Malam itu si pembobol rekening menghubungiku lagi lewat sms minta di sms
kan nama asliku sesuai KTP, untuk dipesankan tiket pesawat. Katanya tiket
pesawat harus sesuai nama asli di KTPku. Aku pun mengirimkan nama asliku sesuai
KTP tanpa rasa curiga sedikitpun ke pembobol rekening itu. Hari Minggu pagi smsku berbunyi, si pembobol rekening
bank menghubungiku dengan berita sms bahwa dia sudah pesan tiket pesawat Lion air atas namaku.
“Cukup kayaknya, sekarang masih jam 11 siang”, jawabku lewat sms.
Akhirnya aku siap-siap berangkat ke Yogya dan kuputuskan berangkat naik
ojek ke bandaranya untuk mengejar waktu biar tidak ketinggalan pesawat di
bandara Sukarno Hatta. Maklum Jakarta kan identik dengan kemacetan hehehe..dan
ketika sampai di Bandara tukang ojek yang sudah berusia tua itu kebingungan.
Tukang ojek itu tidak tahu, dimana pintu masuknya ke Bandara. Akhirnya tukang ojek itu tanya-tanya orang di
jalan dan bertemu dengan orang yang biasa keluyuran di Bandara, lalu aku ditawari
diantar dia. Akhirnya aku pindah motor dan diantar orang itu yang tahu arah
pintu masuk bandara. Akupun diantar sampai ditempat pengambilan tiket pesawat Lion Air yang sudah dibooking dari Yogya.
Setelah mengambil tiket
pesawat, aku langsung menuju ke ruang tunggu bandara. Pesawat yang akan kutumpangi ke Yogya ternyata
delay, alasannya cuaca di Yogya
sedang buruk. Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa pesawat yang hendak ke
Yogya diberangkatkan lewat pintu satu. Di pesawat
Lion Air yang aku tumpangi ke Yogya, aku duduk di belakang sendiri. Pembobol
bank itu sempat bilang kalau sebenarnya pesawat tujuan Yogya sudah penuh, tapi
ini coba diseselke (diselipkan)
tempat duduknya untukku, agar aku bisa berangkat ke Yogya siang ini..wealah. Kalau tahu ujungnya
aku mau ditangkap polisi, tak kira aku gak mau naik pesawat hahaha..trus
ceritanya jadi gak ada hahaha…
Duduk dalam
pesawat Lion air yang kutumpangi aku duduk celingukan lihat sana lihat sini.
Pandanganku tertumbuk pada seorang laki-laki muda yang memakai kacamata hitam.
Hm...gaya banget orang itu pikirku dalam hati. Laki-laki muda itu duduk di
pinggir jendela pesawat dan ketika aku iseng memandangnya lagi pas pesawat mau
naik. Aku tersenyum sendiri melihat tingkahnya yang lucu. Dia seperti kaget campur takut sambil memegang dadanya lalu
kepalanya tingak tinguk sana sini masih dengan kacamata hitamnya ketika pesawat mulai menukik tinggi hahaha...ketauan deh, belum pernah naik pesawat kayaknya.
Tak
lama kemudian aku sudah sampe di Bandara Adi Sucipto Yogya. Dan aku kebingungan cari jalan keluar dari bandara karena aku belum pernah sebelumnya berada di Bandara Adi
Sucipto Yogya. Lalu sambil tanya sana-sini, akhirnya aku berhasil juga keluar
dari bandara itu juga. Di pintu keluar bandara, aku lagi tingak tinguk lihat kanan-kiri mencari pembobol bank itu yang
bersedia menjemputku di bandara dengan informasi menjemputku dengan mengedarai
mobil Yaris hitam .
Hp yang sudah kumatikan
ketika aku terbang tadi dari Jakarta ke Yogya sudah kunyalakan kembali karena infonya di pesawat aturannya
hp harus dimatikan agar sinyalnya tidak mengganggu penerbangan. Dan
aku sangat patuh mengikuti aturan itu demi keselamatanku sendiri. Aku gak mau
gara-gara sinyal hp yang menganggu penerbangan, aku jadi mati konyol kecelakaan
pesawat. Tapi kulihat ketika di penerbangan tadi masih ada yang menyalakan hp, seorang
laki-laki muda yang sepertinya sih memutar musik dari hpnya karena laki-laki muda yang kulihat memakai headphone kepalanya manggut-manggut mendengarkan music dari Hp hohoho... Ketika sedang
tengok sana sini untuk mencari mobil pembobol rekening , aku melihat mobil
Yaris hitam yang
parkir di halaman parkir bandara dan aku
berpikir,” ah...mungkin itu mobil pembobol bank itu”. Aku coba memberi kode kepada pengendara Yaris hitam itu
jika memang dia yang
akan menjemputku dan sekarang berada di dalam mobil
itu yang
kacanya tertututup warna hitam semua. Tapi karena kaca
mobilnya hitam semua aku gak bisa melihat ada orang di dalam mobil atau tidak
..Aku lalu sms sama pembobol bank itu dan memberi tau kalau aku sudah berada di
pintu keluar Bandara. Kemudian Yaris hitam yang kupandangi tadi keluar dari
parkiran memutar arah dan berjalan pelan mendekatiku kemudian berhenti di depanku. Ketika
aku mencoba melihat ke dalam mobil dan mencoba membuka pintu depan mobil Yaris
Hitam itu, tiba-tiba di sebelahku telah berdiri laki-laki gendut berpakaian
preman dan teriak, “Polisi !!”.
Teriakannya walau pelan
tapi aku sangat kaget mendengarnya sekalian bingung bukan kepalang. “Ada apa ini?!!”, pikirku
sambil masih kebingungan.
Sure ... aku kebingungan banget lalu laki-laki gendut yang
tiba-tiba berdiri di sebelahku, menggiringku untuk masuk ke dalam mobil Yaris hitam itu di
bagian belakang. Akupun masuk ke dalam mobil Yaris hitam itu dan duduk di dalam mobil itu sambil kebingungan.Ternyata
di dalam mobil Yaris hitam itu sudah ada 2 orang laki-laki yang sedang menungguku di dalam mobil. Dua
orang laki-laki yang duduk di depanku dan polisi yang tadi menggiringku berada di dalam mobil. Jadi aku dijemput oleh 3 polisi berpakaian
preman. Mau tahu gak rasanya ketika pertama kali aku ditangkap di bandara,
rasanya tho campur aduk bingit yaitu kaget, bingung plus astagaaaaaa... aku ditangkap polisi!!!
Kejadiannya seperti berita kriminal di TV aja dan sekarang aku yang mengalaminya
sendiri hehehe...Empat buah hp ku semua yang kubawa, diminta polisi dan langsung diperiksa semua dalam perjalanan keluar
bandara.
(bersambung ke bag.3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar