Selasa, 10 Maret 2015

(4) PROSES PENANGKAPANKU

Polisi gendut itu bertanya sambil memberikan N8 itu kepadaku untuk mencarikan nomer hp Yanu lainnya di hp ku. Dan  ketika memberikan N8 itu kepadaku, aku belum siap menerima hp N8ku itu malah sudah dilepasnya hpku oleh polisi gendut itu, jadi ya jatuhlah hpku membentur lantai dengan ketinggian setinggi tangan lurus ke bawah jika orang berdiri, mungkin ini biang kerusakan hpku yang jika ditelpon Yanu jadi tidak kedengaran suaranya, akhirnya gagallah aku dihubungi oleh Yanu.

Yanu ternyata sedang perjalanan menuju hotel Seturan sekitar jam 10an malam ini. Ini bisa kudengar dari kata-kata polisi gendut itu yang sedang melacak sinyal hp Yanu lewat hpnya dia. Weh canggih ya, polisinya bisa mendeteksi sinyal hp Yanu hehehe...Aku dan polisi-polisi itu menunggu Yanu dan Hard lamaaaa sekali di hotel Seturan. Bayangin aja dari jam 3 sore sampe jam 10 malam kan lama ya kan?! Polisi-polisi lain yang mendapat informasi dari polisi gendut yang sepertinya memimpin penangkapanku dan CSku segera bersiap-siap menangkap Yanu dan Hard. Pembagian tugas mulai dilaksanakan, polisi-polisi membagi tugasnya ternyata tidak merata sepertinya karena yang di dalam hotel lebih banyak jumlahnya daripada polisi yang berjaga di luar hotel. Yang berjaga di luar hotel Seturan hanya ada dua orang polisi berpakaian preman saja. Mereka menunggu Yanu dan Hard dengan berboncengan naik sepeda motor. Hal itu kuketahui setelah terjadi kejar-kejaran antara dua orang polisi yang berjaga di luar hotel dan mobil yang dikendarai Yanu. Waktu itu mobil rental Avanza merah marun yang dikendarai Yanu tiba di depan Hotel Seturan.

Hard sebagai mantan narapidana mempunyai insting tajam dibanding Yanu. Hard mencium gelagat tidak beres di depan hotel Seturan lalu Hard bilang kepada Yanu, “Sepertinya ada serse, cepat lari!”. Kenapa aku bisa cerita seperti ini, berdasar cerita Hard kepadaku ketika kami sama-sama ditahan di Polres Sleman. Kami sempat ngobrol ketika Hard sudah bisa keluar sel, dan kami ngobrol kilas balik tentang kejadian di hotel Seturan dan kejadian kejar-kejaran antara mobil yang ditumpangi Yanu juga Hard dengan polisi yang mengejarnya.

Yanu mendengar perkataan Hard, langsung tancap gas melarikan kencang mobilnya di jalanan sekitar Seturan dan cerita dua polisi yang mengejarnya, mereka menabrak banyak kendaraan sepeda motor roda dua yang menghalangi pelariannya. Ini berdasar cerita kedua polisi yang berboncengan naik motor mengejar mobil Yanu yang bercerita kepada polisi-polisi yang bersamaku.

Polisi yang berboncengan mengejar terus mobil Yanu yang mengendarai mobil rental Avansa merah marun, ketika mereka sudah dekat dengan mobil Avansa itu dan memepetnya malah mereka diserempet Yanu dan mereka jatuh dari sepeda motor yang ditumpangi. Cerita ini juga berdasarkan cerita dua polisi yang mengejar Yanu kepada polisi-polisi yang bersamaku. Dua polisi yang diserempet itu sempat menembaki mobil Avansa merah marun yang dikendarai oleh Yanu. Tembakan itu mengenai mobil Yanu, mengenai body samping dekat pintu sopir,  belakang mobil dan ban mobil itu juga. Weh ..kayak cerita di film saja ya sungguh mendebarkan aku mengikuti perkembangan kejar-kejaran antara Yanu dan kedua polisi yang mengejarnya. Padahal kasus kejahatannya penipuan motor 1 biji doank dan kebetulan milik polisi PJR hehehe...Tetapi Yanu dan Hard tetap berhasil melepaskan diri dari kejaran petugas kepolisian itu..hehehe mirip cerita film yah penjahatnya lepas padahal harusnya ketangkap wong mobilnya aja dah ditembaki hahaha.. Aku dan beberapa polisi yang gak tahu jika ada kejar-kejaran antara mobil yang dikendarai Yanu dan Hard masih berada di Hotel Seturan menunggu Yanu dan Hard masuk hotel dan tak lama polisi yang bersamaku mendapat  informasi kejar-kejaran antara polisi dan mobil yang dikendarai Yanu. Maka aku dan beberapa polisi yang masih berada di dalam hotel Seturan cepat-cepat masuk ke mobil Yaris hitam dan melaju pergi meninggalkan Hotel Seturan dan menuju lokasi di tempat polisi yang jatuh diserempet oleh mobil yang dikendarai Yan. Polisi yang diserempet Yanu bercerita dengan semangat dan disertai amarah yang menggebu-gebu bercerita dengan polisi-polisi yang mendatangi mereka bersamaku.

“Sudah tak tembak tadi mobilnya,tapi lari.. aku diserempet sampai jatuh”,cerita polisi yang mengejar Yanu naik sepeda motor itu. 

Polisi-polisi itu masih bercerita dengan ramainya membahas masalah pengejaran tadi.

Polisi PJR yang menjadi korbanku dan Csku, menungguiku di mobil Yaris hitam. Dia juga mengikuti proses penangkapanku , Yanu dan Hard. Ketika itu aku hanya duduk diam di belakang mobil Yaris hitam itu sambil mendengarkan percakapan polisi-polisi itu. Tiba-tiba pintu mobil belakang yaris hitam itu dibuka kasar oleh polisi yang berperawakan gendut dan berkulit hitam yang diserempet Yanu, polisi itu marah-marah padaku.

 Katanya begini, “kalau temanmu tidak tertangkap, kamu tak berondong peluru!”.

“Huaduhhh cilekek...”, pikirku ketika itu.


Aku tapi hanya diam saja tak menunjukkan ekpresi apapun mendengar teriakan marahnya kepadaku. Lha aku mau jawab apa?!! aku juga bingung hehe....ya cari selamatnya menurutku ya diam saja kukira hihihi…

(bersambung ke bag.5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar