Selasa, 10 Maret 2015

(4) POLSEK KOTAGEDE

Ketika adikku sudah pulang ke Malang lagi dari menengokku di penjara. Aku sempat menghubunginya adikku lagi lewat polisi lain yang  baik hati yang mau membantuku menghubungi adikku. Aku menyuruh adikku bertanya pada polisi Kotagede yang mengurus perkaraku dan menanyakan bagaimana caranya agar aku cepat  bebas alias hukumanku kalau bisa dikurangi. Alias bayar berapa gitu  agar aku cepat bebas dan jawaban adikku begini, kata adikku yang sudah menghubungi polisi yang mengurusku perkaraku. Biaya yang harus kukeluarkan agar hukumanku menjadi ringan  adalah 20 juta rupiah dan ini termasuk biaya bayar jaksanya dan aku akan mendapatkan hukuman hanya 3 sampai 4 bln penjara saja. Walahhh duit dari mana yah hehehe...padahal aku sudah  jual motor honda beatku  yang terpaksa dijual di Jakarta oleh adikku dengan persetujuanku, dengan maksudku uang hasil penjualan motorku dapat dipergunakan untuk membayar polisi agar meringankan hukumanku dan aku ketika menjual motorku hanya dapat uang 6,5 juta saja, tapi untuk pengurangan hukuman sampai 3 atau 4 abulan penjara harus keluar uang 20 juta wealah duit dari mana ya tambahannya hehehe.. Aku pernah mencoba minta uang mantan suamiku ketika dia membesukku pertama kali di Polsek Kotagede untuk menambahinya jawabnya,” gak punya uang”. Akhirnya aku tetap menjalani prosedur penjara tanpa bayar sepeserpun alias nglinding wae hehehe...

Polsek Kotagede yang kutempati sekarang ini menurut cerita salah satu polisi yang kutemui dan sempat ngobrol denganku, dia mengatakan bahwa Polsek Kotagede adalah Polsek Santri. Hal ini bisa kulihat sendiri setiap harinya ketika aku suka iseng dan selalu berada di kamar mandi dengan menaiki bibir bak kamar mandi dengan berpegangan pada dindingnya lalu melongok ke halaman belakang Polsek yang diisi parkiran sepeda motor dan mobil juga mushola kecil yang apik. Banyak polisi yang wudhu di kran air yang terdapat di belakang kamar mandiku persis. Kegiatan naik bibir kamar mandi setiap hari kulakukan pagi, siang ataupun sore hahaha..karena gak ada kegiatan lain di dalam kamar selku sih... Kecuali kalau malam tidak kulakukan sih karena aku takut... takuuuuut hantu hahaha....nanti kalau aku pas malam-malam naik dan nengok ke belakang kamar mandi kebetulan hantunya juga pas kepergok ngintip kayak aku walah bisa semaput aku hehehe.. Ketika siang hari, polisi-polisi itu ada yang sholat Dzuhur kulihat banyak polisi yang ambil air wudhu di kran air yang terletak di belakang kamar mandiku persis. Ketika mereka asik mengambil air wudhu kuperhatikan mereka dengan isengnya dari kamar mandiku. Mungkin karena merasa ada yang memperhatikan mereka, ada salah seorang polisi yang mendongak ke atas dan melihatku yang lagi inguk-inguk di atas kamar mandi dan dia tersenyum sambil komentar,
“Lagi ngapain di situ?”, tanyanya.

“Lagi lihat-lihat pemandangan pak, bosan di kamar terus hehe”, kataku sambil senyum–senyum juga.

Pernah juga pas aku melongok pagi-pagi ke belakang kamar mandi lewat ventilasi, polisi PJR yang menjadi korbanku sedang cuci tangan terus membasahi rambutnya sambil mengaca di tembok di atas kran air tempat ngambil air wudhu. Aku senyum-senyum sendiri melihat gayanya yang lagi ngaca hehehe... Merasa ada yang memperhatikan, dia mendongak ke atas dan melihatku, akupun tersenyum kepadanya. 

Dia lalu menanyaiku dengan ramah, “Adikmu sudah ke sini?”.

“Sudah dari Malang mas”, jawabku pada polisi PJR itu.

“Kemarin pacarmu sms katanya mau ke sini membesuk kamu sama keluarganya”, kata polisi PJR itu.

“Iya tho mas?”, jawabku sambil memperlihatkan raut muka senang.


Saat itu aku langsung ingat Rei, ya selama ini pacarku hanya Rei walau hanya pacar udara hahaha... karena dia yang  intens menghubungiku walau belum pernah ketemu. Karena hpku keempatnya masih ditahan oleh polisi, jadi polisi-polisi itu tahu, siapa saja yang menghubungiku. Rei ketika ditanya polisi,  juga mengaku sebagai pacarku wkwkwk.....dasar Rei sama gilanya dengan aku. Lha wis hubungan kami kan aneh, pacaran tapi belum pernah bertemu hahaha... tapi itulah aku dan Rei. Aku menyukai Rei karena dia laki-laki terakhir yang bertahan di hatiku sementara ini. Dia hampir memenuhi semua kriteriaku dan menarik hatiku, menurutku orangnya asik ketika sms atau telp denganku.

(bersambung ke bag.5)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar