Selasa, 10 Maret 2015

(2) SEBELUMNYA MOTORKU JUGA DIBAWA LARI ORANG

Dan akupun bergegas pergi bersama satpam yang kenal dengan aku itu. Aku diantar ke Mijen oleh  mantan anak kosku dan aku melapor kepada kantor polisi Mijen. Tololnya anak itu atau nasib baik selalu berpihak padaku ya.. anak itu masih bisa kuhubungi lewat sms ketika aku melapor di kantor polisi Mijen. Dan masih balasi smsku dengan  alibi anak itu mengatakan yang smsan denganku itu perampok motorku yang sedang dipinjamnya. Sedang anak yang pinjam motorku itu sedang disandera oleh perampok motorku. Akhirnya anak yang mengaku dirampok bersama motorku sms aku  minta uang tebusan 2 juta rupiah agar motorku bisa kembali padaku. Perampok motorku mengatakan lewat sms bahwa anak yang membawa motorku lagi tidak sadarkan diri. Dan Perampok itu lewat sms bilang padaku bahwa besok pagi aku disuruh mengantarkan uang tebusan 2 juta rupiah di Taman KB. Setelah dia mendapatkan uang yang kubawa  maka motorku akan dikembalikan. Isi sms itu kuceritakan pada polisi Mijen yang kutemui di kantor polisi itu. Skalian menceritakan penipuan motor yang terjadi padaku dan minta bantuan polisi Mijen untuk menangkap perampok itu besok pagi di Taman KB. Taman KB adalah sebuah taman yang lokasinya dekat simpang Lima. Tetapi jawaban polisi Mijen sangat mengecewakan aku, malam itu polisi Mijen tidak mau membantuku dengan alasan bukan wilayah tugasnya weleh...kok gitu ya. Kalau prosedurnya ribet gini mana bisa cepat tertangkap penjahatnya... Sudah kabur jauhlah penjahatnya uuhh..lha aku terus minta bantuan siapa???? Malam-malam gini lagi.. lha wong wilayah TKP nya Polres Mijen, aku ya tahunya melapor ke kantor polisi terdekatlah...Aku kan gak tahu tempat melapor ke pos polisi yang sesuai wilayah taman KB tempat transaksi besok motorku yang harus ditebus dengan uang 2 juta. Ngertiku ya karena TKP nya di daerah Mijen ya melapornya ke pos polisi Mijen to yo.. Yang penting kan bagiku aku sudah lapor polisi kan sudah bener, eh lha kok kejadiannya seperti ini wuaduh biyung mumet aku...kok kayak diubeng-ubengke. Polisi Mijen itu hanya menyarankan untuk laporan ke wilayah tempat janjian aku sama perampok itu di wilayah Taman KB. Padahal wilayah TKP nya kan di daerah Mijen. Nah bingung kan...aku!! Kantor polisi mana lagi yang harus kudatangi. Aku gak tahu harus gimana dan kemana mencari kantor polisi yang dekat dengan Taman KB. Dan akupun harus kesana naik apa??? motorku aja  dibawa lari orang lagi walah pie iki Dalam kebingunganku ada serse Mijen yang kasihan padaku lalu mencoba membantuku tapi dia bilang bisanya agak siang bantunya karena sekarang dia belum tidur,waktu itu memang sudah malam sekitar jam 2 malam dini hari. Lah sama aja boong, kalau bisa bangun pagi ya bisa bantu katanya hmm...akhirnya aku pulang ke rumahku diantar mantan anak kosku yang bernama Ad. Sesampainya di rumah aku gak bisa tidur sumpah, bingung mikirin besok ketemuan sama perampoknya gimana, ngasih uangnya gimana.. sms perampok berikutnya kepadaku itu, menyuruhku menaruh uangnya di bawah bangku Taman yang akan diberitahukan selanjutnya. Huh kayak cerita sinetron aja sie hidupku ini, ada-adaaaa saaja. Akhirnya pagi yang kutunggu-tunggu tiba juga, kuhubungi serse Mijen yang memberi no telponnya padaku agar bisa menghubungi dia pagi-pagi sekitar jam 7 pagi. Telponku tidak diangkatnya dan isi smskupun tidak dibalasnya huhuhu...beneran kan masih tidur, akhirnya serse itu menghubungiku di siang hari tapi kasusku sudah ditangani Polres Gajahmungkur. Dalam kebingunganku pagi hari itu, aku pergi diantar tukang ojek ke Kantor Polisi Gajahmungkur dekat rumahku. Menurutku Kantor polisi yang paling dekat dari rumahku hanya itu.  Dan aku mencoba minta bantuan polisi Gajahmungkur saja, siapa tau mereka mau membantuku. Aku gak tau lagi harus minta bantuan siapa lagi, aku di Semarang kan sebatang kara. Gak punya saudara sama sekali, aku hanya punya mantan suami yang mungkin gak mau membantuku karena dah cerai. Di kantor polisi Gajahmungkur aku disambut baik dan setelah kuceritakan masalah yang sedang menimpaku, mereka langsung mau membantuku. Mereka sangat sigap, tanpa proses panjang karena waktunya juga  mepet dengan waktu yang dijanjikan untuk  ketemu di taman KB dengan perampok itu. Aku berangkat ke taman KB diantar tukang ojek itu sedang polisi-polisi dari Gajahmungkur itu berangkat naik mobil dan ada juga yang naik motor. Di  taman KB aku melihat motorku diparkir di sebrang SMA 1. Akupun menyuruh tukang ojek itu untuk menghampiri motorku. Aku kemudian turun dari motor tukang ojek itu sambil terus memandangi motorku, lalu kudekati dan kulihat plat nomernya untuk memastikannya bener apa gak motorku. Haaa..bener-bener ini, plat nomer motorku H 6688 FR. Akupun lalu  celingukan mencari perampok itu di taman KB. Perampok itu sebenarnya  wanti-wanti padaku agar tidak melaporkan peristiwa ini ke polisi. Tapi karena aku ketakutan ketemuan sama perampok yang merampok motorku dan ngajak ketemuan di Taman KB sendirian. Aku ya takutlah ketemu sama perampok motorku, jadi wajar kalau aku melapor ke polisi donk.. aku kan  takut jika di celakain juga oleh perampok itu, namanya juga perampok biasanya kan sadis kayak di tivi hehehe..Di Taman KB aku melihat anak yang membawa lari motorku dan anak itu juga melihatku dan dia pun bergegas lari menemuiku dengan dibuntuti anak muda lain yang lari kecil di belakangnya. Sebelum sampai di depanku persis, anak muda yang lari dibelakangnya langsung menyergapnya. Oh ternyata anak muda di belakangnya adalah serse yang menyamar sebagai orang biasa berpakaian jeans belel dan jaket jumper khas anak muda. Anak itu kaget disergap langsung nengok ke yang menyergapnya tapi anak itu tidak melawan sama sekali. Setelah itu, Polisi lainpun mulai berdatangan mengerumuni anak muda itu. Tanpa proses lama anak itu diborgol dan disuruh duduk di bangku taman. Ditanyain macam-macam dan disuruh minta maaf padaku oleh polisi yang menginterogasi dia. Setelah itu dia dibawa ke kantor polisi sedang motorku juga dibawa juga oleh salah seorang polisi yang ikut menangkap dengan sebelumnya menyuruhku  memastikan itu bener motorku apa gak oleh polisi yang akan membawa motorku ke kantor  polisi. Hmm...Menjadi saksi untuk kejahatan penipuan motor yang dilakukan oleh anak itu membuatku sangat terganggu karena pekerjaanku yang membutuhkan motor untuk kesana kemari. Belum BAP nya, pemeriksaan saksi, dan sidang-sidangnya yang membutuhkanku sebagai saksi. Anak itu akhirnya dihukum 7 bulan. Pernah orang tua anak itu datang ke rumahku untuk meminta maaf dan memintaku untuk mencabut laporanku. Aku menyetujuinya  asalkan motorku langsung dikembalikan ke aku lagi dari kantor polisi. Ternyata untuk mencabut laporan itu membutuhkan biaya 5 juta. Hal itu kuketahui ketika aku bertanya kepada polisi muda yang mengurusi penangkapan anak itu.

“Pak,kalau mencabut laporan gimana prosesnya?”, tanyaku.

“Lha gimana?”, kata polisi muda itu.

“Begini pak, orangtua anak itu minta maaf sama saya atas perlakuan anaknya pada saya, dan memohon pada saya  agar laporan saya ke kepolisian tentang kasus penipuan yang dilakukan anaknya dicabut”, kataku.  

“Kalau mau cabut laporan polisi bayar 5 juta mbak!”, kata polisi muda yang bagian mengetikkan berita acara di kantor polisi itu.

“Oh gitu ya baiklah nanti kusampaikan kepada orangtua anak itu pak..”, jawabku.

Setelah pembicaraan selesai dengan polisi muda itu, aku beranjak ke kantin kantor polisi Gajahmungkur.
Akupun segera menyampaikannya hasil pembicaraanku dengan polisi muda tadi ke orangtua anak yang membawa lari motorku yang waktu itu menungguku di kantin kantor polisi.  

Setelah aku duduk dan memesan es jeruk kesukaanku aku mulai membicarakan hasil pertemuanku dengan polisi muda itu.

“Pak, biayanya 5 juta rupiah kalau mau mencabut laporan kata polisi yang kutemui tadi, trus bagaimana pak?”, tanyaku.

“500 ribu saja, saya tidak punya uang mbak apalagi 5 juta”,  jawab bapak tua itu.

“Lha saya kan hanya menyampaikan saja, kata-kata polisi itu padaku tadi,”  jawabku.

“Kemarin kan polisinya bilang minta 500 ewu kok jadi 5 juta ?”, tanya orangtua anak yang membawa lari motorku.

“Lah ya saya gak tau pak, tanya saja sama polisinya sendiri pak!”, Jawabku.


Ternyata 500 ewu itu artinya 5 juta hal itu baru kuketahui belakangan ini, entah darimana bahasa ini. 

(bersambung ke bag.3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar