Ketika masih diam dan ketakutan, kepalaku tiba-tiba dipukul keras oleh
polisi botak lainnya sambil marah-marah juga dan lagi-lagi aku hanya diam saja
tak berkutik mau ngapain huft....
Aku hanya berpikir,” salahnya
polisinya tidak bisa menangkap Yanu dan Hard, kok aku yang dimarahin huft... aku kan sudah membantu menggiring Yanu dan Hard ke hotel Seturan, jadi tugasku membantu polisi sudah selesai dan tinggal
tugas polisi menangkap Yanu dan Hard donk”.
Yanu dan Hard kan kondisi sebenarnya sudah sampai di depan hotel Seturan, dan ketika hendak berbelok masuk ke hotel itulah, Hard mencium gelagat tidak beres. Perasaan Hard mengatakan sepertinya ada serse
maka Hard menyuruh Yanu gak usah masuk hotel tapi langsung tancap gas lariiii.... Jadi bukan salahku dong, kenapa mereka tidak
bisa langsung ditangkap polisi
wong mereka sudah berada di depan mata polisi kok mm…
Tak lama kemudian ada informasi dari masyarakat yang sempat membuntuti lari
mobil rental Avansa merah marun yang dilarikan Yanu dan
sempat menabraki beberapa motor di jalan dan ditembaki
polisi itu.
Infonya mengatakan mobil
Yanu terparkir di seberang jalan POLDA dan mobilnya
ditinggal di pinggir jalan kampung yang jalannya
masih terbuat dari tanah dan di kanan kiri nya jalan masih ada sawah, ladang dan
terdapat beberapa rumah penduduk yang masih sedikit warganya. Informasi ini
kudengar dari polisi yang bercerita kepada polisi yang mengawalku. Aku dan polisi-polisi yang bersamaku setelah mendapat
info tentang lokasi mobil Yanu yang terparkir di jalan tanah
sebrang POLDA, langsung menuju lokasi tempat diparkirnya dan
ditinggalkannya mobil rental Avansa merah marun itu. Di lokasi itu, mobil
Yaris hitam yang kutumpangi bersama polisi-polisi yang mengawalku melaju
perlahan melewati samping mobil Avansa merah marun itu. Ketika mobil Yaris
hitam itu melintas, aku mencoba melongok dengan keterbatasanku di balik kaca
mobil Yaris yang tertutup kacanya, kulihat belakang kaca mobil Avanza merah itu ada lubang bekas
tembakan dan samping kanan bodi mobil Avansa merah marun itu juga ada bekas
tembakan juga. Ban mobil avansa merah bagian
kanan itu juga kempes tertembak peluru. Aku jadi deg-degan lihat kondisi mobil
itu. Apakah Yanu dan Hard tertembak???!!!
Huhuhu aku jadi
takutttttt....rasanya jadi ngeri deh kalo critanya
jadi gini. Memang sih aku pengen dipenjara tapi jalannya masuk ke
penjara kok kayak film keras yang kutonton di tivi-tivi ya..Tuhan bikin kisah hidupku sangat berkesan banget ya
proses masuk penjaranya mmmm....bukan proses yang biasa-biasa saja tapi
dipenuhi dengan
kejadian seru hehehe...
“Apakah mereka tertembak atau bahkan lebih ekstremnya mereka sampai
meninggal?”, pikiranku berkecambuk melihat kondisi mobil Avansa yang ditumpangi
Yanu dan Hard.
Perasaanku campur aduk gak karuan rasanya ngeri banget. Apa yang kualami
kayaknya kok heboh banget, padahal kasusnya gak begitu besar menurutku. Hanya
kasus penipuan satu biji motor polisi
milik polisi PJR. Tapi kayaknya penangkapannya lebih mirip penangkapan penjahat kelas kakap aja hm...
Aku berpikir lagi memikirkan Yanu dan Hard,” Bagaimana kalau mereka meninggal karena kena tembakan polisi tadi yang
mengejarnya haduh... Tuhan, kenapa aku harus mengalami kejadian ini
dan terlibat di dalamnya. Kesannya seperti aku ini terlibat dalam suatu
kejahatan yang super jahat dan aku merasa seperti
terlibat kejahatan sebagai penjahat kaliber yang sudah berpengalaman sehingga
penangkapannya sampai memuntahkan peluru tajam”.
Padahal kasus yang aku terlibat di dalamnya ini, hanya penipuan motor 1
biji kawasaki ninja 250cc yang kebetulan milik polisi PJR yang sudah diketahui pemiliknya
dari awal adalah polisi oleh Yanu. Entah
kenapa Yanu nekad menipu motor polisi itu dengan memakai bantuanku
sebagai pemikat. Katanya sih alasannya yang pernah dikatakan padaku karena pengen
memperdayai polisi rasanya memacu adrenalin hehehe...tapi kan hal ini besar resikonya. Dan hasil akhirnya,
tetap aja dipenjara jika tertangkap huft..
Yah ini kurasa
memang jalanku yang harus kutempuh agar aku bisa masuk penjara dan dipenjaranya harus melewati kejadian seperti ini, agar aku bisa dipenjara.
Membantu menipu motor Kawasaki Ninja 250cc milik polisi PJR..hehehe ada
ada saja. Di dalam mobil Avanza merah marun itu ditemukan Hp 3 biji, 1 biji laptop,
baju dan celana baru yang dibeli Yanu itu menurut cerita polisi yang kudengar
dan dari informasi Hard ketika kami ditahan di Polres Sleman.
Polisi PJR korban penipuan Yanu, Hard dan
aku tiba-tiba mendekatiku yang lagi duduk di
jok belakang mobil Yaris dan bertanya tentang foto-foto yang ada di Blackberry yang dulu kuketahui milik Yanu karena aku pernah melihat Yanu memegangnya. Foto-foto di hp itu diperlihatkan padaku
dan bertanya,” Apakah aku mengenali orang yang di foto itu?”.
“Gak kenal pak!”, jawabku.
Ya memang aku gak mengenal foto orang yang berada di hp itu dan aku juga gak begitu kenal Yanu
karena baru ketemu 2x hehe..mesti yang baca gak percaya kan
hehe...sama dong dengan pak
hakim yang menangani perkaraku juga gak percaya kalau aku
hanya kenal 2x saja, kok mau saja diajak nipu motor
polisi malah
dikatain sindikat oleh pak hakim hahaha..padahal aku beneran baru kali ini
terlibat penipuan motor yang aku gak tahu kalau sudah direncana oleh Yanu yang
barusan kukenal hehehe....
Yang pertama aku
ketemu Yanu ketika dia memanggilku dan memakai jasa terapiku
kemudian pertemuan yang ke 2x aku bertemu ketika Yanu datang ke rumahku. Kenapa Yanu bisa tahu rumahku berawal dari Yanu yang menawarkan jasa dengan mengantarku pulang ke rumahku setelah selesai terapi padaku dengan alasan
satu arah perjalanan. Dan pertemuan ke 2x itu Yanu langsung mengajakku pergi ke
Yogya dan membuatku tersangkut kasus penipuan yang direncana Yanu 2 hari yang lalu. Ternyata sebelum menjemputku ke Yogya,Yanu dan Hard sudah bertemu
dengan polisi PJR itu dan sudah sepakat akan mengadakan transaksi 2 hari lagi.
Dan ternyata skenario Yanu, pembeli motor kawasaki ninja milik polisi PJR adalah aku karena aku cantik jadi bisa
memikat polisi itu hahaha...asem tenan paijo iki. Mungkin pemikiran Yanu aku yang tidak punya modal usaha dan tidak dapat harta gono gini, pasti
mau jika diajak untuk bekerja sebagai penipu huhuhu...informasi tentang
keadaanku yang gak punya uang dan gak punya modal usaha apalagi harta gono gini
didapat Yanu ketika kami bertemu pertama kali, aku terapi Yanu sambil saling ngobrol ngalor ngidul. Aku menceritakan kisah hidupku dan Yanu menceritakan tentang pacar Yanu dan usahanya. Huhuhu...pikiran Yanu yang salah, padahal tanpa harta gono gini dari mantan
suamiku. Aku masih punya modal usaha yang murah meriah yaitu ke 2 tanganku yang
bisa menyembuhkan orang sakit hehehe...
Yanu dan Hard ternyata sudah
melarikan diri ketika mobil Avansa merah marun itu ditemukan. Mereka sudah
tidak ada, entah lari kemana dan keadaannya bagaimana sekarang, aku tidak
tahu...
Tapi sepertinya mereka tidak tertembak, karena tidak ada bekas darah di
dalam mobil Avansa merah itu hal itu kuketahui ketika aku mencoba melongok dan melihat
dari balik kaca jendela Yaris yang tertutup rapat dan lagi berhenti sebentar
disebelah mobil Avansa merah marun yang terparkir itu. Padahal pelurunya ada yang bersarang di kursi sopir. Info ini kudapatkan
ketika polisi yang memeriksa isi mobil bercakap-cakap dengan polisi PJR yang
setia menjagaku agar aku tidak melarikan diri hehe...
Dan sambil bercakap-cakap, polisi yang berbicara dengan polisi PJR itu juga
melongok mobil Yaris tempat aku duduk di jok belakang. Polisi-polisi itu juga ternyata pengin lihat
aku juga hehehe.. penasaran kalee teman mereka bentuknya seperti apa tho
wajahnya
hehehe..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar