Selasa, 10 Maret 2015

SEBELUMNYA MOTORKU JUGA DIBAWA LARI ORANG

Di Jakarta, aku menghubungi teman SMAku yang sudah sukses menurut ukuranku. Kemudian dia menyuruh aku bekerja dengan membantu dia. Han sangat baik kepadaku  dan aku berniat bekerja ikut dia. Tapi  pekerjaanku membutuhkan sepeda motor untuk mensurvei lokasi dan memotret lokasi yang ingin ditinjau oleh dia. Pekerjaan Han membeli rumah-rumah yang hendak disita Bank karena tidak bisa bayar cicilan Bank, dan rumah itu akan dibeli Han dengan harga murah. Ketika aku sedang bingung, memikirkan motor yang akan kupakai bekerja, jaksa Ev menelponku agar aku mengambil motorku yang di tahan di Rubasan. Puji Tuhan semua yang kubutuhkan tersedia secara kebetulan. Karena aku percaya Tuhan akan sediakan ketika aku butuh. Tuhan Yesus tahu apa yang kuperlukan dan Dia selalu ada bersamaku dan menyertaiku. Oh iya, akan  kuceritakan riwayat kenapa bisa motorku, berada di Rubasan. Motorku digunakan untuk barang bukti atas penipuan yang dilakukan oleh seorang anak laki-laki muda belia yang berusia 20 an yang mengaku tinggal di daerah BSB salah satu perumahan elite di Ngaliyan. Dan dia meminjam motorku, dan katanya hanya pinjam motor sebentar untuk ambil uang yang ketinggalan di rumahnya dan rumahnya dekat warung yang aku lagi duduk saat itu.  Namun kutunggu 5 menit, 10 menit, setengah jam tidak kunjung datang karena akupun merasa ditipu, akhirnya aku berjalan mencari rumahnya yang kata anak itu dekat lokasi aku duduk di warung. Ketika aku berjalan sendiri, aku melewati pabrik motor VIAR dan aku berjalan menghampiri pos satpam mencari bantuan.

 Ketika melihat ada orang di pos satpam aku bertanya,”Pak mau tanya pos polisi mana ya?”

“Jauh mbak, kok cari polisi kenapa?”, kata satpam itu.

“Gini pak aku mau melapor ke kantor polisi sepertinya motorku dibawa lari orang!”,ceritaku pada satpam itu.

Ketika ngobrol dengan satpam itu, tiba-tiba ada seorang laki-laki muda satpam lain datang menemuiku. Ketika melihatku dia mengenaliku sambil bertanya padaku,“Lho mbak kan yang punya rumah kos di Jatingaleh ya?”.

“Oh ya benar, masnya siapa?”, tanyaku tidak mengenalinya.

“Saya pernah kos di rumah mbaknya bersama istri saya dahulu!”, kata satpam muda itu.

“Ow gitu”, kataku.

“Lho kenapa ada disini mbak?”, tanya satpam muda yang pernah ngekos di rumahku.

“Aku ini sepertinya ditipu orang, motorku dibawa lari barusan aja.. gimana ya caranya aku melapor ke kantor polisi!”, tanyaku.

“Ayo tak antar saja kesana!”, katanya menawarkan jasa.

(bersambung ke bag.2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar