Kamis, 12 Maret 2015

Cerita asmaraku dengan Cher di Rutan

Ada acara natalan agama Katolik di aula Rutan dan disitulah aku bertemu pertama kalinya dengan Cher. Perayaan natal dirayakan tanggal 8 Januari hari selasa, ketika pertama kali aku bertemu Cher. Kukira Cher bersama teman yang duduk di sebelahnya adalah bagian dari tamu rombongan gereja dari luar Rutan yang ikut merayakan natal bersama para tahanan di aula Rutan. Setelah kebaktian bubar ternyata dia masih bersama temannya itu dan tetap duduk saja di aula Rutan. Setelah berkenalan ternyata baru kuketahui Cher seorang tahanan baru terjerat pasal 170 dan pasal 351 yaitu kasus perusakan mobil dan penganiayaan. 

Hari Kamis aku bertemu dengan Cher lagi ketika menghadiri kebaktian di gereja Rutan. Teman-teman tahananku yang mengetahui pacarku brondong mulai ngerjain aku. Teman-temanku sesama  tahanan wanita sudah tahu kalau aku sedang pacaran dengan Rei pacar udara yang usianya lebih muda jauh dari aku hehehe..usianya Rei waktu itu baru berusia 18 tahun. Jadi melihat ada tahanan anak muda baru yang berada di gereja, teman-temanku mulai godain aku dengan Cher hahaha... Suatu ketika ada kesempatan di gereja Rutan, aku yang datang lebih awal dari Cher sedang duduk menunggu acara kebaktian dimulai. Aku melihat Cher masuk gereja dan aku langsung memberi kode dengan memanggil dia yang sedang masuk dari pintu gereja agar duduk bersamaku. Aku berniat mengajak Cher ngobrol alias curhat tentang hubunganku dengan Rei yang beda usia banyak. Dengan pertimbangan curhat karena memandang dari segi usia, kulihat yang usianya paling muda di gereja Rutan adalah Cher waktu itu hehehe... Ketika aku sudah duduk dengannya, teman-temanku yang melihat pada ngeledekin aku. Tapi aku cuek saja hanya kutanggapi dengan senyuman cuek bebek wkwkwkk... akupun mulai curhat dengan Cher tentang Rei pacar udaraku.

Aku bilang pada Cher memulai curhatku sambil mengingatkan usiaku,” eh..aku punya pacar usia 18 tahun hehehe..padahal usiaku 40 tahun bagaimana menurutmu, aku terlihat gak tahu diri ya hahahaha...?”.

Cher bertanya,” Apakah aku sayang ama dia?”.

Kujawab,” Ya sayanglah..lha wis pie hanya Rei teman curhatku selama ini yang setia menemaniku di saat keadaanku susah sejak bercerai dengan suamiku sampai aku masuk penjara seperti sekarang ini”.

 “Trus dia sayang gak ama kamu?”, tanya Cher.

“Ya jelas sayang dong, kalau gak sayang ngapain dia mau jawab telponku dan nyuruh aku suruh gak banyak pikiran ketika dipenjara, nyuruh aku jaga kesehatan selama aku dipenjara”,  jawabku.

“ Ya kalau gitu jalani saja”, kata Cher.

Lalu aku bercerita tentang kebiasaan pacar udaraku Rei yang suka balapan motor liar dan aku juga menanyai Cher,” Apakah kamu juga suka balapan motor?”, tanyaku.

Jawab Cher, “Ya kadang-kadang aja”.

Setelah kejadian curhatku tentang Rei pacar udaraku, hubunganku dengan Cher semakin dekat. Setiap ada kesempatan dalam kebaktian di gereja Rutan kami selalu duduk bersebelahan. Pernah aku menangis ketika berdoa kepada Tuhan, Cher yang duduk di sebelahku dan mengetahui aku sedang berdoa sambil menangis mencoba menenangkanku. Karena kurasakan Cher yang duduk disebelahku menepuk-nepuk lututku yang duduk bersila di lantai beralas tikar. Waktu itu sempat aku berpikir,”Anak ini kok perhatian banget sih denganku hehehe...”. Pernah suatu saat aku titip sms kepada temanku tahanan laki-laki yang hendak berangkat sidang pagi itu dan tahanan laki-laki itu menyempatkan pergi ke gereja Rutan sambil menunggu panggilan berangkat sidang yang diumumkan lewat pengeras suara. Aku menulis isi smsku di kertas kecil yang kusobek dari buku catatan gereja dan kutulis isinya sms dengan diperhatikan oleh Cher. Kutulis pelan-pelan dengan sengaja agar Cher juga turut jelas membacanya. For Rei I love you and I miss you forever dari Cinta alias Tata. Hal ini sengaja kulakukan agar Cher tahu, bahwa aku dekat dengannya tidak ada maksud apa-apa karena aku sudah punya pacar Rei. Tak kusangka setelah Cher membaca isi sms yang kutitipkan temanku yang hendak berangkat sidang, dia langsung beringsut menjauh dariku.

 Aku bilang,” Kenapa sih kamu kok menjauh?”.

Cher tidak menjawab, hanya diam saja sambil menampakkan muka yang bagaimana gitu dan hal ini jadi agak mengangguku. Aku jadi berpikir,” Lha apa Cher menyukai aku hahaha..?”.

Hal yang sempat terlintas di pikiranku ini tak kupikir lebih lanjut lagi karena aku sibuk menjalani rutinitas penjara di Rutan dengan banyak menyalin isi buku yang kupinjam di perpustakaan Rutan untuk melengkapi isi buku lifestoryku yang akan kuterbitkan setelah aku bebas dari Rutan hehehe...

Ketika di gereja Rutan ada pembagian beberapa buku bacaan yang diberikan gratis, tahanan yang bersedia ambil buku bacaan untuk dibaca dan dibawa masuk blok dipersilakan untuk memilih sendiri. Maka akupun ikut memilih buku bacaan yang judulnya menarik hatiku dan yang akan kubaca dan kubawa masuk blokku sebagai bahan bacaanku sebagai salah satu hiburanku selama di penjara. Ketika aku mencari-cari buku yang judulnya menarik hatiku untuk kubaca aku menemukan buku yang berjudul “Memendam amarah”. Aku ingat Cher pernah cerita kepadaku bahwa kemungkinan dia bisa masuk penjara lagi jika Cher keluar penjara nanti, karena masih ada masalah yang belum kelar dan diakibatkan karena Cher cerita dia orangnya tipe pemarah. Ingat akan cerita Cher tentang dirinya, buku yang berjudul”Memendam amarah” kuberikan kepadanya sambil berkata,”Oh ya kamu pernah bilang padaku, bahwa kamu pernah marah sama seseorang dan buku ini cocok untukmu agar kamu bisa merendam amarahmu biar kamu tidak masuk penjara lagi”. Waktu kuberikan buku itu, Cher juga aku dan beberapa teman tahanan juga sedang sama-sama memilih judul buku yang menarik untuk dibawa ke blok masing-masing. Buku itu lalu diterima Cher sambil tersenyum dan sambil terus mencari lagi buku lain  yang mau dibacanya lagi. Sewaktu dia sedang mencari buku lagi, tak disengaja aku melihat dia memainkan lidahnya yang ditindik lebih dari satu. Aku yang sedang memperhatikannya sebentar sempat melihatnya dan iseng berkata, 
”Wah lidahmu ditindik banyak banget ..kalau ciuman ama kamu enak gak ya hahaha..” Aku godain Cher yang lagi asik cari buku lagi hehehe..

Dan jawab Cher ketawa nakal,” Mau nyoba?”

Kataku nakal,” Mauuu mau... hahaha”.


Setelah menjawabnya iseng aku tertawa cengar-cengir sambil pergi menjauhi Cher kembali ke blokku lagi bersama teman-temanku para tahanan. Itulah keisenganku bercanda dengan Cher yang kuingat ketika bertemu di gereja Rutan. Kedekatanku dengannya menghasilkan rasa cinta lokasi di Rutan hehehe...ternyata cinta lokasi gak hanya menimpa pemain sinetron di lokasi shuting, di penjara juga ada cinta lokasi hahaha..

(bersambung ke bag.2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar