Tiba-tiba adikku yang tinggal di Malang datang pagi-pagi sekali ke Polsek Kotagede. Adikku masih
gak percaya dan tak habis pikir kakak perempuannya kok bisa masuk penjara
hehehe....
“Yak opo sih cie, kok bisa masuk
penjara?”, tanya adikku yang datang dari Malang sambil berdiri di depan pintu kamar
selku.
“Aku terpaksa bantu pasienku yang
belum lama kukenal, bawa lari motor
polisi.. akhirnya aku ketangkap trus dipenjara”, ceritaku singkat.
“Makakno ati-ati cie milih teman,
sekarang jadi dipenjara tho”, kata adikku
menasehatiku.
“Iya”, jawabku sambil tersenyum kecut.
“Minta apa makanan apa cie, nti tak belikan”, kata adikku menawari aku.
“Aku minta jahe panas aja”, kataku.
Minuman kesukaanku adalah jahe panas dan selama di penjara aku tidak pernah
menikmatinya lagi. Setelah aku mengutarakan keinginanku, adikku bergegas pergi
mencarikannya
dan tak lama kemudian adikku sudah kembali lagi.
“Pagi-pagi gini gak ono jahe panas
cik, nie burjo aja ama kue kering ya”,
kata adikku.
“Ya udah gak apa-apa, makasih”, kataku.
“Tolong Bert yang di Jakarta suruh ngirim bajuku ke sini, aku gak
punya baju ganti”, kataku lagi pada adikku yang dari Malang .
“Udah dipaketin kok nanti kubawa
sini”, kata adikku.
“Ya udah kalau gitu”, kataku.
“Aku gak tegel lihat kamu
dipenjara cie, yak opo bocah-bocah..tahu
kamu nya dipenjara?”, kata adikku lagi prihatin melihat keadaanku.
“Gak tahu, yang tahu bapaknya anak-anak aja..kemarin aku udah coba titip
sms sama istrinya tahanan lain ketika aku ditahan
di Polres Sleman, tapi gak tahu nih sampai apa gak..wong orangnya aja belum muncul sampe sekarang ”, kataku.
“O iyo cik, aku disms dhek e
makanya aku bisa ke sini”, kata adikku.
“Ow gitu”, kataku.
Ternyata adikku diberitahu mantan suamiku tentang keberadaanku yang telah
masuk penjara. Berarti smsku yang kutitipkan keluarga tahanan lain yang pernah
besuk di tahanan Polres Sleman sudah disampaikan. Puji Tuhan.
“Yang ati-ati cie besok lagi kalau cari teman”, nasehat adikku.
“Iya”, jawabku.
“Tolong aku diurus biar cepat
bebas gimanapun caranya”, kataku lagi pada adikku.
“Yak opo cik caranya, aku gak
tahu!”, kata adikku.
“Tanya sama polisinya saja bagaimana caranya ngurus aku biar cepet
bebas dari penjara atau coba kamu telp temenku Han, mungkin dia bisa nolongin
aku”, kataku lagi.
“Oh iya, aku punya nomernya nanti coba ku telp”, kata adikku.
Adikku pun menelpon Han temanku yang berada di Jakarta.
“Halo Han ini cicikku masuk
penjara, apa kamu bisa nolong dia?”, telpon adikku.
Lalu Hp adikku tak lama langsung
diberikan kepadaku,“Han, aku sekarang dipenjara, apa kamu bisa mengurus aku
untuk meringankan hukumanku?”, kataku berharap kepada Han temanku.
“Lho kok bisa kamu dipenjara? kemarin kan kita ketemu di Jakarta.. sekarang
kok sudah dipenjara di Yogya?”, tanya Han di telpon kebingungan hehe..
Masalahnya hari Kamis aku bertemu dia di Mega Mall Bekasi
sekitar semingguan kemarin dan sekarang aku kok sudah masuk penjara
di Yogya hahaha….
“ Gini Han ceritanya, sebulan yang lalu aku terpaksa bantu nipu motor milik polisi dengan membantu pasienku yang
belum lama kukenal dan sekarang aku tertangkap lalu dipenjara”, kataku.
“Apa!!!!!! Motor polisi?”, tanya Han dengan kaget campur heran.
“Hehehe, iya...”, jawabku sambil tertawa.
“Ada ada aja kamu! Motor polisi kok ditipu!”, kata Han.
“Gak tahu tuh pasienku tuh kurang kerjaan kayaknya!”, jawabku.
“Ya coba nanti kuhubungi temanku di Polda siapa tahu bisa bantu.. nanti
kukabari lagi”, kata Han.
“Ya udah, makasih ya”, kataku.
“Ya”, kata Han.
Telponpun berakhir, adikku pamit
pergi dulu karena jam berkunjung dibatasi. Sebelum pulang adikku yang seorang Pendeta
mendoakan aku, mendoakan aku sambil berdiri di pintu sel kamarku dan aku berada
di hadapannya ikut berdoa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar