Di Jakarta, aku menghubungi teman SMAku yang sudah sukses menurut ukuranku.
Kemudian dia menyuruh aku bekerja dengan membantu dia. Han sangat baik kepadaku
dan aku berniat bekerja ikut dia. Tapi pekerjaanku membutuhkan sepeda motor untuk
mensurvei lokasi dan memotret lokasi yang ingin ditinjau oleh dia. Pekerjaan
Han membeli rumah-rumah yang hendak disita Bank karena tidak bisa bayar cicilan
Bank, dan rumah itu akan dibeli Han dengan harga murah. Ketika aku sedang
bingung, memikirkan motor yang akan kupakai bekerja, jaksa Ev menelponku agar
aku mengambil motorku yang di tahan di Rubasan. Puji Tuhan semua yang
kubutuhkan tersedia secara kebetulan. Karena aku percaya Tuhan akan sediakan
ketika aku butuh. Tuhan Yesus tahu apa yang kuperlukan dan Dia selalu ada
bersamaku dan menyertaiku. Oh iya, akan
kuceritakan riwayat kenapa bisa motorku, berada di Rubasan. Motorku digunakan untuk barang bukti atas penipuan
yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki muda belia yang berusia 20 an yang
mengaku tinggal di daerah BSB salah satu perumahan elite di Ngaliyan. Dan dia
meminjam motorku, dan katanya hanya pinjam motor sebentar untuk ambil uang yang
ketinggalan di rumahnya dan rumahnya dekat warung yang aku lagi duduk saat
itu. Namun kutunggu 5 menit, 10 menit, setengah
jam tidak kunjung datang karena akupun merasa
ditipu, akhirnya aku berjalan mencari rumahnya yang kata anak itu dekat lokasi
aku duduk di warung. Ketika aku berjalan sendiri, aku melewati pabrik motor
VIAR dan aku berjalan menghampiri pos satpam mencari bantuan.
Ketika melihat ada orang di pos
satpam aku bertanya,”Pak mau tanya pos polisi mana ya?”
Ketika ngobrol dengan satpam itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki muda
satpam lain datang menemuiku. Ketika melihatku dia mengenaliku sambil bertanya
padaku,“Lho mbak kan yang punya rumah kos di Jatingaleh ya?”.
“Saya pernah kos di rumah mbaknya bersama istri saya dahulu!”, kata satpam
muda itu.
“Ow gitu”, kataku.
“Lho kenapa ada disini mbak?”, tanya satpam muda yang pernah ngekos di
rumahku.
“Aku ini sepertinya ditipu orang, motorku dibawa lari barusan aja.. gimana ya caranya aku melapor ke kantor polisi!”, tanyaku.
(bersambung ke bag.2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar