Ada acara natalan agama Katolik di aula Rutan
dan disitulah aku bertemu pertama kalinya dengan Cher. Perayaan natal
dirayakan tanggal 8 Januari hari selasa, ketika pertama kali aku bertemu Cher. Kukira Cher bersama teman yang duduk di sebelahnya
adalah bagian dari tamu rombongan gereja dari luar Rutan yang ikut merayakan natal
bersama para tahanan di aula Rutan. Setelah kebaktian bubar ternyata dia masih bersama
temannya itu dan tetap duduk
saja di aula Rutan. Setelah berkenalan ternyata baru
kuketahui Cher seorang tahanan baru
terjerat pasal 170 dan pasal 351 yaitu kasus perusakan mobil dan penganiayaan.
Hari Kamis aku bertemu dengan Cher lagi ketika menghadiri kebaktian di gereja Rutan.
Teman-teman tahananku yang mengetahui pacarku brondong mulai ngerjain aku. Teman-temanku
sesama tahanan wanita sudah tahu kalau
aku sedang pacaran dengan Rei pacar udara yang usianya lebih muda jauh dari aku
hehehe..usianya Rei waktu itu baru berusia 18 tahun. Jadi melihat ada tahanan anak
muda baru yang berada di gereja, teman-temanku mulai godain aku dengan Cher
hahaha... Suatu ketika ada kesempatan di gereja Rutan, aku yang datang lebih
awal dari Cher sedang duduk menunggu acara kebaktian dimulai. Aku melihat Cher masuk
gereja dan aku langsung memberi kode dengan memanggil dia yang sedang masuk
dari pintu gereja agar duduk bersamaku. Aku berniat mengajak Cher ngobrol alias
curhat tentang hubunganku dengan Rei yang beda usia banyak. Dengan pertimbangan
curhat karena
memandang dari segi usia, kulihat yang usianya paling muda di gereja Rutan adalah Cher waktu itu
hehehe... Ketika aku sudah duduk dengannya, teman-temanku yang melihat pada ngeledekin aku. Tapi aku
cuek saja hanya kutanggapi dengan senyuman cuek bebek wkwkwkk... akupun mulai curhat
dengan Cher tentang Rei pacar udaraku.
Aku bilang pada Cher memulai curhatku
sambil mengingatkan usiaku,” eh..aku punya pacar usia 18 tahun hehehe..padahal
usiaku 40 tahun bagaimana menurutmu, aku terlihat gak tahu diri ya hahahaha...?”.
Cher bertanya,” Apakah aku sayang ama dia?”.
Kujawab,” Ya sayanglah..lha wis pie hanya Rei teman curhatku
selama ini yang setia menemaniku di saat keadaanku susah sejak bercerai dengan
suamiku sampai aku masuk penjara seperti sekarang ini”.
“Trus dia sayang gak ama kamu?”,
tanya Cher.
“Ya jelas sayang dong, kalau gak sayang ngapain dia mau jawab telponku dan
nyuruh aku suruh gak banyak pikiran ketika dipenjara, nyuruh aku jaga kesehatan
selama aku dipenjara”, jawabku.
“ Ya kalau gitu jalani saja”, kata Cher.
Lalu aku bercerita tentang kebiasaan pacar udaraku Rei yang suka balapan motor
liar dan aku juga menanyai Cher,” Apakah kamu juga suka balapan motor?”,
tanyaku.
Jawab Cher, “Ya kadang-kadang aja”.
Setelah kejadian curhatku tentang Rei pacar udaraku, hubunganku dengan Cher semakin dekat. Setiap ada
kesempatan dalam kebaktian di gereja Rutan kami selalu duduk bersebelahan.
Pernah aku menangis ketika berdoa kepada Tuhan, Cher yang duduk di sebelahku dan mengetahui aku sedang berdoa sambil menangis mencoba
menenangkanku.
Karena kurasakan Cher yang duduk
disebelahku menepuk-nepuk lututku yang duduk bersila di lantai
beralas tikar. Waktu itu sempat aku berpikir,”Anak ini kok perhatian banget sih
denganku hehehe...”. Pernah suatu saat aku titip sms kepada temanku tahanan
laki-laki yang hendak berangkat sidang pagi itu dan tahanan
laki-laki itu menyempatkan pergi ke gereja Rutan sambil menunggu
panggilan berangkat sidang yang diumumkan lewat pengeras suara. Aku
menulis isi smsku di kertas
kecil yang kusobek dari buku catatan gereja dan kutulis isinya sms dengan
diperhatikan oleh Cher. Kutulis pelan-pelan dengan sengaja agar Cher juga turut jelas membacanya. For Rei I love you and I miss you forever dari Cinta alias Tata. Hal ini
sengaja kulakukan agar Cher tahu, bahwa aku dekat dengannya tidak ada maksud
apa-apa karena aku sudah punya pacar Rei. Tak kusangka setelah Cher membaca isi
sms yang kutitipkan temanku yang hendak berangkat sidang, dia langsung beringsut
menjauh dariku.
Aku bilang,” Kenapa sih kamu kok menjauh?”.
Cher tidak menjawab, hanya diam saja sambil menampakkan muka yang bagaimana
gitu dan hal ini jadi agak mengangguku. Aku jadi berpikir,” Lha apa Cher menyukai
aku hahaha..?”.
Hal yang sempat terlintas di pikiranku ini tak kupikir lebih lanjut lagi
karena aku sibuk menjalani rutinitas penjara di Rutan dengan banyak
menyalin isi buku yang kupinjam di perpustakaan Rutan untuk melengkapi isi buku
lifestoryku yang akan kuterbitkan setelah aku bebas dari Rutan hehehe...
Ketika di gereja Rutan ada pembagian beberapa buku bacaan yang diberikan
gratis, tahanan yang bersedia ambil buku bacaan untuk dibaca dan dibawa masuk
blok dipersilakan untuk memilih sendiri. Maka akupun ikut memilih buku bacaan
yang judulnya menarik hatiku dan yang akan kubaca dan kubawa masuk blokku sebagai bahan bacaanku sebagai salah
satu hiburanku selama di penjara. Ketika aku mencari-cari buku yang judulnya
menarik hatiku untuk kubaca aku menemukan buku yang berjudul “Memendam amarah”. Aku ingat Cher pernah
cerita kepadaku bahwa kemungkinan dia bisa masuk penjara lagi jika Cher keluar
penjara nanti, karena masih
ada masalah yang belum kelar dan diakibatkan karena Cher cerita dia orangnya tipe pemarah. Ingat akan cerita Cher tentang
dirinya, buku yang berjudul”Memendam
amarah” kuberikan kepadanya sambil berkata,”Oh ya kamu pernah bilang
padaku, bahwa kamu pernah marah sama seseorang dan buku ini cocok untukmu agar
kamu bisa merendam amarahmu biar kamu tidak masuk penjara lagi”. Waktu kuberikan buku itu, Cher juga aku dan
beberapa teman tahanan juga sedang sama-sama memilih judul buku yang menarik
untuk dibawa ke blok masing-masing. Buku itu lalu diterima Cher sambil
tersenyum dan sambil terus mencari lagi buku lain yang mau dibacanya lagi. Sewaktu dia sedang mencari
buku lagi, tak
disengaja aku melihat dia memainkan lidahnya yang
ditindik lebih dari satu. Aku yang sedang memperhatikannya sebentar sempat melihatnya dan iseng berkata,
”Wah lidahmu
ditindik banyak banget ..kalau ciuman ama kamu enak gak ya hahaha..” Aku godain Cher
yang lagi asik cari buku lagi hehehe..
Dan jawab Cher ketawa nakal,” Mau nyoba?”
Kataku nakal,” Mauuu
mau... hahaha”.
Setelah menjawabnya iseng aku tertawa cengar-cengir sambil pergi menjauhi Cher kembali ke blokku lagi bersama teman-temanku
para tahanan. Itulah keisenganku bercanda dengan Cher yang kuingat ketika
bertemu di gereja Rutan. Kedekatanku dengannya menghasilkan rasa cinta lokasi di Rutan hehehe...ternyata
cinta lokasi gak hanya menimpa pemain sinetron di lokasi shuting, di penjara juga
ada cinta lokasi hahaha..
(bersambung ke bag.2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar