Selasa, 10 Maret 2015

(5) PROSES PENANGKAPANKU

Ketika masih diam dan ketakutan, kepalaku tiba-tiba dipukul keras oleh polisi botak lainnya sambil marah-marah juga dan lagi-lagi aku hanya diam saja tak berkutik mau ngapain huft....

Aku hanya berpikir,” salahnya  polisinya tidak bisa menangkap Yanu dan Hard, kok aku yang dimarahin huft... aku kan sudah membantu menggiring Yanu dan Hard ke hotel Seturan, jadi tugasku membantu polisi sudah selesai dan tinggal tugas polisi menangkap Yanu dan Hard donk”.

Yanu dan Hard kan kondisi sebenarnya sudah sampai di depan hotel Seturan, dan ketika hendak berbelok masuk ke hotel itulah, Hard mencium gelagat tidak beres. Perasaan Hard mengatakan sepertinya ada serse maka Hard menyuruh Yanu gak usah masuk hotel tapi langsung tancap gas lariiii.... Jadi bukan salahku dong, kenapa mereka tidak bisa langsung ditangkap polisi wong  mereka sudah berada di depan mata polisi kok mm…

Tak lama kemudian ada informasi dari masyarakat yang sempat membuntuti lari mobil rental Avansa merah marun yang dilarikan Yanu dan sempat menabraki beberapa motor di jalan dan ditembaki polisi itu. Infonya mengatakan mobil Yanu terparkir di seberang jalan POLDA dan mobilnya ditinggal di pinggir jalan kampung yang jalannya masih terbuat dari tanah dan di kanan kiri nya jalan masih ada sawah, ladang dan terdapat beberapa rumah penduduk yang masih sedikit warganya. Informasi ini kudengar dari polisi yang bercerita kepada  polisi yang mengawalku. Aku dan polisi-polisi yang bersamaku setelah mendapat info tentang lokasi mobil Yanu yang terparkir di jalan tanah sebrang POLDA, langsung  menuju lokasi tempat diparkirnya dan ditinggalkannya mobil rental Avansa merah marun itu. Di lokasi itu, mobil Yaris hitam yang kutumpangi bersama polisi-polisi yang mengawalku melaju perlahan melewati samping mobil Avansa merah marun itu. Ketika mobil Yaris hitam itu melintas, aku mencoba melongok dengan keterbatasanku di balik kaca mobil Yaris yang tertutup kacanya, kulihat belakang kaca  mobil Avanza merah itu ada lubang bekas tembakan dan samping kanan bodi mobil Avansa merah marun itu juga ada bekas tembakan juga. Ban mobil avansa merah  bagian kanan itu juga kempes tertembak peluru. Aku jadi deg-degan lihat kondisi mobil itu. Apakah Yanu dan Hard tertembak???!!! Huhuhu aku jadi takutttttt....rasanya jadi ngeri deh kalo critanya jadi gini. Memang sih aku pengen dipenjara tapi jalannya masuk ke penjara kok kayak film keras yang kutonton di tivi-tivi ya..Tuhan bikin kisah hidupku sangat berkesan banget ya proses masuk penjaranya mmmm....bukan proses yang biasa-biasa saja tapi dipenuhi dengan kejadian seru hehehe...

“Apakah mereka tertembak atau bahkan lebih ekstremnya mereka sampai meninggal?”, pikiranku berkecambuk melihat kondisi mobil Avansa yang ditumpangi Yanu dan Hard.

Perasaanku campur aduk gak karuan rasanya ngeri banget. Apa yang kualami kayaknya kok heboh banget, padahal kasusnya gak begitu besar menurutku. Hanya kasus penipuan satu biji  motor polisi milik polisi PJR. Tapi kayaknya penangkapannya lebih mirip  penangkapan penjahat kelas kakap aja hm...

Aku berpikir lagi memikirkan Yanu dan Hard,” Bagaimana kalau mereka meninggal karena kena tembakan polisi tadi yang mengejarnya haduh... Tuhan, kenapa aku harus mengalami kejadian ini dan terlibat di dalamnya. Kesannya seperti aku ini terlibat dalam suatu kejahatan yang super jahat dan aku merasa seperti terlibat kejahatan sebagai penjahat kaliber yang sudah berpengalaman sehingga penangkapannya sampai memuntahkan peluru tajam”.

Padahal kasus yang aku terlibat di dalamnya ini, hanya penipuan motor 1 biji kawasaki ninja 250cc yang kebetulan milik polisi PJR yang sudah diketahui pemiliknya dari awal adalah polisi oleh Yanu. Entah kenapa Yanu nekad menipu motor polisi itu dengan memakai bantuanku sebagai pemikat. Katanya sih alasannya yang pernah dikatakan padaku karena pengen memperdayai polisi rasanya memacu adrenalin hehehe...tapi kan hal ini besar resikonya. Dan hasil akhirnya, tetap aja dipenjara jika tertangkap huft..

Yah ini kurasa memang jalanku yang harus kutempuh agar aku bisa masuk penjara dan dipenjaranya harus melewati kejadian seperti ini, agar aku bisa dipenjara. Membantu menipu motor Kawasaki Ninja 250cc milik polisi PJR..hehehe ada ada saja. Di dalam mobil Avanza merah marun itu ditemukan Hp 3 biji, 1 biji laptop, baju dan celana baru yang dibeli Yanu itu menurut cerita polisi yang kudengar dan dari informasi Hard ketika kami ditahan di Polres Sleman.

 Polisi PJR korban penipuan Yanu, Hard dan aku tiba-tiba mendekatiku yang lagi duduk di jok belakang mobil Yaris dan bertanya tentang foto-foto yang ada di Blackberry yang dulu kuketahui milik Yanu karena aku pernah melihat Yanu memegangnya. Foto-foto di hp itu diperlihatkan padaku dan bertanya,” Apakah aku mengenali orang yang di foto itu?”.

“Gak kenal pak!”, jawabku.


Ya memang aku gak mengenal foto orang yang berada di hp itu dan aku juga gak begitu kenal Yanu karena baru ketemu 2x hehe..mesti yang baca gak percaya kan hehe...sama dong dengan pak hakim yang menangani perkaraku juga gak percaya kalau aku hanya kenal 2x saja, kok mau saja diajak nipu motor polisi malah dikatain sindikat oleh pak hakim hahaha..padahal aku beneran baru kali ini terlibat penipuan motor yang aku gak tahu kalau sudah direncana oleh Yanu yang barusan kukenal hehehe.... 

Yang pertama aku ketemu Yanu ketika dia memanggilku dan memakai jasa terapiku kemudian pertemuan yang ke 2x aku bertemu ketika Yanu datang ke rumahku. Kenapa Yanu bisa tahu rumahku berawal dari Yanu yang menawarkan jasa dengan mengantarku pulang ke rumahku setelah selesai terapi padaku dengan alasan satu arah perjalanan. Dan pertemuan ke 2x itu Yanu  langsung mengajakku pergi ke Yogya dan membuatku tersangkut kasus penipuan yang direncana Yanu 2 hari yang lalu. Ternyata sebelum menjemputku ke Yogya,Yanu dan Hard sudah bertemu dengan polisi PJR itu dan sudah sepakat akan mengadakan transaksi 2 hari lagi. Dan ternyata skenario Yanu, pembeli motor kawasaki ninja milik polisi PJR  adalah aku karena aku cantik jadi bisa memikat polisi itu hahaha...asem tenan paijo iki. Mungkin pemikiran Yanu aku yang tidak punya modal usaha dan tidak dapat harta gono gini, pasti mau jika diajak untuk bekerja sebagai penipu huhuhu...informasi tentang keadaanku yang gak punya uang dan gak punya modal usaha apalagi harta gono gini didapat Yanu ketika kami bertemu pertama kali, aku terapi Yanu sambil saling ngobrol ngalor ngidul. Aku menceritakan kisah hidupku dan Yanu menceritakan tentang pacar Yanu dan usahanya. Huhuhu...pikiran Yanu yang salah, padahal tanpa harta gono gini dari mantan suamiku. Aku masih punya modal usaha yang murah meriah yaitu ke 2 tanganku yang bisa menyembuhkan orang sakit hehehe...

Yanu dan Hard ternyata sudah melarikan diri ketika mobil Avansa merah marun itu ditemukan. Mereka sudah tidak ada, entah lari kemana dan keadaannya bagaimana sekarang, aku tidak tahu...

Tapi sepertinya mereka tidak tertembak, karena tidak ada bekas darah di dalam mobil Avansa merah itu hal itu kuketahui ketika aku mencoba melongok dan melihat dari balik kaca jendela Yaris yang tertutup rapat dan lagi berhenti sebentar disebelah mobil Avansa merah marun yang terparkir itu. Padahal pelurunya ada yang bersarang di kursi sopir. Info ini kudapatkan ketika polisi yang memeriksa isi mobil bercakap-cakap dengan polisi PJR yang setia menjagaku agar aku tidak melarikan diri hehe...


Dan sambil bercakap-cakap, polisi yang berbicara dengan polisi PJR itu juga melongok mobil Yaris tempat aku duduk di jok belakang.  Polisi-polisi itu juga ternyata pengin lihat aku juga hehehe.. penasaran kalee teman mereka bentuknya seperti apa tho wajahnya hehehe..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar