Kamis, 12 Maret 2015

(15) Canda & Realitas Lapas

Realitas Lapas dipenjara jadi gila
Diceritakan ada seorang WBP yang berusia sudah tua dan terkena pasal 378, yaitu penipuan. Dia merasa malu dipenjara dan selama dipenjara dia ngaji terus sampai katam 16x selama dipenjara, wow...tapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya selama dipenjara, ketika dia tahu ada tetangganya yang juga dipenjara bersama dengan dia, dia merasa tambah malu sebagai orang yang terkenal baik perilakunya. Ketika kurang dari 2 bulan dia bebas dari penjara, karena saking malunya dan dipikir terus rasa malunya akhirnya dia stres dan  gila. Bukannya dia bebas dari penjara tapi malah masuk puri nirmala RS bagi bagi orang-orang yang menerita stres atau gangguan jiwa di pakem.

Canda Lapas saat mau tidur di kamar selku
Yang tak terlupakan ketika saat-saat sudah masuk blok dan bersiap-siap tidur. Karena belum pada ngantuk sedang aku ngantukan aku selalu sudah stand by tidur, karena kebiasaanku yang kalau tidur suka terlentang lalu tangan di taruh di dada, dan selimutan dengan selimut dari kaki sampai kepala. Teman-temanku pada ngerjain aku, biasanya Wul yang datang dan duduk di sebelahku dan berpura-pura mendoakan aku,” ya Bapa ampunilah dosa iik “. Dan teman yang lain pura-pura telpon ambulan hehehe...Dan teman lainnya telpon peti jenasah...sambil bercanda..telpon pesan ukuran peti berapa trus ada yang nyeletuk pake balsam gak, kalau gak ada balsam bisa diawetkan dengan balpirik...setelah itu kami semua tertawa bersama mengisi kesunyian di kamar sel.

Realitas di Lapas penipu yang ditipu
Pertama aku mengenal wanita ini, kesan pertama wanita yang berjilbab yang baik, berceritanya sangat menyakinkan. Kebetulan aku seorang yang berpikiran positif. Dan aku percaya dengan ceritanya, dia cerita kalau dia orang kaya punya counter hp banyak. Dan dia bekerja dengan sistem bagi hasil karena sistem bagi hasilnya tidak sesuai dengan perjanjian maka di dilaporkan polisi dan terjerat pasal penipuan. Lalu dengan cerita dengan teman lain kalau dia pengusaha martabak manis yang punya cabang 7 tempat. Padahal yang dipenjara waktu itu hanya 20 an orang jadi kisah satu orang lambat laun 20 orang juga akan tahu, namanya juga tembok juga ada telinga hehehe..

Lalu dia cerita kalau dia anaknya yang punya pondok pesantren di Jawa timur. Tapi surat hafalan di Al-quran gak hafal. Kalau lagi pelajaran hafalan, dia dremimil mulutnya hafalin semalam suntuk megangin buku tulis. Lalu dia cerita kalau pas di rutan Wates suaminya tiap hari menjenguk dan membawa bajunya untuk dibawa pulang, ternyata suaminya tidak pernah membesuknya menurut info beberapa temanku yang sama-sama dipenjara di Rutan wates. Kenapa ya dipenjara ini banyak orang stres kukira, ngaku orang kaya padahal sama sekali gak ada yang mbesuk. Apa karena takut gak dihargai di dalam penjara. Padahal menurutku asal kita hidup apa adanya dan tidak ngrusuhi orang, tidak meminta atau suka ngutang kalau gak perlu-perlu amat di dalam Lapas pasti akan disukai teman-teman. Di penjara ini kita belajar mengendalikan diri, belajar apa adanya, jika memang gak punya uang di dalam Lapas. Kenapa harus ngiri, teman punya ini itu jadi pengin, padahal gak punya uang. Belajar gak ngiri dengan hidup orang lain yang mungkin lebih beruntung dari kita.

Fashion show di Lapas
Aku bersama San dipilih oleh pak Iwan dari BIMASWAT untuk ikut fashion show ketika ada kunjungan tamu dari STIB9sekolah tinggi ilmu hukum bandung). Fashion show nya agak lain dari biasanya karena cenderung ke operette, dengan diiringi lagu yang dinyanyikan langsung oleh pak Iwan sendiri yang memang punya suara bagus. Yang ikut fashion show waktu itu hanya aku dan San dari blok wanita, sedang lainnya dari blok laki-laki adalah Ism,Cat, Can, Yog. Ternyata sewaktu kunjungan itu kami gak hanya ikut fashion show, tapi juga ada testimony. San menceritakan tentang kasusnya traffiking yang kukumannya 3 tahun denda 120 juta atau subsider 3 bulan, juga Wid yang terlibat kasus penyalahgunaan jabatan. Dia menceritakan tentang kasusnya dan dia tidak ingin kasusnya diketahui anak-anaknya. Jadi anak-anaknya tidak mengetahui jika Wid dipenjara. alasan yang digunakan adalah bapaknya lagi tugas ke luarnegri. Itu hak Wid untuk bohong, kepada anak-anaknya agar tidak memberi efek buruk pada perkembangan jiwa anaknya. Hehe padahal kalau aku, anakku malah mengetahuinya kalau ibunya lagi dipenjara dan malah dengan polosnya berita yang memuat peristiwa penangkapanku yang dibeli mantan suamiku malah dipamerkan anak-anakku ke tetangga sebelah rumahku hehehe..

Setelah testimony ada pertanyaan dari mahasiswa mahasiswi STIHB misalnya sejak kapan Lapas berdiri, dan sebagainya. Setelah itu ada sesi wawancara dan  semua yang ikut Fashion Show para WBP diwawancarai oleh mahasiswa dan mahasisiwi dengan kelompok-kelompok kecil. Aku diwawancarai oleh 1 mahasiswa dan 1 mahasiswi. Pertama kami berkenalan dulu dan menyebutkan nama. Setelah itu aku ditanyain tentang kasusku. Aku ditanyain terlibat kasus apa? kujawab dengan aku terlibat kasus penipuan sepeda motor yang dimiliki oleh polisi PJR..mahasiswi dan mahasiswa yang mewawancaraiku langsung ketawa hehehe..

Kata salah seorang dari mereka,” wow..”

“Apakah sudah tahu kalau dari awal motor itu milik polisi?”,tanya salah satu dari mereka lagi.

Jawabku,” sudah tahu makanya saya tidak mau dan saya bilang juga pasti tertangkap..” tapi yang mengajak saya bilang , “ polisinya masih muda jadi gampang ditipu, jadi aman.”

Saya  bilang,” tetap aja tertangkap”.

Tapi yang mengajak saya menipu tetap menjalankan aksinya sampai akhirnya saya tertangkap.
Rumah ibu dimana?”,tanya salah satu dari mereka.

“Semarang, dipenjara di Yogya karena TKP(Tempat Kejadian perkara) berada di Yogya. Ceritanya begini, saya dijemput dari Semarang dan diajak ke Yogya untuk ngambil STNK motor. Kubilang,” ngambil STNK motor kan gampang, tinggal ngambil saja ngapain pake jasaku segala?” Yang ngajak aku hanya senyum-senyum saja. Kupikir aku bantu dia ngambil STNK motor pulangnya mesti dapat upah kan lumayan buat biaya makan aku dan anak-anakku. Oh iya saya cerai dengan suami saya dan saya tidak mendapat harta gono gini.”

Lho kok bisa”, tanya salah satu dari mereka.

Kata mantan suamiku, dulu aku menikah dengan dia tidak punya apa-apa, sekarang cerai juga gak punya apa-apa.

Lalu ibu menjalankan aksi penipuan dan mendapat uang?”, tanya salah satu dari mereka lagi.

Dapat, tapi saya bisa mencari uang dengan cara lain, saya bisa nyembuhin orang sakit dengan pijat telapak kaki. Aksi penipuan yang saya jalankan ini saya jalankan terpaksa karena pekewuh sudah dijemput ke Yogya. mau gak dijalankan sudah dijemput ke Yogya sedang dijalankan aksinya pasti saya tertangkap karena korbannya polisi”.

Ibu kenal dah lama dengan yang mengajak ibu melakukan penipuan?”, tanya salah satu dari mereka lagi.
Belum lama, saya kenal lewat koran, lalu dia memanggil saya lewat telpon untuk memakai jasa saya. Ketika bertemu itulah dia menawari pekerjaan yang bermacam-macam. Dia mengaku kontraktor, dia bilang suatu saat menghubungiku untuk memberikan pekerjaan..ternyata pekerjaannya menipu orang ..jahat banget ya orang ini..”.

Bagaimana dengan anak-anak, apakah tahu kalau ibu dipenjara?”, tanya salah satu mereka lagi.

Mereka tahu, dan mereka baik-baik saja. Kasus saya masuk koran berkali-kali. Dimuat di koran ‘Merapi’, ‘Tribun’ dan mungkin koran lainnya. dan mantan suami memberikan koran itu kepada anak-anak saya agar mereka membacanya. Anak-anak saya yang perempuan malah membawa koran yang memuat berita saya dan diberikan kepada tetangga saya agar mereka membacanya.

Bagaimana tanggapan lingkungan rumah ketika tahu ibu dipenjara?”

Menurut saya sih mereka baik-baik saja dan masih mau menerima saya. Bagi saya gak masalah tetangga-tetangga saya.

Ibu diberi berapa uang berapa dari hasil penjulan motor itu?”

“3 juta”.
motor itu dijual berapa?”

Menurut otak pelaku dijual 20 juta, tapi yang sebenarnya gak tahu karena saya gak ikut menjualnya. Saya waktu itu sudah marah kepada otak pelaku. Dan berkata kepada otak pelaku tidak mau ikut campur masalah motor itu lagi, dan saya langsung pulang Semarang. Jadi saya pulang ke semarang dah gak tahu motor itu dijula sama siapa dan dapat uang berapa..”.

Setelah keluar penjara apa yang akan ibu lakukan?”.

Bekerja menyembuhkan orang sakit lewat terapi telapak kaki, dan menerbitkan buku lifestory saya yang berjudul ketika aku ingin dipenjara”.

Apakah buku itu akan berada di Gramedia?”.

Smoga aja ada”.

Ditunggu ya bu, buku hasil karya tulisan ibu”.


Ya , makasih”.

Sesi wawancara dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung

Sesi wawancara dengan mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung

(bersambung ke bag.16)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar