Selasa, 10 Maret 2015

(3) POLSEK KOTAGEDE

Siang hari adikku datang lagi bersama sepupuku wanita yang bernama Rint dengan membawakanku baju-bajuku yang ternyata sudah dipaketkan oleh adikku Bert dari Jakarta ke alamat sepupuku yang tinggal di Yogya. Ketika sepupuku Rin melihatku berada di balik jeruji besi, dia memandangku heran dan bertanya,
Pie tho kowe kok iso dipenjara?”, tanya sepupuku Rint.

“Hehehe.. terpaksa bantu pasienku gowo mlayu motor polisi PJR”, jawabku singkat sambil tertawa.

Makakno nek golek konco sing genah!”, kata sepupuku.

“Hmmm, iya...”, kataku sambil nyengir and mbatin weleh diseneni neh  nie hehehe...

“Ya sudah dijalani aja sekarang apik-apik!”, kata sepupuku.

“Iya”, kataku.

Adikku bercerita bahwa dia tadi sudah  menghubungi polisi teman Han, informasi yang kudapat adalah begini, karena korbannya seorang polisi PJRdan kasusnya akan selalu disorot oleh kepolisian dan kasusnya sering masuk koran maka untuk “diurus” tidak bisa. Ow ngono..Seandainya korbannya orang biasa atau bukan polisi, bisa “diurus”. Hmm...ya sudahlah kalau memang tidak bisa “diurus” aku mau gimana lagi juga gak tahu..ya mau gak mau aku harus menjalani hukuman penjara ini dengan mencoba bersikap seolah aku baik-baik saja. Hm...walaupun cita-citaku ingin dipenjara, namun ketika aku baru menjalani masa dipenjara dan baru sampai di Polsek sajaaaa... rasanya sudah tidak sanggup lagi hehe....selak  pingin cepat bebas rasanya gak mau lama-lama dipenjara, benar-benar tak  enaklahhh..... Tidur tak nyenyak..makanpun tak enak..lagian aku harus di dalam kamar sel terus-menerus dan tidak bisa keluar sel jalan-jalan keluar sel hehehe apalagi di dalam kamar sel tidak ada hiburan sama sekali, tidak bisa liat TV apalagi denger radio. Isinya di dalam kamar selku mung sepi terus.... boring banget kan...

Adikku kemudian memberiku  uang untuk membeli kebutuhanku selama di penjara dan membelikan air mineral dan beberapa makanan kecil.  Ketika adikku mau beranjak meninggalkan aku, aku bilang sama adikku untuk mencarikan baju untuk CSku yang sudah seminggu lebih ngak ganti baju itu. CSku sama kayak aku, gak ganti pakaian sejak ditangkap seminggu yang lalu rasanya mestilah  gatal badannya kayak aku dulu waktu masih di Polres, tapi kenapa ya Hard betah amat, mpe sekarang gak ganti baju ya...padahal aku aja gak tahan, gak ganti baju seminggu ketika masih ditahan di Polres Sleman yang pada akhirnya pinjam  baju ke teman tahanan lain yang akhirnya malah di beri baju sama tahanan lain hehehe...

Aku bilang adikku begini,” Ben kasihan temanku sebelah gak ada yang mbesuk, sudah seminggu lebih gak ganti baju..kalau bisa carikan baju buat ganti dia”. Kemudian adikku memberi baju yang dibawanya dari Malang yang sebenarnya untuk ganti baju adikku selama di Yogya nengok aku di tahanan malah diberikan ke Hard untuk ganti baju. Setelah itu adikku berpesan lagi padaku agar aku baik- baik saja di penjara, dan  banyak-banyak berdoa hehehe.... Adikku sudah berusaha mencoba membantuku mengurusku semaximal  mungkin. Tapi apa daya karena korbannya seorang polisi, mau gak mau dengan berat hati adikku merelakan aku dipenjara untuk menanggung kesalahanku  yang terlibat kasus penipuan motor yaitu tersangkut pasal 378 pasal penipuan dan Jo 55 artinya ikut serta dalam penipuan membantu melarikan motor polisi PJR. Aku gak tahu alasan Yanu yang sebenarnya menipu motor polisi.. sekedar pengen ngerjain polisi atau memang sengaja menipu polisi dengan kebanggaan tersendiri bahwa dia berhasil menipu polisi atau bagaimana aku gak tahu yang jelas efek dari rencana Yanu aku jadi masuk penjara hehehe..Yanu dari awal sebenarnya sudah tahu bahwa pemilik Kawasaki Ninja 250cc adalah polisi PJR. Tapi kenapa Yanu masih sangat nekat memperdayainya, padahal lebih cenderung tertangkapnya daripada lolosnya hehehe..polisi kok ditipu wealah Yanu Yanu.... Pikiran Yanu  kemungkinan gini jika  menipu motor orang biasa itu hal biasa, tapi jika berhasil menipu motor polisi dan lolos ini baru namanya hal yang  luar  biasa hahaha asem tenan lha aku iki juga kena awu anget e karena gak tahu rencana Yanu dan Hard sebelumnya kalo sudah di rencana mereka 2 hari yang lalu, giliran Yanu melaksanakan dengan Hard, aku yang gak tahu apa-apa jadi kepaksa ikut nipu dan sekarang ketangkap akhirnya huhuhu.....Disadari atau tidak image sebagian polisi yang buruk ini sudah mendarah daging di masyarakat. Dan hal ini juga kudengar dari dalam penjara sendiri ketika aku dipenjara, cerita-cerita yang kudengar dari dalam penjara dari teman-teman tahanan lain melengkapi image buruk itu dan ini sebagian cerita temanku  tahanan wanita ketika aku berada di Rutan, ketika kami berkumpul dan mengobrol tentang kasusku. Dan mereka  tahu aku terlibat dalam kasus melarikan motor polisi, salah satu dari mereka bercerita tentang  tetangganya yang  sudah pensiun sebagai polisi. Hidup polisi tua itu setelah pensiun hidupnya jadi susah dalam arti susah karena sakit-sakitan dan susah karena jadi miskin karena hartanya habis untuk mengobati penyakitnya dan teman tahanan wanita lain lagi menimpali cerita tadi dengan bercerita kalau tetangganya  yang kerja jadi polisi setelah tua, matinya susah ini disebabkan karena diakibatkan perilakunya di jaman muda dulu suka nyiksa tahanan...ibaratnya menabur di masa muda menuai di masa tua.....kemudian ada lagi tahanan wanita lainnya yang menambahi obrolan dengan bercerita begini, polisi  tuanya mesti stroke weleh ngeri men ceritanya...Seperti tetangganya dia, karena pada  masa muda polisi itu suka mukulin orang. Yah namanya juga cerita dari orang yang gak suka polisi jadi ceritanya lebih ke negatif image  daripada positif hehehe manusiawi namanya jika sudah gak suka....

Seandainya korbanku bukan polisi, mungkin begitu gampangnya aku cepat bebas atau hukumanku bisa dibuat seringan-ringannya ya, berdasar kata-kata Han padaku lewat telponnya waktu itu. Ada gurauan dari sesama tahanan ketika aku sudah dipindah di Rutan dan sedang mengikuti sidang di pengadilan. Waktu itu aku  dimasukkan kamar sel di pengadilan dengan dicampur tahanan laki-laki yang  menunggu panggilan sidang di pengadilan. Ada laki-laki tua kasus Tipikor yang tersangkut kasus korupsi dana pemerintah desa, itu komentar begini sambil nyengir,” Ada sila yang tidak tercantum dalam Pancasila namun sangat familiar di antara orang-orang yang tersangkut kasus hukum alias para tahanan itu, yaitu sila keuangan yang maha kuasa”. Dan semua tahanan yang mendengarnya pada ketawa semua...membenarkan sambil tertawa kecut termasuk aku yang mendengarnya setelah melihat keadaan di penjara dengan mata kepalaku sendiri dengan melihat kenyataannya selama aku di tahan...

Pesanku berdasar pengalamanku selama menjalani masa persidangan ini adalah,“ Untuk orang-orang yang tidak bisa mengendalikan diri dan tidak sanggup berkata tidak kepada hal yang buruk atau sesuatu hal yang bersinggungan dengan hukum di negeri ini, anda harus punya uang tabungan yang cukup agar dapat mengurusmu ketika ditangkap polisi dan ketika  dijatuhi hukuman”. Ketika anda tidak punya tabungan yang banyak dan ketika anda ditangkap polisi, siap-siap saja anda hidup sengsara di dalam penjara dan akan dipenjara sesuai beratnya kesalahan yang anda lakukan tanpa bisa diringankan atau lebih enaknya cepat bebas karena tidak mempunyai uang untuk meringankan hukumanmu”. Ini pendapatku setelah menjalani hukuman dan menjalani sidang-sidang di pengadilan. Maaf jika kata-kata ini menyinggung aparat hukum yang bersangkutan karena ini realita yang kudapat dari kacamataku ketika aku menjalani sendiri proses persidangan dan bertemu dengan banyak tahanan yang juga sama-sama menjalani proses persidangan.

“Kita dapat menjadi lebih pahit atau lebih baik dari apa yang kita alami.” (Eric Butterworth).

“Apa yang kita persiapkan, itulah yang akan kita dapatkan.” (William Graham Dummer).

“Anda dapat membangun tahta dengan sangkur anda, namun anda tidak bisa lama-lama duduk di atasnya.” (Boris Yeltsin).

Anda tidak dapat menciptakan pengalaman, anda harus menghadapinya.” (Albert Camus).

“Lebih banyak orang akan belajar dari kesalahan mereka jika mereka tidak begitu sibuk menyangkalnya.” (Harold J. Smith).


“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supanya kamu dapat berdoa.” (1Petrus 4 : 7)

(bersambung ke bag.4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar