Selasa, 10 Maret 2015

(2) PROSES PENANGKAPANKU

Malam itu si pembobol rekening menghubungiku lagi lewat sms minta di sms kan nama asliku sesuai KTP, untuk dipesankan tiket pesawat. Katanya tiket pesawat harus sesuai nama asli di KTPku. Aku pun mengirimkan nama asliku sesuai KTP tanpa rasa curiga sedikitpun ke pembobol rekening itu. Hari Minggu pagi smsku berbunyi, si pembobol rekening bank menghubungiku dengan berita sms bahwa dia sudah pesan tiket pesawat Lion air atas namaku.

“Kupesankan tiket memakai namamu sesuai dengan nama KTPmu dan berangkatnya jam 1 siang. Waktu 3 jam cukup gak untuk sampai ke bandara?”, tanyanya lewat sms.

“Cukup kayaknya, sekarang masih jam 11 siang”, jawabku lewat sms.

Akhirnya aku siap-siap berangkat ke Yogya dan kuputuskan berangkat naik ojek ke bandaranya untuk mengejar waktu biar tidak ketinggalan pesawat di bandara Sukarno Hatta. Maklum Jakarta kan identik dengan kemacetan hehehe..dan ketika sampai di Bandara tukang ojek yang sudah berusia tua itu kebingungan. Tukang ojek itu tidak tahu, dimana pintu masuknya ke Bandara.  Akhirnya tukang ojek itu tanya-tanya orang di jalan dan bertemu dengan orang yang biasa keluyuran di Bandara, lalu aku ditawari diantar dia. Akhirnya aku pindah motor dan diantar orang itu yang tahu arah pintu masuk bandara. Akupun diantar sampai ditempat pengambilan tiket pesawat Lion Air yang sudah dibooking dari Yogya. 

Setelah mengambil tiket pesawat, aku langsung menuju ke ruang tunggu bandara.  Pesawat yang akan kutumpangi ke Yogya ternyata delay, alasannya cuaca di Yogya sedang buruk. Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa pesawat yang hendak ke Yogya diberangkatkan lewat pintu satu. Di pesawat Lion Air yang aku tumpangi ke Yogya, aku duduk di belakang sendiri. Pembobol bank itu sempat bilang kalau sebenarnya pesawat tujuan Yogya sudah penuh, tapi ini coba diseselke (diselipkan) tempat duduknya untukku, agar aku bisa berangkat ke Yogya siang ini..wealah. Kalau tahu ujungnya aku mau ditangkap polisi, tak kira aku gak mau naik pesawat hahaha..trus ceritanya jadi gak ada hahaha… 

Duduk dalam pesawat Lion air yang kutumpangi aku duduk celingukan lihat sana lihat sini. Pandanganku tertumbuk pada seorang laki-laki muda yang memakai kacamata hitam. Hm...gaya banget orang itu pikirku dalam hati. Laki-laki muda itu duduk di pinggir jendela pesawat dan ketika aku iseng memandangnya lagi pas pesawat mau naik. Aku tersenyum sendiri melihat tingkahnya yang lucu. Dia  seperti  kaget campur takut sambil memegang dadanya lalu kepalanya tingak tinguk sana sini masih dengan kacamata hitamnya ketika pesawat mulai menukik tinggi hahaha...ketauan deh, belum pernah naik pesawat kayaknya. 

Tak lama kemudian aku sudah sampe di Bandara Adi Sucipto Yogya. Dan  aku kebingungan cari jalan keluar dari bandara karena aku belum pernah sebelumnya berada di Bandara Adi Sucipto Yogya. Lalu sambil tanya sana-sini, akhirnya aku berhasil juga keluar dari bandara itu juga. Di pintu keluar bandara, aku lagi tingak tinguk lihat kanan-kiri mencari pembobol bank itu yang bersedia menjemputku di bandara dengan informasi menjemputku dengan mengedarai mobil Yaris hitam

Hp yang sudah kumatikan ketika aku terbang tadi dari Jakarta ke Yogya sudah kunyalakan kembali karena infonya di pesawat  aturannya  hp harus dimatikan  agar sinyalnya tidak mengganggu penerbangan. Dan aku sangat patuh mengikuti aturan itu demi keselamatanku sendiri. Aku gak mau gara-gara sinyal hp yang menganggu penerbangan, aku jadi mati konyol kecelakaan pesawat. Tapi kulihat ketika di penerbangan tadi masih ada yang menyalakan hp, seorang laki-laki muda yang sepertinya sih memutar musik dari hpnya karena laki-laki muda yang kulihat memakai headphone kepalanya manggut-manggut mendengarkan music dari Hp hohoho... Ketika sedang tengok sana sini untuk mencari mobil pembobol rekening , aku melihat mobil Yaris hitam yang parkir di halaman parkir bandara dan aku berpikir,” ah...mungkin itu mobil pembobol bank itu. Aku coba memberi kode kepada pengendara Yaris hitam itu jika memang dia yang akan menjemputku dan sekarang berada di dalam mobil itu yang kacanya tertututup warna hitam semua. Tapi karena kaca mobilnya hitam semua aku gak bisa melihat ada orang di dalam mobil atau tidak ..Aku lalu sms sama pembobol bank itu dan memberi tau kalau aku sudah berada di pintu keluar Bandara. Kemudian Yaris hitam yang kupandangi tadi keluar dari parkiran memutar arah dan berjalan pelan mendekatiku kemudian berhenti  di depanku. Ketika aku mencoba melihat ke dalam mobil dan mencoba membuka pintu depan mobil Yaris Hitam itu, tiba-tiba di sebelahku telah berdiri laki-laki gendut berpakaian preman dan teriak, “Polisi !!”.

Teriakannya walau pelan tapi aku sangat kaget mendengarnya sekalian bingung bukan kepalang. “Ada apa ini?!!”, pikirku sambil masih kebingungan.


Sure ... aku kebingungan banget lalu laki-laki gendut yang tiba-tiba berdiri di sebelahku,  menggiringku untuk  masuk ke dalam mobil Yaris hitam itu di bagian belakang. Akupun masuk ke dalam mobil Yaris hitam itu dan  duduk di dalam mobil itu sambil kebingungan.Ternyata di dalam mobil Yaris hitam itu sudah ada 2 orang laki-laki  yang sedang menungguku di dalam mobil. Dua orang laki-laki yang duduk di depanku dan polisi yang tadi menggiringku berada di dalam mobil. Jadi aku dijemput oleh 3 polisi berpakaian preman. Mau tahu gak rasanya ketika pertama kali aku ditangkap di bandara, rasanya tho campur aduk bingit yaitu kaget, bingung plus astagaaaaaa... aku ditangkap polisi!!! Kejadiannya seperti berita  kriminal di TV aja dan sekarang aku yang mengalaminya sendiri hehehe...Empat buah hp ku semua yang kubawa, diminta polisi dan langsung diperiksa semua dalam perjalanan keluar bandara.

(bersambung ke bag.3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar