Sabtu, 07 Maret 2015

KATA PENGANTAR


Kisah ini kutulis dengan gaya bahasaku sendiri. Buku ini kuisi dengan kisah-kisah pahit dan manisnya hidup di penjara. Dimana aku secara langsung mengalaminya, melihat secara langsung bagaimana proses hukum di negeri kita, pengalaman, persoalan, dan hikmah yang dapat kupetik sisi positifnya dan takkan kulupakan sepanjang sisa hidupku ini.

Ketakutan, kesedihan, kemarahan, kekecewaan, dan kebahagiaan menyertai kisahku ini.

Pengalaman yang kutulis kuharap dapat memberi masukan yang berarti dan bisa membuat pembaca melihat keadaan penjara yang sebenarnya dari sudut pandangku, yang mungkin orang lain tidak dapat membayangkan atau tidak tertarik menjalani kehidupan penjara yang sesungguhnya seperti yang pernah kualami.

Ada sejarah dan latar belakang ketika aku sampai punya cita-cita ingin dipenjara, sampai dikatakan semua orang di sekitarku yang kutemui dan mendengar ceritaku ketika aku memang punya keinginan dipenjara mengatakan aku orang yang aneh, bahkan Felix Widagdo sebagai pasangan hidupku sekarang yang membantu mengetikkan dan menerbitkan  buku lifestoryku mengatakan bahwa aku orang yang bodoh sampai punya pikiran ingin dipenjara hehehe... Dan ada sejarahnya kenapa orang-orang lain yang kukenal ketika aku di penjara bisa masuk ke dalam penjara. Kesimpulan yang bisa aku ambil dari pengalamanku selama ini adalah inti dari semuanya adalah  pada  pengendalian diri dan bagaimana kita harus bisa mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Jika seseorang bisa mengendalikan diri atau mengalahkan dirinya sendiri, dia akan menjadi pemenang kehidupan. Dan jika kita selalu bersyukur dan belajar menikmati yang Allah berikan kepada kita, kita takkan tergoda nafsu dunia yang akan membawa kita masuk penjara pada akhirnya.

Buku lifestoryku yang berjudul" Namaku Cinta seorang terapis plus punya cita-cita ingin dipenjara", ini berkisah tentang  latar belakang cita-citaku kenapa aku bisa pingin punya cita-cita ingin dipenjara, lalu proses bagaimana aku  bisa terlibat melakukan kejahatan, ditangkap dan dipenjara kemudian menjalani proses pengadilan sampai dijatuhi vonis hukuman  1 tahun penjara dan juga berisi kisah bagaimana aku menjalani proses hukuman penjaraku sampai selesai.

Paling tidak dengan membaca buku ini, pembaca bisa dapat melangkah berhati-hati dalam bertindak dan dalam mengambil keputusan agar tidak sampai terperosok dan tersesat hingga masuk ke dalam penjara.
Hidup itu pilihan dan kita harus siap menanggung segala resiko, baik ataupun buruknya

Keinginanku  yang terlintas begitu saja ingin dipenjara, karena efek perceraianku yang tidak mendapatkan harta gono gini tanpa uang tanpa rumah yang kudapatkan membuatku memutuskan ingin merasakan pahit manisnya hidup di dalam penjara karena dalam benakku hidup dalam penjara aku tidak memusingkan masalah makanan yang akan kumakan besok karena aku tidak punya persediaan uang untuk makan, dan tidak memusingkan masalah tidur karena aku tidak punya persediaan uang untuk kos apalagi kontrak rumah. Akhirnya keinginanku dapat terwujud juga ketika aku membantu salah seorang pasien pijatku yang bernama Yanuar, yang pernah memakai jasa terapi pijatku. Ketika itu Yanuar sebagai pasien pijatku mengajakku ke Yogya dan meminta bantuan padaku untuk  mengambil STNK motor. Ujungnya ternyata aku disuruh dengan dipaksa membantu melakukan penipuan sepeda motor Kawasaki Ninja 250 cc milik polisi PJR (Polisi Jalan Raya) yang sudah diketahui sebelumnya kalau pemiliknya seorang polisi dan ternyata sudah di skenario pasien pijatku yang bernama Yanuar. Yanuar ketika mengajakku pergi ke Yogya juga mengajak 1 teman laki-laki yang  membantu skenario kejahatannya dan diperkenalkan padaku untuk pertama kali nya yang kuketahui nama panggilannya Hardex. Dan di kemudian hari kuketahui, ternyata mereka sama-sama residivis alumni penjara Wirogunan walah...  Mereka ternyata sebelum mengajakku ke Yogya sudah melakukan pertemuan dengan korban yaitu polisi PJR yang masih berusia muda dan sudah sepakat melaksanakan transaksi yang akan diselenggarakan 2 hari yang akan datang,  untuk mempertemukan polisi penjual motor dengan pembeli motor. Dalam skenario Yanuar ternyata adalah aku pembeli motornya dan hal ini tidak aku ketahui sebelumnya..jadi pas aku diajak pergi ke Yogya oleh  Yanuar yang ditemani Hardex teman Yanuar yang sama-sama jebolan alumni Lapas Wirogunan ,aku tidak tahu menahu ada transaksi motor yang melibatkan aku..aku hanya tahunya diajak ke Yogya disuruh ngambil STNK saja terus pulang..dan kepergianku ke Yogya membawaku terlibat dalam penipuan sepeda motor milik polisi PJR.. Hingga akhirnya aku terjerat pasal 378 jo 55 artinya ikut serta/membantu dalam hal penipuan.  Wah tau gitu, dulu ketika aku diajak pasien pijatku yang pernah pakai jasaku..aku diajak pergi ke Yogya, aku gak mau ya...pikir-pikir dapat uang bayaran ongkos nemani dengan ngambilin STNK kan lumayan bisa buat ngasih makan anak-anakku..karena aku tidak dijatah uang oleh mantan suamiku eh malah aku masuk penjara hahahaha......tapi kalau aku tidak mau diajak ke Yogya oleh pasien pijatku itu nanti darimana awal kisah buku life storyku  berasal ya hehehe....

Dan akhirnya kehidupan penjara kunikmati dengan segala konsekuensinya, dengan segala kekurangannya dan keterbatasan fasilitas penjara yang ada.

Pengalamanku masuk penjara dan dipenjara ini kuharap menjadi pengalaman yang pertama dan yang terakhir dalam sisa hidupku.

Perjalanan hidup yang kualami mirip perjalanan menjelajah gua yang panjang, gelap, dan berliku, yang membutuhkan pemandu gua yang berpengalaman agar tidak tersesat. Kita memiliki Allah yang maha tau, bahkan yang mengatur sejarah kehidupan kita dan seluruh ciptaan-Nya.

Tidak ada satupun peristiwa yang terjadi tanpa seijin Allah. Allah ijinkan kita menderita agar kita berpegang erat kepada-Nya, menuntun dan menguatkan kita dalam menghadapi kehidupan ini.

Dan jangan lupa jika kita menabur, maka kita juga yang akan menuainya. Jika kita menabur kebaikan, kita akan menuai kebaikan pula, demikianpun sebaliknya.

Akhir kata, selamat membaca, jika ada kesalahan dalam bercerita aku mohon maaf sebelumnya.


Penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar