Pertanyaan-pertanyaan seputar perkara yang melibatkan aku, hal itu yang ditanyakan tahanan lain padaku. Setelah selesai
menjawab dan tidak ada pertanyaan lain lagi mereka pergi meninggalkan kamar selku
yang masih terkunci rapat dari luar. Akupun mencoba merebahkan lagi badanku di dipan semen
yang dingin itu dan mencoba istirahat lagi. Aku mencoba memejamkan mata untuk
tidur sejenak, karena dua malam tidak tidur.
Akhirnya akupun tertidur juga setelah perutku terisi hehe..penyakit gawan bayi kalau dah kenyang bawaannya
jadi ngantuk hehehe...Ketika terbangun aku jadi pengen mandi tapi aku tidak
punya baju ganti, gimana nih..Peralatan mandi dan kosmetikku masih berada dalam
tasku dan tidak kubawa ketika aku ditahan. Dan posisinya masih berada di kantor polisi lantai atas di tempat
pembuatan BAP. Ketika tamping Polres Sleman bertandang ke kamar selku dan
mengajakku ngobrol, kuberanikan diri meminta
sikat gigi, pasta gigi dan sabun mandi kepadanya yang terlibat kasus penyalahgunaan
jabatan di Indomaret
hehehe..komplit ya mintanya.
“Mas punya sikat gigi gak, pasta gigi, sabun mandi aku mau mandi tapi gak
punya peralatannya, handuk juga gak punya hehehe..”, kataku sambil
senyum-senyum sambil berpikir minta kok borongan hahaha...
“Oh iya, sebentar tak carikan”, kata tamping itu.
Gak lama kemudian aku diberi sikat gigi, pasta gigi kecil dan sabun mandi. Lalu
dia bilang kalau handuk yang tersampir di pintu kamar mandi itu katanya
miliknya dan aku boleh memakainya. Katanya sih handuk jelek itu bersih dan dia
juga pakai handuk itu weleh...lalu dia cerita kalau kamar sel yang kupakai ini
bekas dia tidur sebelum dia dipindah dan
dicampur tidurnya dengan tahanan lain. Akhirnya terpaksa kupakai handuk itu setelah
kucium dan kupastikan benar-benar bersih walau bentuk handuknya sungguh super jelek.
Dengan sedikit jijik dan takut gelap, akupun cepat-cepat mandi wahhh seger
banget rasanya
setelah dari pagi aku belum mandi. Setelah mandi dan
gosok gigi aku duduk di dipan semen itu lalu meneruskan rasa penasaran
lanjutanku hehehe..akupun clingak-clinguk
melihat keadaan kamar selku sekali lagi. Rambutku yang
panjang hampir sepinggang kugelung karena gak ada sisir. Daripada tergerai kusut gak beraturan kan lebih baik
kugelung saja. Aku kemudian mencoba lagi berdiri menempel di pintu teralis besi dan melihat keluar kamar selku. Kulihat
ada segerombolan laki-laki sholat di ruang kamar sel depanku. Ternyata kamar sel
sebrangku digunakan untuk mushola. Kemudian aku mencoba melihat ke tempat lain
sebelah mushola yaitu suatu tempat untuk cuci baju karena kulihat baju-baju
dijemur disana dan terlihat ada kran air juga terdapat beberapa ember
untuk nyuci baju kukira. Hanya itu pemandangan yang
bisa kulihat dari balik pintu jeruji besi kamar selku, terbatas banget pandanganku
dari dalam kamar sel hehehe..Akupun kembali duduk dan mencoba menikmati keadaan
di dalam kamar selku. Aku duduk dan iseng-iseng meraih tumpukan koran yang
menjadi bantalku tadi. Kucoba kubuka koran itu satu demi satu dan kubaca
berita-berita yang menarik hatiku. Hal ini kulakukan untuk membunuh waktuku di
dalam sel karena gak ada hiburan di dalam kamar selku yang sempit ini. Bosan membaca, akupun mencoba tidur lagi tapi gak bisa karena
aku belum terbiasa tidur di dalam kamar sel. Tadi siang aku sempat tertidur
sebentar karena ngantuk, kelelahan karena 2 malam gak tidur dan kekeyangan
habis makan nasi bungkus jatah tahanan. Menjelang
malam suasana aneh kurasakan karena ini malam pertama aku berada di dalam kamar sel tahanan hohoho... dan inilah rasanya.
Lampu-lampu pijar berwarna kuning mulai dinyalakan untuk menerangi lorong kamar
dan kamar -kamar sel para tahanan termasuk kamar selku. Dan suasananya sepi banget, tiba -tiba terdengar suara derap sepatu-sepatu polisi
menuju sel sebelahku yaitu sel pojok yang dihuni CSku Hard. Terdengar suara gerendel gembok dibuka lalu terdengar
suara pukulan dan suara polisi yang sedang menghajar Hard.
Wealah dihajar lagi tho Hard, kupikir tadi malam dah selesai polisi yang menghajar Hard. Aku yang mendengarnya hanya bisa terdiam
sambil tiduran ketakutan meringkuk
di dipan semen yang keras dan dingin.
“Kasihan Hard, ternyata masih belum selesai dipukulin dia”, pikirku
sambil meringkuk ketakutan.
Mendengar
ceritanya, aku hanya diam saja tanpa tahu harus berkata apa lagi melihat
keadaan Hard yang ancur-ancuran gitu... Melihatnya, aku hanya bisa
miris dan berkata dalam hatiku inilah pertama kalinya dalam hidupku.. melihat dengan mata kepalaku sendiri hasil seorang penjahat dipukuli dan sangat mengerikan bagiku
melihatnya bonyok-bonyok.... Tak
lama kemudian polisi-polisi yang menghajar Hard di dalam kamar
selnya pergi. Itu terdengar dari sel sebelah tempat Hard ditahan, digembok lagi dan
kemudian terdengar suara derap sepatu polisi-polisi itu menjauh dan keluar dari pintu portir. Ketika polisi-polisi itu datang dan pergi,
aku dalam posisi tetap tiduran meringkuk di dipan semen dan tidak berusaha mencoba
memperlihatkan diriku kepada polisi-polisi itu karena takut ahh.... Entah berapa kali polisi-polisi itu datang dan pergi lagi, datang lagi dan pergi lagi membuka gembok
kamar sel Hard kemudian nutup kamar selnya
dengan gembok lagi.. trus pergi lagi dan waktu itu aku sudah
ketakutan banget
denger suara-suara itu... Pernah sekali aku dipanggil polisi yang mendatangi
Hard di kamar selnya, ketika aku meringkuk
ketakutan tidak bisa tidur karena ketakutan mikirin Hard lagi diapain aja ya dia ya
ma polisi-polisi itu..gaya hajaran apa
saja yang didapat Hard dalam kamar selnya..
“Bangun!!”, teriak
salah seorang polisi itu kepadaku dengan berdiri di depan kamar selku.
Akupun bangun dan duduk di dipan semen yang dingin, sambil memandangi
polisi yang membangunkan aku. Polisi itu hanya melihatku dan tidak bicara
apa-apa, kemudian bergegas pergi lagi. “Aman
aman..”, batinku sambil ketakutan. Waktu aku dibangunin
oleh polisi itu aku sungguh ketakutan sumpahhh..aku takut dihajar polisi itu seperti Hard. Malam ini aku tidur dengan perasaan campur aduk,
ketakutan, stress, kecapekan..wah sungguh hari yang sangat
panjang menurutku dan sangat mendebarkan.
Bangun pagi hari, di hari rabu yang ngenes
menurutku karena semalam tegang dengar polisi bergantian mendatangi kamar
sel Hard. Aku bergegas mandi pagi untuk menyegarkan tubuhku dengan
peralatan mandi yang minim alias serba jaluk
hehe.... Tak lama pintu kamar selku yang diblok alias digembok mulai dibuka.
Inilah pertama kalinya aku bisa keluar dari kamar selku yang digembok dari
kemarin. Aku kemudian mencoba melangkah keluar kamar selku dan langsung berjalan
menghampiri kamar sel pojok sebelah kiri selku tempat Hard di sel. Har berada di sana sedang tidur, wajahnya berminyak,
kotor, serba bengkak sedang bibirnya kelihatan pecah menguning seperti bernanah
dan aku yang melihatnya merasa kasihan banget. Setelah melihat Hard masih tertidur aku kemudian berjalan melongok mushola yang
berada di depan kamar selku. Setelah itu aku berjalan menengok kamar sel lain
sebelah mushola yang ternyata memang tempat untuk mencuci baju dan menjemur
baju. Ketika aku nengok sebelah kanan ada kamar sel lagi yang berjejer dua. Ukurannya
lebih besar dari kamarku dan kira-kira bisa muat 5 orang kurang lebih. Akupun terus berjalan lagi ke depan, ke ujung pintu
masuk portir dan menengok sebelah kiri ternyata ada lorong kecil dan aku mencoba
memasuki lorong kecil itu, sambil melewati kaca bening yang dihiasi terali besi
dengan lobang kecil-kecil di tengahnya sepanjang lorong kecil itu dan kupikir
tempat itu sepertinya lorong kecil tempat besukan tahanan. Aku
kemudian berjalan lagi dan belok kiri ternyata ada dua sel lagi yang berukuran
lebih besar dari kamar sel yang kulihat tadi dan kamar
sel itu berhadapan dengan sel-sel untuk ruang berolah raga para tahanan dan
ruang menjemur baju juga. Aku kemudian berjalan kembali lagi menuju selku lagi
dan aku melihat banyak tahanan laki-laki berkumpul di mushola membaca koran
pagi Yogya yaitu koran Merapi dan koran Tribun yang murah meriah dan banyak
yang beli hehe... Aku pun kembali ke selku lagi dan duduk sendirian di dipan semen
lagi.
Sambil duduk sendirian aku berpikir, gak ada tahanan perempuan lain disini
dan hanya aku satu-satunya tahanan perempuan disini. Tak lama kemudian aku mendapat
jatah makan pagiku dan akupun segera melahap jatah makanan yang diberikan tamping
tahanan itu. Oh i ya tamping itu singkatan dari tahanan pendamping, dan tugasnya
membantu tugas polisi yang menjaga para tahanan. Setelah selesai makan, aku mencoba
bergabung dengan tahanan lain dan ikut-ikutan membaca koran dengan mengambil salah satu
lembar koran yang tergeletak di lantai dan tidak dibaca tahanan lain. Ada salah satu tahanan laki-laki yang mendekatiku dan
menunjukkan berita di koran yang memuat berita tentang kasusku dan akupun langsung membacanya dengan antusias.
Hmmm...aku terdiam dan tercenung membaca kasusku
di Koran, ternyata kasusku
sudah masuk koran pagi dan beritanya berisi kata-kata bahwa komplotan penipu tertangkap karena membawa
lari Kawasaki Ninja 250cc yang menjadi milik polisi PJR hehehe... Setelah membaca berita di koran itu aku tersenyum
pahit, akhirnya aku bisa masuk koran
dalam berita kriminal.
Sangat ironis ya
masuk koran jadi artis kriminal hahaha...karena kalau
aku masuk berita di koran beritanya jadi artis terkenal
maka aku pasti akan gembira dan
senyumnya manis gak pahit kayak sekarang ini hihihi
maunya...
Akupun jadi teringat masalaluku yang
belum lama ini terjadi. Kira-kira 3 bulan yang lalu, aku juga pernah masuk
berita kriminal di koran Semarang yaitu Suara Merdeka tapi di koran itu aku
disebut sebagai korban penipuan motor honda beatku yang dibawa lari pemuda yang
meminjam motorku hehe..sekarang
aku masuk koran Yogya dengan berita aku dan komplotanku membawa lari motor
polisi PJR hahahaha edan tenan..Hari Jumat kemarin padahal motorku baru
saja kuambil dari Rubasan Semarang karena sebagai bukti kejahatan
dalam sidang pemuda yang membawa lari motorku dan setelah 10 hari tepatnya hari
Minggu dari aku mengambil motorku di Rubasan Semarang dan motorku
langsung kubawa ke Jakarta, kini giliran aku
yang meringkuk di tahanan Polres Sleman dengan tuduhan terlibat kasus melarikan
motor polisi PJR hehehe ironis ya.. Kalian mesti tertawa dan bingung membaca kisahku yang mbundet
ini hihihi...ada-ada
saja.
(bersambung ke bag.6)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar