Polisi gendut itu bertanya sambil memberikan N8 itu kepadaku untuk
mencarikan nomer hp Yanu lainnya di hp ku. Dan ketika memberikan N8 itu kepadaku, aku belum
siap menerima hp N8ku itu malah sudah dilepasnya hpku oleh polisi gendut itu, jadi ya jatuhlah
hpku membentur lantai dengan ketinggian setinggi tangan lurus ke bawah jika
orang berdiri, mungkin ini biang kerusakan hpku yang jika ditelpon Yanu jadi tidak kedengaran suaranya, akhirnya gagallah aku
dihubungi oleh Yanu.
Yanu ternyata sedang perjalanan menuju hotel Seturan sekitar jam
10an malam ini. Ini bisa kudengar dari kata-kata polisi gendut itu yang sedang melacak
sinyal hp Yanu lewat hpnya dia. Weh canggih ya, polisinya bisa
mendeteksi sinyal hp Yanu hehehe...Aku dan polisi-polisi itu menunggu Yanu dan Hard lamaaaa sekali di
hotel Seturan. Bayangin aja dari jam 3 sore sampe jam 10 malam
kan lama ya kan?! Polisi-polisi lain yang mendapat informasi dari polisi gendut
yang sepertinya memimpin penangkapanku dan CSku segera bersiap-siap menangkap
Yanu dan Hard. Pembagian tugas
mulai dilaksanakan, polisi-polisi
membagi tugasnya ternyata tidak merata sepertinya karena yang di dalam hotel
lebih banyak jumlahnya daripada polisi yang berjaga di luar hotel. Yang
berjaga di luar hotel Seturan hanya ada dua orang polisi berpakaian preman saja. Mereka menunggu Yanu dan Hard dengan berboncengan naik sepeda motor. Hal itu kuketahui
setelah terjadi kejar-kejaran antara dua orang polisi yang berjaga di luar
hotel dan mobil yang dikendarai Yanu. Waktu itu
mobil rental Avanza merah marun yang dikendarai Yanu tiba di depan Hotel Seturan.
Hard sebagai mantan narapidana mempunyai insting tajam dibanding
Yanu.
Hard mencium gelagat tidak beres di depan hotel Seturan lalu Hard bilang kepada Yanu, “Sepertinya
ada serse, cepat lari!”. Kenapa aku bisa
cerita seperti ini, berdasar cerita Hard kepadaku
ketika kami sama-sama ditahan di Polres Sleman. Kami sempat ngobrol ketika Hard sudah bisa keluar sel, dan kami ngobrol kilas balik
tentang kejadian di hotel Seturan dan kejadian
kejar-kejaran antara mobil yang ditumpangi Yanu juga Hard dengan polisi yang mengejarnya.
Yanu mendengar perkataan Hard, langsung tancap gas melarikan kencang mobilnya di
jalanan sekitar Seturan dan cerita dua polisi yang mengejarnya, mereka menabrak
banyak kendaraan sepeda motor roda dua yang menghalangi pelariannya. Ini
berdasar cerita kedua polisi yang berboncengan naik motor mengejar mobil Yanu yang bercerita kepada polisi-polisi yang bersamaku.
Polisi yang berboncengan mengejar terus mobil Yanu yang mengendarai mobil rental Avansa merah marun, ketika
mereka sudah dekat dengan mobil Avansa itu dan memepetnya malah mereka diserempet
Yanu dan mereka jatuh dari sepeda motor yang ditumpangi. Cerita
ini juga berdasarkan cerita dua polisi yang mengejar Yanu kepada polisi-polisi yang bersamaku. Dua polisi yang
diserempet itu sempat menembaki mobil Avansa merah marun yang dikendarai oleh
Yanu. Tembakan itu mengenai mobil Yanu, mengenai body samping dekat pintu sopir, belakang mobil dan ban mobil itu juga. Weh
..kayak cerita di film saja ya sungguh mendebarkan aku mengikuti perkembangan
kejar-kejaran antara Yanu dan kedua polisi yang mengejarnya. Padahal kasus
kejahatannya penipuan motor 1 biji doank dan kebetulan milik polisi PJR
hehehe...Tetapi Yanu dan
Hard tetap berhasil melepaskan diri dari kejaran petugas
kepolisian itu..hehehe mirip cerita film yah penjahatnya lepas padahal harusnya ketangkap wong mobilnya aja dah
ditembaki hahaha.. Aku dan beberapa polisi yang gak tahu jika ada kejar-kejaran antara mobil yang
dikendarai Yanu dan Hard masih berada di
Hotel Seturan menunggu Yanu dan Hard masuk hotel dan tak lama polisi
yang bersamaku mendapat informasi kejar-kejaran antara polisi dan mobil yang
dikendarai Yanu. Maka aku dan beberapa polisi yang masih berada di dalam
hotel Seturan cepat-cepat masuk ke mobil Yaris hitam dan melaju pergi
meninggalkan Hotel Seturan dan menuju lokasi di tempat polisi yang jatuh diserempet
oleh mobil
yang dikendarai Yan. Polisi yang diserempet Yanu bercerita dengan semangat dan disertai amarah yang menggebu-gebu
bercerita dengan polisi-polisi yang mendatangi mereka bersamaku.
“Sudah tak tembak tadi mobilnya,tapi lari.. aku diserempet sampai jatuh”,cerita polisi yang mengejar
Yanu naik sepeda motor itu.
Polisi PJR yang menjadi korbanku dan Csku, menungguiku di mobil Yaris hitam.
Dia juga mengikuti proses penangkapanku , Yanu dan Hard. Ketika itu aku hanya duduk diam di belakang mobil Yaris
hitam itu sambil mendengarkan percakapan polisi-polisi itu. Tiba-tiba pintu
mobil belakang yaris hitam itu dibuka kasar oleh polisi yang berperawakan gendut
dan berkulit hitam yang diserempet Yanu, polisi itu
marah-marah padaku.
Katanya begini, “kalau temanmu tidak
tertangkap, kamu tak berondong peluru!”.
“Huaduhhh cilekek...”, pikirku ketika itu.
Aku tapi hanya diam saja tak menunjukkan ekpresi apapun mendengar teriakan
marahnya kepadaku. Lha aku mau jawab apa?!! aku juga bingung hehe....ya cari
selamatnya menurutku ya diam saja kukira hihihi…
(bersambung ke bag.5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar