Selasa, 10 Maret 2015

(5) POLRES SLEMAN ( Peralatan Mandiku Emergency )

Pertanyaan-pertanyaan seputar perkara yang melibatkan aku, hal itu yang ditanyakan tahanan lain padaku. Setelah selesai menjawab dan tidak ada pertanyaan lain lagi mereka pergi meninggalkan kamar selku yang masih terkunci rapat dari luar. Akupun  mencoba merebahkan lagi badanku di dipan semen yang dingin itu dan mencoba istirahat lagi. Aku mencoba memejamkan mata untuk tidur sejenak, karena dua malam tidak tidur.  Akhirnya akupun tertidur juga setelah perutku terisi hehe..penyakit gawan bayi kalau dah kenyang bawaannya jadi ngantuk hehehe...Ketika terbangun aku jadi pengen mandi tapi aku tidak punya baju ganti, gimana nih..Peralatan mandi dan kosmetikku masih berada dalam tasku dan tidak kubawa ketika aku ditahan. Dan posisinya masih berada di kantor polisi lantai atas di tempat pembuatan BAP. Ketika tamping Polres Sleman bertandang ke kamar selku dan mengajakku ngobrol, kuberanikan  diri meminta sikat gigi, pasta gigi dan sabun mandi kepadanya yang terlibat kasus penyalahgunaan jabatan di Indomaret hehehe..komplit ya mintanya.

“Mas punya sikat gigi gak, pasta gigi, sabun mandi aku mau mandi tapi gak punya peralatannya, handuk juga gak punya hehehe..”, kataku sambil senyum-senyum sambil berpikir minta kok borongan hahaha...

“Oh iya, sebentar tak carikan”, kata tamping itu.

Gak lama kemudian aku diberi sikat gigi, pasta gigi kecil dan sabun mandi. Lalu dia bilang kalau handuk yang tersampir di pintu kamar mandi itu katanya miliknya dan aku boleh memakainya. Katanya sih handuk jelek itu bersih dan dia juga pakai handuk itu weleh...lalu dia cerita kalau kamar sel yang kupakai ini bekas dia tidur sebelum dia  dipindah dan dicampur tidurnya dengan tahanan lain. Akhirnya terpaksa kupakai handuk itu setelah kucium dan kupastikan benar-benar bersih walau bentuk handuknya sungguh super jelek. Dengan sedikit jijik dan takut gelap, akupun cepat-cepat mandi wahhh seger banget rasanya setelah dari pagi aku belum mandi. Setelah mandi dan gosok gigi aku duduk di dipan semen itu lalu meneruskan rasa penasaran lanjutanku hehehe..akupun clingak-clinguk melihat keadaan kamar selku sekali lagi. Rambutku yang panjang hampir sepinggang kugelung karena gak ada sisir. Daripada tergerai kusut gak beraturan kan lebih baik kugelung saja. Aku kemudian mencoba lagi berdiri menempel di pintu teralis besi dan melihat keluar kamar selku. Kulihat ada segerombolan laki-laki sholat di ruang kamar sel depanku. Ternyata kamar sel sebrangku digunakan untuk mushola. Kemudian aku mencoba melihat ke tempat lain sebelah mushola yaitu suatu tempat untuk cuci baju karena kulihat baju-baju dijemur disana dan terlihat ada kran air juga terdapat beberapa ember untuk nyuci baju kukira. Hanya itu pemandangan yang bisa kulihat dari balik pintu jeruji besi kamar selku, terbatas banget pandanganku dari dalam kamar sel hehehe..Akupun kembali duduk dan mencoba menikmati keadaan di dalam kamar selku. Aku duduk dan iseng-iseng meraih tumpukan koran yang menjadi bantalku tadi. Kucoba kubuka koran itu satu demi satu dan kubaca berita-berita yang menarik hatiku. Hal ini kulakukan untuk membunuh waktuku di dalam sel karena gak ada hiburan di dalam kamar selku yang sempit ini. Bosan membaca, akupun mencoba tidur lagi tapi gak bisa karena aku belum terbiasa tidur di dalam kamar sel. Tadi siang aku sempat tertidur sebentar karena ngantuk, kelelahan karena 2 malam gak tidur dan kekeyangan habis makan nasi bungkus jatah tahanan. Menjelang malam suasana aneh kurasakan karena ini malam pertama aku berada di dalam kamar sel tahanan hohoho... dan inilah rasanya. Lampu-lampu pijar berwarna kuning mulai dinyalakan untuk menerangi lorong kamar dan kamar -kamar sel para tahanan termasuk kamar selku. Dan suasananya sepi banget, tiba -tiba terdengar suara derap sepatu-sepatu polisi menuju sel sebelahku yaitu sel pojok yang dihuni CSku Hard. Terdengar suara gerendel gembok dibuka lalu terdengar suara pukulan dan suara polisi yang sedang menghajar Hard. Wealah dihajar lagi tho Hard, kupikir tadi malam dah selesai polisi yang menghajar Hard.  Aku yang mendengarnya hanya bisa terdiam sambil tiduran ketakutan meringkuk di dipan semen yang keras dan dingin.

“Kasihan Hard, ternyata masih belum selesai dipukulin dia”, pikirku sambil meringkuk ketakutan. 

Padahal tadi pagi waktu aku bersama Hard disuruh naik ke lantai atas kantor polisi untuk BAP, kulihat kaki Har berdarah. Darahnya membekas di lantai keramik putih yang dilalui Hard. Dengan jalan terpincang-pincang Hard menaiki tangga dan kulihat mukanya bengkak, kedua matanya juga bengkak, bibirnya pecah, kepalanya juga memar benjol-benjol, aku tahu kenapa kepalanya memar benjol karena benjolnya kepalanya Hard dipamerkannya padaku hehe...dan tadi Hard juga cerita padaku sambil memamerkan kaki dan tangannya sambil nyengir sedih,” Tulang kaki dan tulang tanganku  amoh mbak... pendhok–pendhok dihajar polisi semalam”.

Mendengar ceritanya, aku hanya diam saja tanpa tahu harus berkata apa lagi melihat keadaan Hard yang ancur-ancuran gitu... Melihatnya, aku hanya bisa miris dan berkata dalam hatiku inilah pertama kalinya dalam hidupku.. melihat dengan mata kepalaku sendiri hasil seorang penjahat dipukuli dan sangat mengerikan bagiku melihatnya bonyok-bonyok.... Tak lama kemudian polisi-polisi yang menghajar Hard di dalam kamar selnya pergi. Itu terdengar dari sel sebelah tempat Hard ditahan, digembok lagi dan kemudian terdengar suara derap sepatu polisi-polisi itu menjauh dan keluar dari pintu portir. Ketika polisi-polisi itu datang dan pergi, aku dalam posisi tetap tiduran meringkuk di dipan semen dan tidak berusaha mencoba memperlihatkan diriku kepada polisi-polisi itu karena takut ahh.... Entah berapa kali polisi-polisi itu datang dan pergi lagi, datang lagi dan pergi lagi membuka gembok kamar sel Hard kemudian nutup kamar selnya dengan gembok lagi.. trus pergi lagi dan waktu itu aku sudah ketakutan banget denger suara-suara itu... Pernah  sekali aku dipanggil polisi yang mendatangi Hard di kamar selnya, ketika aku meringkuk ketakutan tidak bisa tidur karena ketakutan mikirin Hard lagi diapain aja ya dia ya ma polisi-polisi itu..gaya hajaran apa saja yang didapat Hard dalam kamar selnya..

“Bangun!!”, teriak salah seorang polisi itu kepadaku dengan berdiri di depan kamar selku.

Akupun bangun dan duduk di dipan semen yang dingin, sambil memandangi polisi yang membangunkan aku. Polisi itu hanya melihatku dan tidak bicara apa-apa, kemudian bergegas pergi lagi. “Aman aman..”, batinku sambil ketakutan. Waktu aku dibangunin oleh polisi itu aku sungguh ketakutan sumpahhh..aku  takut dihajar polisi itu seperti Hard. Malam ini aku tidur dengan perasaan campur aduk, ketakutan, stress, kecapekan..wah sungguh hari yang sangat panjang menurutku dan sangat mendebarkan.

Bangun pagi hari, di hari rabu yang ngenes menurutku karena semalam tegang dengar polisi bergantian mendatangi kamar sel Hard. Aku bergegas mandi pagi untuk menyegarkan tubuhku dengan peralatan mandi yang minim alias serba jaluk hehe.... Tak lama pintu kamar selku yang diblok alias digembok mulai dibuka. Inilah pertama kalinya aku bisa keluar dari kamar selku yang digembok dari kemarin. Aku kemudian mencoba melangkah keluar kamar selku dan langsung berjalan menghampiri kamar sel pojok sebelah kiri selku tempat Hard di sel. Har berada di sana sedang tidur, wajahnya berminyak, kotor, serba bengkak sedang bibirnya kelihatan pecah menguning seperti bernanah dan aku yang melihatnya merasa kasihan banget. Setelah melihat Hard masih tertidur aku kemudian berjalan melongok mushola yang berada di depan kamar selku. Setelah itu aku berjalan menengok kamar sel lain sebelah mushola yang ternyata memang tempat untuk mencuci baju dan menjemur baju. Ketika aku nengok sebelah kanan ada kamar sel lagi yang berjejer dua. Ukurannya lebih besar dari kamarku dan kira-kira bisa muat 5 orang kurang lebih.  Akupun terus berjalan lagi ke depan, ke ujung pintu masuk portir dan menengok sebelah kiri ternyata ada lorong kecil dan aku mencoba memasuki lorong kecil itu, sambil melewati kaca bening yang dihiasi terali besi dengan lobang kecil-kecil di tengahnya sepanjang lorong kecil itu dan kupikir tempat itu sepertinya lorong kecil tempat besukan tahanan. Aku kemudian berjalan lagi dan belok kiri ternyata ada dua sel lagi yang berukuran lebih besar dari kamar sel yang kulihat tadi dan kamar sel itu berhadapan dengan sel-sel untuk ruang berolah raga para tahanan dan ruang menjemur baju juga. Aku kemudian berjalan kembali lagi menuju selku lagi dan aku melihat banyak tahanan laki-laki berkumpul di mushola membaca koran pagi Yogya yaitu koran Merapi dan koran Tribun yang murah meriah dan banyak yang beli hehe... Aku pun kembali ke selku lagi dan duduk sendirian di dipan semen lagi.

Sambil duduk sendirian aku berpikir, gak ada tahanan perempuan lain disini dan hanya aku satu-satunya tahanan perempuan disini. Tak lama kemudian aku mendapat jatah makan pagiku dan akupun segera melahap jatah makanan yang diberikan tamping tahanan itu. Oh i ya tamping itu singkatan dari tahanan pendamping, dan tugasnya membantu tugas polisi yang menjaga para tahanan. Setelah selesai makan, aku mencoba bergabung dengan tahanan lain dan ikut-ikutan  membaca koran dengan mengambil salah satu lembar koran yang tergeletak di lantai dan tidak dibaca tahanan lain. Ada salah satu tahanan laki-laki yang mendekatiku dan menunjukkan berita di koran yang memuat berita tentang kasusku dan akupun langsung membacanya dengan antusias.

Hmmm...aku terdiam dan tercenung membaca kasusku di Koran, ternyata kasusku  sudah masuk koran pagi dan beritanya berisi kata-kata  bahwa komplotan penipu tertangkap karena membawa lari Kawasaki Ninja 250cc yang menjadi milik polisi PJR hehehe... Setelah membaca berita di koran itu aku tersenyum pahit, akhirnya aku  bisa masuk koran dalam berita kriminal. Sangat  ironis ya masuk koran jadi artis kriminal hahaha...karena kalau aku masuk berita di koran beritanya jadi artis terkenal maka aku pasti akan gembira dan senyumnya manis gak pahit kayak sekarang ini hihihi maunya...

Akupun jadi  teringat masalaluku yang belum lama ini terjadi. Kira-kira 3 bulan yang lalu, aku juga pernah masuk berita kriminal di koran Semarang yaitu Suara Merdeka tapi di koran itu aku disebut sebagai korban penipuan motor honda beatku yang dibawa lari pemuda yang meminjam motorku hehe..sekarang aku masuk koran Yogya dengan berita aku dan komplotanku membawa lari motor polisi PJR hahahaha edan tenan..Hari Jumat kemarin padahal motorku baru saja kuambil dari Rubasan Semarang karena sebagai bukti kejahatan dalam sidang pemuda yang membawa lari motorku dan setelah 10 hari tepatnya hari Minggu dari aku mengambil motorku di Rubasan Semarang dan motorku langsung kubawa ke Jakarta, kini giliran aku yang meringkuk di tahanan Polres Sleman dengan tuduhan terlibat kasus melarikan motor polisi PJR hehehe ironis ya.. Kalian mesti tertawa dan bingung membaca kisahku yang mbundet ini hihihi...ada-ada saja.

(bersambung ke bag.6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar