Siang hari adikku datang lagi bersama sepupuku wanita yang bernama Rint dengan membawakanku baju-bajuku yang ternyata sudah dipaketkan
oleh
adikku Bert dari Jakarta ke alamat sepupuku yang tinggal di Yogya.
Ketika sepupuku Rin melihatku berada di balik jeruji besi, dia memandangku
heran dan bertanya,
“Pie tho kowe kok iso dipenjara?”, tanya
sepupuku
Rint.
“Hehehe.. terpaksa bantu pasienku gowo
mlayu motor polisi PJR”, jawabku singkat sambil tertawa.
“Hmmm, iya...”, kataku sambil nyengir and mbatin weleh diseneni neh nie hehehe...
“Iya”, kataku.
Adikku kemudian memberiku uang untuk
membeli kebutuhanku selama di penjara dan membelikan air mineral dan beberapa makanan
kecil. Ketika adikku mau beranjak
meninggalkan aku, aku bilang sama adikku untuk mencarikan baju untuk CSku yang
sudah seminggu lebih ngak ganti baju itu. CSku sama kayak aku, gak ganti pakaian sejak ditangkap seminggu yang lalu
rasanya mestilah
gatal
badannya kayak aku dulu waktu masih di Polres, tapi kenapa ya Hard betah amat, mpe sekarang gak ganti baju ya...padahal aku
aja gak tahan, gak
ganti baju seminggu ketika masih ditahan di Polres
Sleman yang pada akhirnya pinjam baju ke
teman tahanan lain yang akhirnya malah di beri baju sama tahanan lain hehehe...
Aku bilang adikku begini,” Ben kasihan temanku sebelah gak ada yang mbesuk,
sudah seminggu lebih gak ganti baju..kalau bisa carikan baju buat ganti dia”.
Kemudian adikku memberi baju yang dibawanya dari Malang yang sebenarnya untuk
ganti baju adikku selama di Yogya nengok aku di tahanan malah diberikan ke Hard untuk ganti baju. Setelah itu adikku berpesan lagi padaku
agar aku baik- baik saja di penjara, dan banyak-banyak berdoa hehehe.... Adikku sudah berusaha mencoba membantuku mengurusku semaximal mungkin. Tapi apa daya karena korbannya
seorang polisi, mau gak mau dengan berat hati adikku merelakan aku dipenjara
untuk menanggung kesalahanku yang
terlibat kasus penipuan motor yaitu tersangkut pasal 378 pasal penipuan dan Jo 55 artinya ikut serta dalam penipuan membantu
melarikan motor polisi PJR. Aku gak tahu alasan Yanu yang sebenarnya menipu motor polisi.. sekedar pengen ngerjain polisi atau memang sengaja
menipu polisi dengan kebanggaan tersendiri bahwa dia berhasil menipu polisi atau bagaimana
aku gak tahu yang jelas efek dari rencana Yanu aku jadi masuk penjara hehehe..Yanu dari awal sebenarnya sudah tahu bahwa pemilik Kawasaki Ninja 250cc adalah polisi PJR. Tapi
kenapa Yanu masih sangat nekat memperdayainya, padahal lebih cenderung
tertangkapnya daripada lolosnya hehehe..polisi kok ditipu wealah Yanu Yanu.... Pikiran Yanu kemungkinan gini jika
menipu motor orang biasa itu hal biasa,
tapi jika berhasil menipu motor polisi dan lolos ini baru namanya hal yang luar biasa hahaha asem tenan lha aku iki juga kena awu anget e karena gak tahu rencana Yanu dan Hard sebelumnya kalo sudah di rencana mereka 2 hari yang lalu, giliran Yanu melaksanakan dengan Hard, aku yang gak tahu apa-apa jadi kepaksa ikut nipu dan sekarang
ketangkap akhirnya huhuhu.....Disadari atau tidak
image sebagian polisi yang buruk ini sudah mendarah daging di masyarakat.
Dan hal ini juga kudengar dari dalam penjara sendiri ketika aku dipenjara, cerita-cerita yang kudengar dari dalam penjara dari
teman-teman tahanan lain melengkapi image
buruk itu
dan ini sebagian cerita temanku tahanan wanita ketika aku berada di Rutan, ketika
kami berkumpul dan mengobrol tentang kasusku. Dan mereka tahu aku terlibat dalam kasus melarikan motor
polisi, salah satu dari mereka bercerita tentang tetangganya yang sudah pensiun sebagai polisi. Hidup polisi tua
itu setelah pensiun hidupnya jadi susah
dalam arti susah karena sakit-sakitan dan susah karena jadi miskin karena
hartanya habis untuk mengobati penyakitnya dan teman tahanan wanita lain lagi menimpali cerita
tadi dengan bercerita kalau tetangganya yang kerja jadi polisi setelah tua, matinya susah
ini disebabkan karena diakibatkan perilakunya di jaman muda dulu suka nyiksa
tahanan...ibaratnya menabur di masa muda
menuai di masa tua.....kemudian ada lagi tahanan wanita lainnya yang menambahi obrolan dengan bercerita begini, polisi tuanya mesti stroke weleh ngeri men ceritanya...Seperti tetangganya dia, karena pada
masa muda polisi itu suka mukulin orang. Yah namanya juga cerita dari orang
yang gak suka polisi jadi ceritanya lebih ke negatif image daripada positif hehehe manusiawi namanya jika sudah gak suka....
Seandainya korbanku bukan polisi, mungkin begitu gampangnya aku cepat bebas
atau hukumanku bisa dibuat seringan-ringannya ya, berdasar kata-kata Han
padaku lewat telponnya waktu itu. Ada
gurauan dari sesama tahanan ketika aku sudah dipindah di Rutan dan sedang mengikuti
sidang di pengadilan. Waktu itu aku dimasukkan
kamar sel di pengadilan dengan dicampur tahanan laki-laki yang menunggu panggilan sidang di pengadilan. Ada laki-laki
tua kasus Tipikor yang tersangkut kasus korupsi dana pemerintah desa, itu
komentar begini sambil nyengir,” Ada sila yang tidak tercantum dalam Pancasila namun sangat familiar di antara orang-orang yang
tersangkut kasus hukum alias para tahanan itu, yaitu sila keuangan yang maha kuasa”. Dan semua tahanan yang mendengarnya
pada ketawa semua...membenarkan sambil tertawa kecut termasuk aku yang
mendengarnya setelah melihat keadaan di penjara dengan mata kepalaku sendiri
dengan melihat kenyataannya selama aku di tahan...
Pesanku berdasar pengalamanku selama menjalani masa persidangan ini adalah,“
Untuk orang-orang yang tidak bisa mengendalikan diri dan tidak sanggup berkata tidak
kepada hal yang buruk atau sesuatu hal yang bersinggungan dengan hukum di
negeri ini, anda harus punya uang tabungan yang cukup agar dapat mengurusmu ketika ditangkap polisi dan ketika dijatuhi hukuman”. Ketika anda tidak punya tabungan yang banyak dan ketika anda
ditangkap polisi, siap-siap saja anda hidup sengsara di dalam penjara dan akan dipenjara sesuai beratnya kesalahan yang
anda lakukan tanpa bisa diringankan atau lebih enaknya cepat bebas karena tidak
mempunyai uang untuk meringankan hukumanmu”. Ini pendapatku setelah menjalani
hukuman dan menjalani sidang-sidang di pengadilan. Maaf jika kata-kata ini
menyinggung aparat hukum yang bersangkutan karena ini realita yang kudapat dari
kacamataku ketika aku menjalani sendiri proses persidangan dan bertemu dengan
banyak tahanan yang juga sama-sama menjalani proses persidangan.
“Kita dapat menjadi lebih pahit atau lebih baik dari apa
yang kita alami.” (Eric Butterworth).
“Apa yang kita persiapkan, itulah yang akan kita
dapatkan.” (William Graham Dummer).
“Anda dapat membangun tahta dengan sangkur anda, namun
anda tidak bisa lama-lama duduk di atasnya.” (Boris Yeltsin).
“Anda tidak dapat menciptakan pengalaman,
anda harus menghadapinya.” (Albert Camus).
“Lebih banyak orang akan belajar dari kesalahan mereka
jika mereka tidak begitu sibuk menyangkalnya.” (Harold J. Smith).
“Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, karena itu
kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supanya kamu dapat berdoa.” (1Petrus 4 : 7)
(bersambung ke bag.4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar