Kisah rohaniku kenapa orang jahat kok bisa kaya
Kenapa sih orang jahat kok kaya? Hal ini menjadi pertanyaan dalam
kehidupanku. Dan
jawabannya kudapatkan ketika aku membaca di dalam
kamar selku di Lapas, majalah Bahana cetakan bulan November 2007 yang dibagikan
gratis di Gereja Lapas. Aku mendapat jawabannya saat itu juga. Mungkin cara berpikirku
juga sama dengan beberapa orang lain, seharusnya
Tuhan memberikan kekayaan kepada mereka yang hidup di jalan Tuhan dan taat menjalankan perintahNya. Tuhan ternyata memberi hukuman
kepada orang-orang yang jahat tapi kaya tidak secara langsung. Alias Tuhan mengijinkan seseorang yang jahat untuk
mendapatkan kekayaannya terlebih dahulu dan
setelah itu Tuhan kemudian mengambil kekayaan tersebut.
3 macam hukuman orang yang tidak taat kepada firmanNya yang kusarikan
dari majalah Bahana ketika aku masih di dalam penjara adalah :
- Ladang gandum (berharap mendapatkan hasil yang
cukup)
“Banyak benih
yang akan kaubawa ke ladang tetapi sedikit hasil yang akan kau kumpulkan sebab
belalang akan menghabiskannya”. (Ulangan 28:38)
- Kebun
anggur (berharap
mendapatkan banyak hasil)
“Kebun-kebun anggur
akan kau buat dan akan kau usahakan tetapi engkau tidak akan meminum atau
menyimpan anggur sebab ulat akan memakannya”. (Ulangan 28:39)
- Kebun zaitun ( berharap mendapatkan sangat banyak hasil)
“Pohon-pohon zaitun
akan kau punyai di seluruh daerahmu tetapi engkau tidak akan berharap dengan
minyaknya sebab buah
zaitunmu akan gugur”. (Ulangan 28:40)
Amsal mengatakan hukuman setimpal untuk orang berdosa,
“Orang baik
meninggalkan warisan bagi anak cucunya tetapi kekayaan orang berdosa disimpan
bagi orang yang benar”. ( Amsal 13:22)
Jadi jangan iri dengan orang kaya yang berbuat kejahatan. Hukuman buat
mereka jauh lebih hebat dari yang bisa kita bayangkan! Ini yang aku baca,
rangkum dan salin sebagian. Tulisan ini ditulis oleh Benny santoso, S,T,M.com.
penulis buku best seller All about money.
Trauma kegagalanku hasilnya
indah kemudian
Trauma masalalupun pernah ku alami, aku takut gagal dan takut mencoba. Tapi dengan bersandar pada Tuhan aku yakin Tuhan menguatkan
aku untuk mengambil pilihanku sendiri apapun
resikonya dan sepahit apapun hasilnya. Walau perasaanku
berubah
dan mudah berubah tapi kasih dan Firman Tuhan takkan berubah sepanjang
hidupku.
Pernah aku mengalami gagal, gagal dalam mahligai rumah tangga, gagal
mendapatkan harta gono gini. Juga gagal memperjuangkan
hukumanku agar berkurang, karena hukuman penjara yang ku dapatkan ketika
putusan vonis dibacakan nge-Ban alias
tidak berkurang sedikitpun. Saat mengalami kegagalan, aku sebagai manusia biasa
terus terang kecewa. Tapi Tuhan yang kita sembah tidak pernah gagal. Apa yang
direncanakan selalu berhasil pada akhirnya. Saat kita mengalami kegagalan,
Tuhan tetap dapat memanfaatkan kegagalan kita untuk menjalankan rencanaNya,
mendatangkan kebaikan bagi kita, bahkan Ia sanggup mengubah apa yang terlihat sebagai kenyataan
buruk menjadi sesuatu yang baik...dan hasilnya setelah aku beberapa kali
gagal, aku mulai sukses sebagai terapis yang bisa menyembuhkan orang dengan
keahlianku yang dari Tuhan.
Kreatifitas di dalam penjara
Hidup di penjara memacu kita untuk kreatif, hal ini kualami ketika aku ikut kegiatan
kesenian di Lapas. Beberapa WBP perempuan yang dipilih BIMASWAT dibon dan disuruh ikut
kegiatan kesenian
di dalam Lapas.
Selama di dalam Lapas, aku juga sempat di bon
untuk ikut kegiatan Kesenian dalam Lapas. Kegiatan kesenian yang kuikuti
bermacam-macam dan ada foto-foto kegiatannya yang juga aku masukkan dalam buku life storyku agar pembaca bisa melihat kegiatanku selama di penjara dalam Lapas Wirogunan. Yang jarang orang bisa melihat yang
sebenarnya, bagaimana sih
keadaan di dalam penjara yang sesungguhnya. Terkadang aku dan beberapa WBP pilihan BIMASWAT ikut paduan suara Lapas jika ada upacara hari-hari penting
di Indonesia, misal upacara
17 agustus an dan upacara hari Lapas sempat kuikuti
selama aku dipenjara. Terkadang aku dan beberapa
WBP pilihan BIMASWAT
juga mengikuti fashion show hehehe...heran kan kok ada fashion show di dalam Lapas hihihi..pertamanya aku juga bingung og...tetapi
setelah tahu kegiatannya seperti apa..aku sudah gak bingung lagi. Terkadang ada juga
kegiatan yang mirip operette ,
karena ada petugas BIMASWAT yaitu pak Iwa atau WBP pilihan yang pandai
menyanyi, mereka menyanyi live disertai dengan sandiwara
dan tari-tarian yang kocak para WBP sehingga mengundang tawa. Jika ada kunjungan dari luar Lapas, aku
dan teman-temanku para WBP pilihan yang ikut kesenian menyambut dengan suguhan kesenian yang
ditampilkan para WBP pilihan di dalam Lapas.
Kunjungan itu biasanya
dari macam-macam instansi juga dari sekolahan juga. Yang
pernah kutahu adalah kunjungan mahasiswa
dari Bandung atau dari instansi pemerintahan seperti yang pernah kutahu
kunjungan dari WANRA. Ketika aku dipenjara disana juga ada kunjungan mahasiswa
asing entah darimana yang jelas mereka terdiri dari beberapa warganegara lain
ini bisa diliat dari wajah mereka yang seperti orang Cina, orang Jepang, orang
India dan orang Eropa.
testimoni penyambutan kunjungan mahasiswa Sekolah Tinggi Hukum Bandung oleh salah satu WBP Lapas Wirogunan |
Penampilanku
dan beberapa temanku yang hendak tampil dalam menyambut kunjungan instansi atau
mahasiswa dari luar penjara, dibikin lucu. Teman-temanku yang mencoba mendandani aku dengan model
rambut curly alias dibikin
keriting seperti untir-untir. Curly-nya
dengan cara unik
yaitu menggunakan kertas koran dipotong dan dilipat memanjang
lalu rambut diambil sedikit dan diberi foam
lalu kertas koran yang sudah dilipat dibelitkan lalu digulung dari ujung rambut sampai pangkal rambut setelah itu diikat. Hal ini dilakukan menjelang tidur sehingga saat bangun
tidur
ketika gulungan kertas koran dibuka satu per satu sampai semua dibuka hasil rambutnya menjadi seperti untir-untir alias curly ala penjara hehehe... Inilah salah satu kreatifitas penjara yang
pernah kualami ketika aku ikut kegiatan kesenian untuk tampil mengisi acara
kunjungan mahasiswa hukum dari kota Bandung ke Lapas Wirogunan.
Kreatifitas yang lain
kudapatkan di dalam penjara yaitu bikin mie yang
dinamai mie kum. Caranya mie instan
dibuka dan dimasukkan ke kotak makan yang ada tutupnya. Mie yang dimasukkan ke
kotak makan yang ada tutupnya diberi air panas banget yang berasal dari jerigen jatah minum para WBP yang dikirim tiap pagi
dan sore hari. Air matang yang panas itu di masukkan ke kotak makan secukupnya setelah itu kotak makan di tutup
rapat selama beberapa menit sampai mie instant empuk dan mengembang kemudian baru
dibuang airnya dan diberi bumbu maka jadilah mie kum ala penjara. Di kamar
sel penjara tidak ada kompor ataupun stop kontak listrik di
tembok kamar sel jadi para WBP jika ingin masak mie harus kreatif
hehe…. Dan di dalam penjara mie ini terkenal dengan nama mie kum hahaha..Walaupun kurang mantap hasilnya, tapi yach mau bagaimana
lagi namanya juga penjara hehehe... Dinikmati aja deh rasa mie kum nya.
Kalau lagi pada pengen banget makan mie instant di dalam
penjara hehehe...
Kreatifitas yang lain lagi kudapatkan dalam penjara adalah menyetrika baju. Ehm menyetrika baju di sini tidak seperti
dibayangkan orang kebanyakan lho yang menggunakan setrika listrik lalu
setrikaan bajunya jadi rapi hohoho... sekali lagi dijelaskan penjara tidak ada setrika listrik karena tidak ada stop
kontak dalam kamar sel kecuali di Binker laki-laki
memang ada strikaan tapi digunakan untuk menerima laundry. Baju-baju yang dilaundry setahuku hanya milik pegawai Lapas
saja hehehe...jadi kami para WBP gak pernah pakai baju setrikaan. Yang berada
di Binker Lapas hanya WBP laki-laki
saja, sedang WBP wanita tidak kerja di Binker
dan tidak boleh keluar blok wanita seenaknya tanpa ijin dan tanpa dikawal petugas
wanita.
Besukan Lapas salah satu
cara sedikit bebas bagi yang bosan diblok dan cerita sumber uang di dalam Lapas
WBP wanita lebih sering berada di dalam blok wanita yaitu suatu tempat
seperti rumah kuno yang berdiri tersendiri dengan dikelilingi tembok tinggi
setinggi kurang lebih 3 meter. Kami para WBP wanita bisa keluar blok wanita
jika dibesuk oleh keluarganya yang boleh membesuk ke Lapas setiap hari Senin sampai dengan Kamis dan hari Sabtu dan hanya dari jam setengah 9 pagi sampai jam 12 siang kurang lebih. Sedang hari Jumat dan Minggu tidak ada
besukan . Kami para WBP wanita bisa juga keluar blok wanita jika mau menukarkan uang yang berbentuk voucher menjadi
nominal yang lebih kecil jumlahnya atau mencairkan
uang tabungan
dengan dikawal petugas wanita ke kantor Lapas bagian penukaran uang. Kami para WBP
yang dipenjara tidak diperbolehkan memegang uang tunai. Maka di penjara kami
para WBP disediakan voucher uang yang berbentuk kertas kecil tipis yang
tertulis nominal uangnya digunakan untuk membeli
kebutuhan sehari-hari di koperasi Lapas misal sabun mandi, sabun cuci baju,
shampoo, pasta gigi, makanan kecil dan kebutuhan lainnya yang
dibutuhkan para WBP ketika kami hidup di dalam penjara. Voucher uang adalah
sejenis kertas tipis seperti
kertas hvs berwarna pink kadang hijau dan
bertuliskan nama kita sebagai pemilik voucher uang yang ditulis oleh petugas
bagian voucher uang dan bertuliskan pecahan nominal uang yang diinginkan para WBP sesuai jumlah uang milik para WBP yang tersimpan di Lapas tentunya. Voucher uang bisa diambil semua atau dititipkan sebagian uangnya ke kantor penukaran voucher uang. Kalau WBP yang gak punya uang ya gak bisa punya voucher uang hehehe..
Uang para WBP didapatkan dari berbagai sumber
uang antara lain dari para pembesuknya yang biasanya adalah orangtuanya, saudaranya, suaminya, istrinya, anaknya,
temannya dan ada juga sumber
uang yang didapat dari petugas Lapas yang memakai jasa para WBP atau sumber uang di
dapat dari teman sesama WBP yang memakai jasa temannya satu sel.
Seperti aku contohnya, aku ini jarang dibesuk oleh
siapapun itu
hehe... Aku hanya dibesuk oleh mantan suamiku 1x setiap bulannya dan dia memberikan uang padaku ketika membesukku. Uang yang diberikan padaku sudah dalam bentuk voucher uang sesuai nominal
uang yang diberikan mantan suamiku kepadaku. Mantan suamiku telah menukarkan uang yang akan diberikan
padaku kepada petugas yang mengurusi penukaran uang ke bentuk voucher uang di
kantor Lapas
bagian depan. Sumber uang lain yang kudapat dari Lapas adalah
kiriman dari adikku yang di Malang yang tiap bulan kirim uang kepadaku dari hasil penjualan motorku honda beat yang berada di Jakarta.
Sebenarnya uang penjualan honda beat sekitar
6,5juta sedianya
buat bayar polisi dan jaksa agar hukumanku diperingan tapi
karena uangnya kurang aku gak jadi bayar polisi dan jaksa itu. Lha wis polisinya yang ditanyain adikku yang tak
suruh ngurus hukumanku agar diperingan itu bilang kepada
adikku.” Kalau mau hukuman kakakmu diperingan dan hukumannya hanya sampai 4
bulan penjara saja uang yang disediakan 20 juta untuk bayar
jaksanya”. Wealah mahal banget bagi ukuran diriku yang gak punya uang waktu
itu. Jadi batallah usahaku buat bayar jaksanya agar hukumanku diperingan. Akhirnya uang hasil penjualan honda beat pink
kesayanganku yang
sedianya buat kendaraan jika aku kerja di Jakarta, dipergunakan untuk menghidupi aku di dalam penjara dan dikirimi adikku tiap bulan sejumlah 500ribu. Adik yang mengurus keuanganku
selama di penjara dalam Lapas, rumahnya berada di Malang dan tidak bisa datang menjengukku ke Lapas setiap
waktu. Bingung
juga ya caranya gimana agar uang kiriman adikku bisa masuk Lapas. Dalam kebingunganku, aku mendapat pertolongan dari ibu petugas yang baik hati yang bersedia
mengambilkan uang kiriman adikku lewat Indomaret dan uang kiriman uang dari
adikku diubahnya menjadi bentuk voucher uang dan baiknya lagi ibu petugas yang baik hati itu tidak memungut persenan sama
sekali alias 86 hehehe masalahnya di penjara banyak 86 nya hehehe...tahukan 86?
Sumber uang lainnya yang didapat olehku adalah dari
petugas Lapas sendiri
yang memakai jasaku memijat. Di Lapas aku juga terkenal bekerja
sebagai terapis yang bisa menyembuhkan
petugas atau teman WBP yang sakit. Mereka membayarku ada yang berbentuk voucher uang juga ada yang membayarku hanya dengan
diberi mie instant beberapa biji atau lauk makanan juga snack hehehe..gak
dibayarpun aku sebenarnya ikhlas tapi teman-temanku dan ibu petugas bilang
bahwa kamu kan kerja jadi ya harus dibayar, akhirnya
akupun mau dibayar juga. Kerjaku di dalam Lapas waktu itu kalau ada yang membutuhkan keahlianku antara lain mengembalikan urat yang kesleo dan menyembuhkan sakit keluhan petugas dan
teman-temanku para WBP. Misalnya
ada petugas wanita yang bernama bu Em yang pengen kurus
dan pengen perutnya kecil lalu kupijat setelah beberapa hari
komentarnya biasanya kalau jam 11 malam diajak makan suaminya makan mie atau nasi
goreng mau, sekarang gak mau karena perutnya masih terasa kenyang banget
rasanya gak bisa menerima makanan banyak perutnya setelah dipijat.
Petugas laki-laki yang bernama pak Bud yang berbadan
gendut tinggi besar jatuh main futsal lalu terkilir tangannya ketika kuperiksa terkilirnya sampai ke otot
punggungnya ketika kupijat dan kukembalikan ototnya yang
terkilir di tempatnya lagi pak Bud sembuh dari keluhan tangannya. Petugas laki-laki lain yang bertugas menjaga dapur datang ke
kantor petugas wanita yang jaga blokku dia terkilir di
pergelangan tangannya ketika aku berada disana kucoba pijat
kukembalikan otot pergelangan tangannya yang bermasalah ke tempatnya lagi dan
sembuh. Petugas wanita yang bernama bu Hen terkilir kakinya karena pernah jatuh dari motor hampir 30 tahunan yang lalu karena jaman SMA jatuh dari motornya dan efeknya lututnya sering sakit tiap hawa dingin, setelah kupijat beberapa kali sembuh. Ibu petugas yang bernama bu Enda yang menderita sakit
lever ketika memakai jasa pijatku, dia merasakan perut bagian levernya seperti
ada yang mijat langsung ke levernya hehehe..padahal aku mijatnya dari telapak kaki.
Ibu petugas yang bertugas di kantor besukan juga ibu petugas yang mengurusiku
pengurusan CB juga pengen pijat penurunan berat badan ketika selesai kupijat
beberapa hari ketemu aku bilang hasilnya nafsu makannya dah berkurang.Temanku yang bernama Dew Seka kasus penipuan uang
counter hp, dia menderita cidera di jari kelingkingnya karena berkelahi
dengan sesama WBP perempuan setelah kupijat beberapa kali normal jari kelingkingnya. Temanku bu Agne
kasus penggelapan uang kantor menderita pusing
kepala ketika selesai
kupijat dia merasa langsung
sembuh.
Temanku yang bernama Sant kasus trafficking
menderita sakit lambung parah terkapar di kasur gak bangun
berhari-hari walau sudah dapat perawatan dari klinik Lapas tetap gak
sembuh-sembuh, ketika kupijat 4 hari berturut-turut langsung sembuh dan nekadnya langsung makan pedas dan kopi tetap gak kumat sakit
lambungnya wealah
padahal aku dah kuatir lho kalau kumat lagi. Sampai aku bilang pada temanku yang bernama
Sant yang sakit lambung itu jika kamu kumat sakit lambungnya
karena makanmu ngawur aku gak mau ngobati kamu lagi tapi puji Tuhan dia gak kambuh lagi sakit lambungnya. Ada
juga WBP yang bernama mak Wa kasus pembunuhan menderita
sakit jantung. Dia teman sekamarku yang kumat parah sakit
jantungnya ketika ada masalah di dalam kamar selnya yaitu dia melihat nyata perkelahian
dalam kamar sel wanita, sakit jantungnya langsung kambuh karena ketakutan
aku juga ikut menyembuhkannya sekarang gak
gampang kumat saking jantungnya. Ada juga temanku yang bernama
bu Er kasus tipikor berusia sekitar 50 an menderita sakit asam urat yang lebih dari 7 kalau jalan
kakinya sudah sedikit diseret dan tangannya sudah nekuk sehingga gak bisa sholat dengan berdiri, sholatnya hanya bisa duduk saja. Ketika kupijat 4 x sembuh hehehe...jadi banyak sumber uang yang
kudapat ketika aku di penjara di Lapas. Oh
iya uang yang kuterima
di Lapas banyak jenisnya ada yang dipecah jadi pecahan uang 10ribu, 15 ribu, 20 ribu, 25ribu, 50ribu dan
100ribu. Bentuk voucher uangnya kayak duit-duitan monopoli tapi yang di Lapas lebih sederhana hehehe...dan kita bisa mecahin uang kita
dari 100 rb menjadi 10ribuan jadi voucher uang yang didapat 10 biji atau voucher 50 ribu bisa kita pecah jadi voucher 25
ribu jadi kita akan mendapat voucher uang 2 biji hehe...
WBP wanita bisa keluar blok jika di bon oleh Bimaswat juga salah satu
cara bisa keluar blok dan canda temanku tentang
singkatan Bimaswat adalah singkatan dari Bimbingan masyarakat Gawat hahaha...padahal bukan tapi yang
kuingat sampai sekarang singkatannya itu yang benar artinya aku malah lupa
hahaha…Bimaswat nge Bon WBP wanita dan WBP pria untuk mengikuti
kegiatan kesenian misal ada fashion show dan sesi wawancara ketika ada kunjungan masyarakat dari luar Lapas. Kadang Lapas dikunjungi mahasiswa hukum atau dikunjungi
dari instansi pemerintah.
Terkadang WBP wanita bisa keluar blok wanita jika ada pelajaran menjahit
karena mesin jahitnya yang hanya berjumlah 3 biji itu hehe…disimpan di kantor Lapas di lantai atas.
WBP wanita bisa juga keluar Lapas jika hendak ke perpustakaan yang hanya
diselenggarakan pada hari selasa saja. Dan para WBP wanita bisa keluar blok
wanita jika ada
yang ke gereja, kebetulan dari semua WBP wanita di dalam Lapas
ketika itu hanya ada aku dan mak Wa yang beragama
kristen.
Dan para WBP wanita yang beragama
Islam bisa keluar blok wanita jika ada perayaan agama Islam saja seperti hari
raya Idulfitri dan traweh setiap sore ke masjid Lapas juga pas hari raya Idul adha saja.
Para WBP wanita
bisa keluar Lapas ketika perayaan 17 agustusan dengan menonton pertunjukan
nyanyi di panggung agustusan.
Hm bener-benar terkurung di dalam blok ya WBP wanitanya dibanding WBP
laki-laki yang lebih sedikit bebas daripada WBP wanita hehehe...
Baju yang disetrika di dalam kamar sel Lapas oleh para WBP wanita memakai cara menyiapkan kertas koran yang lebar lalu baju yang mau disetrika dilipat yang rapi seperti
baju yang sudah disetrika, ditaruh di tengah koran dengan rapi setelah itu
koran dilipat rapi sesuai ukuran baju yang dilipat sampai bajunya tertutup rapi
semua oleh koran dan kemudian disimpan di bawah tempat tidur yang dipakai WBP.
Tempat tidur kami para WBP adalah matras
tipis seukuran 3cm dan dilapisi seperti jok kursi yang berwarna coklat kehitaman membalut tempat tidur beserta bantal yang
sudah dibuat dari sananya jadi satu dengan tempat tidur tersebut. Itu bentuk tempat
tidur kami orang-orang yang dipenjara dan tempat tidur itu berada di dipan
semen yang bentuknya memanjang dari ujung kamar ke ujung kamar yang lain. Tempat
tidur itu dijejer-jejer di atas dipan
semen untuk tidur para WBP di kamar sel.
(bersambung ke bag.10)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar