“Ayun langkah pertama dalam iman. Anda tidak
harus melihat seluruh anak tangga, hanya mengambil langkah pertama.” (Dr. Martin Luther
king, JR 1929 – 1968)
“A journey of a thousand miles begins with the first
mile”
Hmm...bingung juga mau bekerja apa setelah bercerai dengan suamiku. Dulu
ketika aku masih menjadi istrinya, penghasilanku untuk mencukupi kehidupanku
dan anak-anak ku adalah hanya usaha kos-kos an yang berjumlah 13 kamar di rumah
yang kudiami bersama mantan suamiku dulu. Dua kamar ditempati aku dan suamiku
bersama anak- anakku, sedangkan kamar yang lain disewakan untuk kos. Ada toko
yang dibangun suamiku dulu depan kamarku dan ku pergunakan untuk berjualan air
isi ulang. Namun mantan suamiku kurang mendukung usaha ini karena keterlaluan posesifnya. Ketika aku
mendapat karyawan laki-laki. Karyawan laki-laki ini masih muda usianya, baru
saja lulus SMA dan tinggal di pondok pesantren dekat rumahku. Belum-belum mantan
suamiku sudah mencemburuinya. Komentarnya,”Paling 5 menit bisa nih masuk kamar bentar, lalu
keluar lagi!”. Hahhhh buruk banget ya pikirannya, lah emang ayam...huft. Pikiran
mantan suamiku selalu negatif thinking.
Memikirkan hal-hal negatif tentang hubunganku dengan laki-laki lain, yang belum tau kejelasannya. Suka menuduh
yang belum tau kebenarannya dan hal ini
membuatku sangat tidaklah nyaman. Sedangkan aku malas bertengkar karena yang sebenarnya tidak ada masalah jadi diada-adakan.
Akhirnya akupun memberhentikan anak pondok pesantren itu. Mantan suamiku
sendiri bekerja di Yogya dan pulang ke Semarang hanya pada waktu weekend. Lalu aku bekerja sendiri dengan
usahaku jualan air isi ulang dengan mengantar jemput galon dan memasangkannya
ke dispenser jika pembeli meminta
tolong sekalian dipasangkan di dispenser.
Beratnya jangan ditanya hehe.. Galon itu ngangkatnya aja berat untuk tenaga
ukuran perempuan. Apalagi untuk mengangkat dan memasangkan ke dispenser perlu tenaga extra lagi. Jualan air isi ulang galon
membutuhkan tenaga yang kuat, tapi masalahnya untuk menjadi sukses dan
mempunyai pelanggan yang banyak, apabila aku yang hanya bekerja sendirian
rasanya aku tidak sanggup karena harus membawa galon berpuluh-puluh ke tempat
para pelanggan air isi ulang sendirian. Mencari karyawan laki-laki yang lagi yang
kuat ngangkat galon hanya akan memancing kecemburuan suamiku akhirnya
pertengkaranlah yang terjadi. Aku akhirnya menyerah, lebih baik aku jual mesin
air isi ulang tersebut, daripada usahaku yang kukerjakan tidak maksimal. Pernah aku ikut lomba nyanyi untuk kaum ibu rumahtangga di Indosiar,
ikut audisi di Yogya dengan mengendarai mobil sendiri bersama anak-anakku ke
Yogya tapi aku gak lolos audisi dan aku masih nekad berangkat ke Jakarta ikut audisi yang di Jakarta
dan aku lolos di babak pertama saja hehehe..gitu aja aku sudah merasa senang sekali.. dengan membawakan lagu Rosa yang ada kata-katanya begini di teks lagunya” Kurasakan pudar dalam hatiku rasa cinta
yang pernah ada untuk dirimu…” dan seterusnya hehe..ini wujud rasa penasaranku
pengin tahu jadi penyanyi terkenal tuh prosesnya gimana hahaha ..sebegitunya penasarannya aku
ya sampe direwangi aku nyetir mobil
karimunku sendiri ke Jakarta dari Semarang dengan mengajak anak-anakku yang
setia kuajak menemaniku kemana ku pengin ngajak pergi mereka hehe..setelah itu aku masuk
tivi di Indosiar dengan sesi wawancara video both sebagai salah satu konstestan lomba nyanyi untuk ibu rumahtangga yang jualan air isi ulang hehe..walau keluar di tivinya hanya sebentar banget alias beberapa detik tapi aku sudah senang banget hehehe..pernah aku bikin video klip untuk lagu ciptaanku yang ku upload di youtube dengan judul "Hey You" dan "Cinmat" dengan model video klip diriku dan keempat anakku..sudah pernah tayang di acara trans 7 dengan pembawa acara Aziz gagap dan Wening..walau sekarang acaranya sudah tidak ada lagi..tetapi aku sudah merasa senang bisa masuk tivi hehehe..tidak sia-sia aku bikin video klip sendiri. Usaha apapun yang kulakukan musuh utamanya adalah mantan
suamiku sendiri. Karena sifatnya yang over
posesif alias cemburuannya minta
ampun itu. Jadi aku tidak dapat maksimal dalam pengembangan bisnisku. Aku termasuk
kategori orang yang tidak suka berpangku tangan saja alias aku tidak bisa diam
duduk manis tanpa mengerjakan apa-apa, aku selalu ingin berusaha dan bekerja,
namun sifat posesif nya yang
keterlaluan menghambatku dan membuatku susah bergerak agar aku menjadi sukses. Sekarang
setelah bercerai dengannya, aku tak tahu
bagaimana cara mengawali menghidupi diriku sendiri, karena dulu ruang gerakku
selalu dibatasi oleh mantan suamiku. Teman juga gak punya karena punya teman
juga dibatasi, lagi-lagi alasan kecemburuan juga. Dengan komentarnya,”Punya teman hanya memberi pengaruh buruk saja”.
(bersambung ke bag.2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar