kalau mau telpon boleh pergi ke Wartel yang tempatnya berada di
ruang briefing pak Kalapas. Tapi
gara-gara ada yang pacaran dan surat-suratan trus ketauan oleh petugas ketika
mereka telpon ke wartel Lapas akhirnya petugas Wartel lah yang mendatangi blok
wanita alias blok C.
Kejadian yang paling parah
adalah ketika beredar issue aku pacaran dengan tamping Wartel yang bernama PiT yang dihukum tersangkut kasus
pembunuhan. PiT gak boleh masuk blok C karena pacaran denganku..huft
keputusan yang aneh, seandainya aku
pacaranpun juga gak bisa ngapa-ngapain. Ngobrol aja gak bisa, bisanya paling hanya mandangin dia dari jauh
atau ngobrol seperlunya dan secepatnya jika dia datang
dan itupun masalah telp dan sms saja gak lebih..tapi pernah PiT
dengan nakalnya sempat menulis kata-kata kangen padaku dan gemes pengen
menciumku hahaha.. di kotak sms telp flexi wartel, sebenarnya aku gak ngeh
waktu itu karena aku waktu itu lagi mencoba telpon keluar Lapas tapi gak
nyambung-nyambung hehehe..tiba-tiba dia memberikan kode padaku agar membaca
tulisan di box sms hehe..ternyata tertulis di box telepon kata-kata PiT untukku
padahal akukan waktu itu mau telpon bukan mau smsan hahaha..tapi itulah penjara
ada aja cara untuk menyatakan cinta hehehe… akhirnya tamping Wartel lain yang masuk blok C yaitu Irfa. Irfa mengatakan padaku
ketika bertugas menjadi tamping Wartel menggantikan PiT, bahwa PiT cowok yang
pacaran denganku di Lapas sudah punya istri
dan anak. Ketika ku konfirmasi dengan PiT kalau aku gak mau pacaran dengannya jika dia punya
istri dan anak, jawab PiT jujur banget bahwa istrinya itu
baru merupakan
tunangan saja dengan dia dan belum menikah secara resmi tapi sudah hamil duluan hehehe.. anak
jaman sekarang. Dan PiT menginginkan aku
tetap pacaran dengannya di Lapas dan aku menyetujuinya dengan perjanjian jika
aku bebas nanti hubungan kita berakhir. Dan selanjutnya hubungan kita adalah
tetap teman baik saja dan PiT pun menyetujuinya.
Awal ketemu PiT adalah ketika pertama kali aku di Lapas aku
mengikuti kegiatan paduan suara yang diselenggarakan oleh Bimaswat. Disitulah aku
melihat PiT untuk pertama kali, anak muda yang pendiam yang
wajahnya sedih terus seperti gak bersemangat. Aku menanyakan tentang PiT dengan teman satu selku Sar yang ternyata telah mengenalnya. Dan aku titip salam sama dia lewat Sar yang
mengenalnya dan PiT langsung membalas salamku hahahaha…. Singkat cerita kami pacaranlah tapi dengan perjanjian kami hanya pacaran di Lapas saja
karena aku ingin merasakan pacaran di dalam Lapas
itu rasanya bagaimana sih..,dan dia pun menyetujuinya. Pesta ulangtahun PiT pun dirayakan bersamaku dan teman-teman tertentu yang
bisa bertemu di tempat besukan WBP. Di dalam Lapas aku bisa beli kue
Ulangtahun yang kupesan dari temanku yang sudah bebas duluan, juga mie goreng
pesananku yang kupesan 20 biji untuk dibagikan teman-teman sekamarku yang kenal
aku dan Pit dan teman-teman laki-laki sesama WBP yang menjadi mak comblangku ketika aku pacaran dengan
dia hehe..maklum pacaran di Lapas susah bertemunya, jadi kita perlu banyak mak comblang
hahaha…agar pesan kita yang berantai sampai kepada yang bersangkutan huhuhu..
ribet ya pacaran di Lapas. Mungkin itu pesta
ulangtahun yang tak terlupakan olehku dan
PiT,
karena jarang banget ketika ulangtahun bisa
dirayakan di Lapas bersama
pacarnya sesama WBP hehehe….
Dan di kemudian
hari, aku dikejar-kejar
oleh BD yang menjadi WBP tamping dapur. BD mengenalku ketika dia ngambil bekas
nasi cadhong malam ke blok Wanita pagi hari dan dia melihatku yang lagi berdiri
di jendela kamar selku yang lagi digembok dari luar lalu tersenyum-senyum
padaku dan kubalas dengan isengnya hahaha... Setiap ada kesempatan ngantar makanan ke blok wanita, BD selalu mengajakku ngobrol seperti ketika dia bertugas mengirim bubur kacang ijo pagi hari menu tambahan yang
menyehatkan tiap seminggu 2 x. BD pun dengan berani mengutarakan rasa cintanya
kepadaku melalui petugas wanita yang tugas di Blok C secara lisan
hehehe... Aku yang mendengarnya dari petugas ungkapan cinta BD hanya senyum-senyum saja, BD bukan tipeku tapi aku
menyukai kegigihannya menyatakan cintanya padaku. Dan itu merupakan hiburanku satu-satunya yang sangat berkesan selama di
Lapas. Ada-ada saja tingkah BD yang membuatku tertawa karena saking
cintanya BD padaku hehehe...
Kalau aku berangkat ke gereja, BD sudah action di
sebelah Gereja. Ndilalah dapur tempat memasak makanan untuk para WBP
tempatnya di samping gereja persis juga hehehe... Ketika aku berangkat atau pulang gereja ada-ada saja tingkahnya agar bisa ketemu aku, kadang dia sengaja keluar
dari dapur Lapas ketika aku keluar dari pintu gereja hendak pulang ke blok
wanita. BD dengan pura-pura membawa sesuatu atau pura-pura hendak ke Wartel
berjalan membarengi jalanku yang sedang pulang gereja menuju ke blok wanita. Walau berjalan
barenginya hanya sampai pintu steril
saja yaitu
melintasi lapangan kecil dan sampai depan Binker
laki-laki
tapi itu sudah merupakan sensasi yang luarbiasa masalahnya di Lapas susah yaau
ngobrol apalagi jalan bareng sama lawan jenis susahnya minta ampun..jarang bisa
atau sama sekali gak bisa hehe..namanya juga penjara jadi ya gini gak bisa
ngobrol dan jalan sama orang yang kita sukai atau lawan jenis kita. Pernah juga pas pagi-pagi aku dan mak Wa disuruh
bersih-bersih taman gereja oleh petugas wanita, BD langsung mendatangiku ke depan gereja duduk di kursi di dekatku dan nungguin aku bersih-bersih. BD diusir sama petugas wanita
yang menyuruhku bersih-bersih taman gereja tapi BD tetap gak mau pergi, kata BD begini,”Kalau cintanya gak diterima ma Tata maka aku gak bakal pergi”. walah segitunya hahaha...romantika penjara. Lalu BD sering menulis namaku di
jalan aspal depan gereja entah menggunakan apa, tapi jelas tertulis kata Tata
yaitu nama panggilanku waktu itu hehehe….
(bersambung ke bag.5)
(bersambung ke bag.5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar