Selasa, 10 Maret 2015

(8) POLRES SLEMAN ( Sindrom Penjara Mulai Menyerang )

Pagi di hari ketiga aku dan Hard dipenjara, Hard sudah tidak di blok lagi. Dia sudah  bisa keluar dari kamar selnya dan berjalan terpincang-pincang, kulihat bibirnya pecah juga bernanah sedang matanya bengkak jugawajahnya dan seluruh badannya menurutku karena sesuai cerita Hard padaku. Aku sangat prihatin melihat dirinya, Hard melihatku tersenyum kecut. Dia ikut apel seperti biasanya kulakukan bersama teman-teman tahanan lain. Setelah apel pagi, Hard ikut berkumpul di mushola depan kamar selnya bersama tahanan laki-laki lain. Seperti biasa kegiatan disitu hanya diisi dengan membaca koran bergantian. Korannya selalu baru, entah siapa yang bawa dan ada juga koran yang lama juga. Kami disana mengisi waktu dengan membaca koran bergantian. Kudekati Hard, lalu  kuperlihatkan koran lama yang memuat berita kasusku dan kasusnya, dia lalu membacanya dan tersenyum pahit.

Malam ketiga mulai turun, lampu-lampu penerangan mulai dinyalakan. Aku mulai merasakan sindrom penjara mulai menyerangku. Badanku mulai sakit semua hehehe..bagaimana tidak sakit, tidurpun hanya beralas tikar tua dan berbantal tumpukan koran bekas..wah hal ini seumur-umur baru kurasakan sekarang, ngenes banget rasanya.... Sepertinya aku mulai diserang depresi berat.

Walau cita-citaku aku ingin dipenjara, tapi gak siap juga jika harus mengalami kejadian seperti ini. Haduh... tiba-tiba rasanya dadaku  sesak napas, tubuhku terasa sangat kaku. Badanku seperti diikat dan tidak bisa bergerak, rasanya kacau banget.. aku seperti merasa sangat tersiksa berada di dalam kamar sel yang sempit, yang dipenuhi jeruji besi. Rasanya aku tidak sanggup dan aku ingin keluar kamar sel dan menuju tempat yang terbuka lebar kemudian menghirup udara bebas dan tidur di tempat yang lebih luas. Tidak seperti di sini di kamar selku yang sangat sempit ini dan di dalam kamar selku ini di mana-mana yang ada hanya ada jeruji besi. Tempat yang sempit, lorong yang sempit hadow... paringano sabar Gusti aku stress berat.  Dalam kekacauan perasaanku, aku mencoba mengendalikan perasaanku dan aku mencoba mengakali perasanku dengan memikirkan pintu sel kamarku yang tidak dikunci, jadi seolah-olah kamarku lebih terasa nyaman. Seolah-olah kubayangkan aku gampang bisa keluar kamar sel sewaktu-waktu.  Memang  sih, kamar selku tidak diblok dan aku hanya diblok sehari saja ketika pertama kali masuk penjara tahanan Polres Sleman . Tapi kalau tidur kan pintunya harus ditutup walau gerendelnya tidak dipasang tapi tetap aja rasanya dipenjara hehehe... akhirnya kuakali  pintu kamar selku kudorong sedikit untuk meyakinkan diriku bahwa aku tidak terbelenggu di kamar sel dan setelah itu perasaanku jadi merasa sedikit tenang, bisa sedikit rileks sehingga aku bisa tidur lagi kemudian.

Tapi tak begitu lama tertidur, gangguan faktor lain datang lagi. Suara orang berombongan masuk lagi ke dalam tahanan malam-malam, suara sepatu polisi berderap ramai dan diimbangi suara ramai melewati depan selku lagi. Pintu kamar sel bekas Hard ditahan sebelah kiriku sebenarnya sudah kosong tadi pagi karena Hard sudah dipindah ke kamar sel tahanan lain di sebelah kananku yang lebih besar ukurannya. Yang dihuni kurang lebih 5 orang tahanan laki-laki. Tapi malam ini sepertinya sel sebelah kiriku diisi lagi oleh tahanan yang baru masuk. Suara ampun pak, lalu terdengar bunyi bak buk bak buk..terdengar lagi dari sebelah kiri selku. Aku mendengarkan suara-suara itu sambil tiduran meringkuk lagi sambil mencoba menatap ke arah luar selku. Mencoba melihat apa yang bisa kulihat dalam keterbatasanku di dalam kamar selku tapi tidak ada yang terlihat hehehe..Setelah itu aku mencoba memejamkan mataku, akupun mencoba tidur. Perasaanku gelisah memikirkan,”Apa ya kira-kira yang terjadi di samping kiri kamar selku dan siapa ya tahanan baru itu lalu terlibat kasus apa ya dia...?” Pertanyaan-pertanyaan itu memenuhi benakku dan akhirnya aku tidak bisa tidur nyenyak lagi cilekek... aku merasa sungguh tersiksa di sini. Oh...ampun Pemerintah, aku gak mau lama-lama di penjara sini. Cukup sekali saja sudah aku dipenjara ini, ternyata huaduh sengsara betul ya di penjara benar-benar sengsaraaaa.....

Akhirnya pagi menjelang lagi dan siksaanku hari ini bertambah lagi karena ini hari keempat aku dipenjara di Polres Sleman tapi kalau dihitung dari penangkapanku ini hari keenam dan bagaimana rasanya diriku jika tidak ganti baju selama 6 hari...waduh ini rasanya,  badanku terserang rasa gatal-gatal. Karena kulitku tergolong sensitif, rasa gatal di badanku karena bajuku yang sudah lama tidak ganti sekalian  seperangkatnya hahaha ..alias pakaian dalam juga tidak ganti huhuhu.... Akupun mulai  berpikir, hari ini bagaimanapun caranya aku harus ganti baju. Pagi ini pokoknya aku harus bisa mencuci bajuku, agar sore harinya bajuku bisa kering dan bisa kupakai lagi. Di tengah kebingunganku, tiba-tiba tamping blok muncul di hadapanku,” Mas, bisa pinjami aku  baju bisa gak.. aku sudah 5 hari gak ganti baju mas dan badanku gatal semua”, ceritaku pada tamping blok itu.

“Oh ya sebentar, saya carikan dulu”, jawabnya sambil ngeloyor pergi lagi dari hadapanku.

Tak lama kemudian dia membawakan celana pendek hawai berwarna pink gelap kombinasi hitam dan kaos putih oblong hadiah partai yang tebal.
“Kupinjam dulu ya mas”, kataku.

“Pakai saja!”, katanya.

“Minta rinso dikit boleh?”, kataku.

“Itu di ruang nyuci baju ada, pakai saja!”, katanya.

“Ya, makasih ya mas”, kataku.


Komplit ya jaluk annya pinjam baju trus minta sabun cuci baju juga. Padahal kemarin minta sabun mandi, odol dan handuk juga hehehe

(bersambung ke  bag.9)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar