Jumat, 13 Maret 2015

(20) Lapas Wirogunan

Canda Lapas topik tentang cowok idaman jadi perbincangan seru warga Negara lain.
Di dalam blok C yang terasa sempit karena tiba-tiba terisi 50 an WBP blayeran dari banyak Lapas di Yogyakarta membuatku suka duduk di luar kamar sel ketika melepas rasa jenuh karena bosan berada di dalam kamar sel terus menerus. Lalu aku mencoba duduk di dekat  Sof kewarganegaraan China dan Nguye kewarganegaraan Vietnam yang lagi asik ngobrol..ketika ikut ngobrol mereka kutanya kapan mereka bisa bahasa Indonesia, jawab mereka sudah 3 tahun ini mereka bisa bicara bahasa Indonesia. Sebelumnya sama sekali gak bisa hehehe ternyata penjara yang membuat mereka bisa bicara bahasa Indonesia. 

Setelah itu mereka membicarakan tentang cowok idaman mereka di dalam Lapas Ghrasia, penjara kasus narkoba ketika mereka kemarin di penjara di sana. Hehehe...aku ketawa sendiri dalam batinku berkata,”Beda bangsa beda bahasa tapi masalah selera tetap sama, selera  membicarakan kaum adam adalah topik menarik untuk dibicarakan hahaha...”. Dan hiburan yang sangat menarik ketika kita berada di dalam penjara juga sebaliknya bagi kaum adam topik membicarakan kaum hawa adalah topik menarik di dalam penjara untuk mengisi kejenuhan kaum adam di dalam penjara juga kiranya hehehe...

Realitas Lapas penghuni penjara termuda 15 tahun tertua 65 tahun
Sejak diblayernya hampir seluruh WBP wanita dari semua Lapas  se DIY ke Lapas Wirogunan. Blok C sebagai tempat penjara wanita di Lapas Wirogunan menjadi full kapasitas. Penuh sesak, padahal dulunya ketika aku masuk hanya sekitar 20 orang sekarang sudah dihuni 71 orang sekamar selku hehehe... Dan itu masih belum semuanya dipindah ke Lapas Wirogunan, karena masih ada gelombang ke 2 hehe..blok C jadi sumpek, ramai dan bikin penyakit stres baru karena masuknya WBP pindahan dari Lapas lain di campur di kamar-kamar sel penghuni lama Lapas Wirogunan. Penuh banget sumpah, tidurnyapun himpit-himpitan dan terdiri dari berbagai tingkatan usia dari yang termuda berusia 15 tahun sampai yang tertua berumur 65 tahun. Sampai temanku sempat berkomentar dengan bercanda,” Segini banyak kok penjahat wanita semua hahahaha..”.  

Semua terdiri dari berbagai karakter dan nasib yang berbeda dari yang pendiam sampe yang suka bercanda, dari yang sederhana mpe yang berpenampilan genit, dari yang tukang kibul sampai yang bersikap jujur dan dari yang penjahat tulen mpe penjahat yang gak tulen..alias masuk penjara karena terjebak atau lagi tersandung kasus. Waduh tumplek blek jadi satu di blok C dan aku sekamar dengan WBP pindahan dari Pajangan dan Cebongan. Karena full kapasitas jadi banyak yang pakai kamar mandi yang hanya berjumlah 1 biji tiap kamar sel. Bunyi gemericik air lebih sering terdengar sekarang dan menganggu tidurku karena aku pasti terbangun mmmm...setelah kutengok siapa yang menimbulkan suara di keheningan malam ternyata banyak yang lagi sholat tahajud dan menjalankan puasa di dalam kamar sel Lapas..entah puasa apa aku gak tahu hmm ..realita dalam penjara yang menyentuh kalbu yaitu orang yang dipenjara masih mengingat Tuhannya.. syukurlah.

Realitas penjara tentang besukan
Hal lain yang paling dirindukan para WBP selain dibebaskan dari penjara adalah besukan, karena banyak juga WBP yang gak pernah dibesuk atau jarang dibesuk termasuk aku hehehe..padahal besukan adalah saat keluar blok yang membosankan dan bisa digunakan untuk rereshing  sebentar keluar blok dan berada di area besukan bertemu dengan keluarga atau teman-teman yang mengunjungi adalah hiburan tersendiri yang sangat didambakan semua WBP.

Realitas Lapas tahanan narkoba yang bernama Ar yang kasusnya terkenal di Surabaya
Bertemu WBP Ar  yang berusia 27 tahun  yang kasusnya terkenal dan tertangkap di Surabaya menjelang kebebasanku, katanya teman-temanku dia otak sindikat Narkoba Internasional yang divonis 18 tahun penjara karena melanggar pasal 12 dan 114 undang-undang RI no 35 tahun 2009 rasanya gimana gitu dan sekalian bertemu anak buahnya Mim yang menelan 31 pil kapsul Shabu-shabu seberat 273 gr rasanya wow...sebegitunya yah kerja Narkoba hohoho..dan lebih sangat mengelengkan kepala jika ini benar yang dikatakan temanku. Kalau Ar gak kapok masuk penjara, jika bebas suatu saat nanti dia akan kerja Narkoba lagi huaaaaaaaahh....cita-citanya lebih ngeri dibanding aku hehehe..

Canda Lapas taburan dan tuaian
Karena saking banyaknya WBP wanita yang dikumpulkan di Lapas Wirogunan. Hal ini menimbulkan krisis air. Canda temanku Laur,”Disini gak berlaku hubungan sebab akibat taburan akan menuai”.

Lha kenapa”, tanyaku penasaran.

“Aku nyimpan air di ember buat mandi, tapi orang lain yang makai buat mandi..”, katanya sambil bersungut-sungut karena dia ketika mau mandi ternyata air yang sudah diisinya di ember kamar mandinya lenyap gak berbekas hehehe.

Kisah tentang janda Nguye kewarganegaraan Vietnam kasus Narkoba yang aku tahu
Wanita ini masih berusia muda dan berparas cantik berusia 25 tahun dan sudah menjalani hukuman selama 3 tahun dan dia divonis 12 tahun penjara hmmm lamanya.. aku aja yang menjalani hukuman 12 bulan saja merasa lamaaaa banget apalagi yang 12 tahun huhuhu kasihan ya...kisah Nguye sampai bisa masuk penjara berawal dari statusnya yang janda juga hehehe..janda lagi janda lagi ..lagi lagi jandaaa..Nguye cari pekerjaan dan Nguye ditawari temannya bekerja di Indonesia. Nguye diberangkatkan ke Indonesia oleh temannya. 

Dan temannya titip tas yang katanya berisi barang-barang yang terdiri baju-baju dan sepatu untuk saudaranya yang tinggal di Indonesia. Nguye langsung berangkat ke Indonesia, ketika tiba di bandara Nguye langsung ditangkap dan dibawa ke kantor dengan diperiksa sampai ditelanjangi dan disuruh jongkok berdiri jongkok berdiri berulang kali. Setelah itu barang-barang bawaannya diperiksa ketika memeriksa sepatu oleh-oleh dari temannya untuk saudaranya di Indonesia, sepatu itu dikocok-kocok dan berbunyi. Lalu dibukalah sepatu yang bunyi itu dan kelihatanlah di dalam sepatu yang bunyi itu shabu-shabu seberat 1,36 kg.

Apa pernah lihat shabu-shabu sebelumnya seumur hidupmu?”, Tanyaku iseng.

Belum pernah,”Jawabnya.

Nguye lihat shabu-shabu dari jauh ketika sandal oleh-oleh temannya untuk saudaranya yang di Indonesia dibongkar oleh petugas bandara.
Ketika kutanya dengan rasa keingintahuanku yang besar,” Apa gak tahu kalau sepatu itu isinya shabu-shabu?”.

Dengan entengnya Nguye menjawab,” Kalau tahu sepatu itu isinya shabu-shabu mending dia jual saja di Vietnam, kan dia lebih kenal orang Vietnam daripada orang Indonesia..”.


Hehehe.. jawaban yang masuk akal juga,” Pikirku sambil ketawa nyengir

Para WBP Lapas Wirogunan

(bersambung ke bag.21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar