Dalam perjalanan keluar bandara, tiba-tiba polisi yang duduk di samping pak
sopir
yang pstinya polisi juga komentar sambil
melihatku
ke belakang,” kenal sama yang menyetir mobil gak?”.
“Gak kenal Pak”, jawabku singkat sambil melihat kepala bagian belakangnya sopir itu.
Polisi yang sedang menyetir itupun langsung menengok ke belakang sambil
melihatku sebentar sambil
melepas kacamata hitamnya. Ketika melihat wajahnya baru
kukenali dia yang ternyata polisi yang menjadi korban penipuan yang kulakukan
bersama Yanu dan Hard Akhirnya aku jadi
tahu, kenapa aku bisa ditangkap oleh polisi ketika keluar dari bandara tadi. Ternyata aku sudah jadi TO alias target
operasi penangkapan oleh polisi. Pembobol
Rekening yg kukenal itu ternyata polisi yang sudah mencariku dan Yanu juga Hard kurang lebih 1 bulan yang lalu. Sampai sekarang aku
masih bingung hubungannya orang-orang yang suka sms ke nomer hp semua orang
yang isi tulisan smsnya” kirim uang anda ke rekening BCA atas nama Danang
Darmanto” malah menjelma menjadi polisi yang menangkapku hehehe.. Kenapa aku ya bisa smsan
dengan orang yang minta dikirimkan uang ke rekening BCA atas nama Danang
Darmanto malah aku jadi sms an dengan polisi hehehe.. padahal nomer hpnya kan sama...haddeh pusing aku kalau mikirin hal ini...
“Oh, masnya toh”, jawabku ketika
melihat polisi PJR yang menjadi korban
penipuan motor yang diotaki Yanu.
“Iya, tambah ganteng”, Jawabku jujur hahaha...
Semua polisi di mobil itu mendengar jawabanku tertawa keras, ternyata yang
menyetir mobil itu polisi PJR yang memiliki motor Kawasaki Ninja 250cc yang
menjadi korban penipuan Yanu juga Hard dan aku terlibat
di dalamnya. Aku jadi tahu peristiwa penangkapanku terkait kasus Ninja Kawasaki
250cc milik polisi PJR itu. Di mobil aku diam saja, banyak pikiran berkecamuk
di dalam pikiranku. Perasaanku yang lain mengatakan,” Sekaranglah detik-detik aku
mulai menjalani keadaan menuju penjara
yang sesungguhnya dan yang pernah kuinginkan hehehe...”. Perasaaanku yang lain lagi merasa aneh, deg-degan...Aku langsung
berpikir apalagi yang akan kualami setelah ini,
petualangan seru di penjara apalagi yang akan kujalani setelah ini, aku jadi sangat
penasaran dan deg deg sirrrrr....
Aku lalu teringat adik-adikku yang kupamiti
tadi pagi pasti mereka kebingungan karena aku gak pulang-pulang ke rumah adikku
yang kutinggali di Jakarta. Padahal aku bilang pamitnya hanya sebentar ke Yogya
nanti malam sudah langsung pulang Jakarta lagi. Kalau anak-anakku tahunya sih aku bekerja di Jakarta,
sedangkan Rei
walah gatot alias gagal total sudah pertemuanku hari Senin
besok di Jakarta dengan Rei. Ini adalah batu ujian hubunganku dengannya, apakah
langsung berakhir atau berlanjut ketika Rei nanti tahu aku dipenjara hehehe.. hanya Tuhan yang tahu...
Mobil Yaris hitam itu melaju dari bandara Adi Sucipto dan ternyata menuju ke
hotel Seturan. Aku dibawa polisi-polisi yang menangkapku itu ke kamar yang
dipesan mereka. Ternyata Hotel Seturan itu digunakan polisi untuk mengumpan CSku(CS artinya satu komplotan) agar datang
ke hotel Seturan menemuiku. Polisi kemudian
menyuruhku untuk menghubungi Csku lewat hpku dan disuruh mengatakan bahwa aku sudah pesan hotel di Hotel Seturan
dan aku sedang menunggu mereka di hotel Seturan.
Akupun langsung menjalankan instruksi polisi itu untuk menghubungi Yanu lewat telpon.
“Halo, kamu dimana?” tanyaku kepada
Yanu.
“Masih di Sragen, lagi datang ke resepsi saudaranya Hard”, jawab Yanu.
“Kalau sudah selesai resepsinya, kamu langsung ke sini ya.. aku sekarang sudah berada di Hotel Seturan!”, balasku.
“Ya”, jawab Yanu singkat lewat telpon.
“Itu teleponku berbunyi” kataku kepada polisi itu sambil kupandangi hpku
yang lagi di charge di tembok kamar
hotel.
Hp ku yang memakai provider Three berbunyi terus-terusan.
“Dari siapa?”, tanya polisi itu.
Aku berjalan menuju tempat hp di charge
dan kupegang hpku dan kulihat siapa yang menghubungiku ternyata dari Rei.
“Dari pacarku”, jawabku.
“Gak usah diangkat!”, kata polisi gendut itu.
Kubiarkan hp ku terus berbunyi dan akhirnya terdiam sendiri.
“ Maafkan aku sayang, aku gak boleh angkat telpmu”, pikirku sambil
memikirkan Rei. Pasti Rei bingung kenapa gak bisa menghubungiku, padahal besok Senin adalah hari pertemuanku dengan Rei untuk yang
pertama kalinya sejak menjadi pacar udaraku. Di hotel Seturan, polisi-polisi
itu sedang memesan makanan yaitu nasi dan ayam goreng sambal lalap. Aku juga
dibelikan dan aku disuruh makan dan dibelikan minum juga. Ternyata apikan juga polisinya hehe...Tapi aku
gak nafsu makanlahhhh, halah coba
siapaaaa
yang nafsu makan kalau keadaannya seperti aku sekarang
ini
hehe... Namun aku paksakan makan sedikit untuk menghargai
polisi itu yang sudah memesankan makanan untukku. Berada di dalam
kamar hotel yang kuhuni sementara
bersama beberapa polisi yang sedang duduk di meja tamu
dalam kamar hotel sambil memeriksa hpku, aku mencoba tiduran dan merebahkan
diri secara cuek di kasur hotel. Nunggunya lama banget, sumpah hehehe..kucoba
meluruskan punggungku yang sedari tadi duduk terus di samping polisi-polisi itu
yang sedang memeriksa hpku. Gerak gerikku ternyata dipantau oleh polisi gendut
itu dan dia bertanya padaku,
“Kamu kok sepertinya tenang banget?”, tanya polisi itu kepadaku sambil
mengamatiku.
“Lha emangnya harus ngapain?”, jawabku sekenanya.
“Ya kamu kok gak ketakutan atau nangis atau apa kalau ketangkap polisi?!!!
Biasanya kan kalau cewek kalau
ketangkap polisi
nangis po gimana gitu..?”, kata polisi gendut itu sambil masih memperhatikan aku.
Aku gak jawab kata-kata
polisi gendut itu, aku hanya tersenyum very very kecut sambil santai tetap tiduran di kasur hotel hehehe..
Aku hanya mbatin dalam pikiranku,“lha
keadaannya udah
gini mau diapain lagi, mau nangis sampai matakupun bengkak aku juga gak mungkin dibebaskan
hehe..”.
Tak lama rebahan di kasur hotel, aku bangun dan berjalan menuju meja rias kamar
hotel yang kutempati bersama beberapa polisi itu. Aku mengoleskan lip iceku yang kuambil dari tasku sambil
bercermin dengan santainya.
“Bibirku kering, Pak!”, jawabku santai. Polisinya pusing liat gayaku yang
santai tenan ditangkap polisi hahaha…
Polisi itupun terdiam lagi sambil sibuk membuka-buka isi hpku sambil
menunggu CSku datang. Memang diriku kubuat
setenang mungkin di hotel Seturan ini, tapi setenang-tenangnya diriku tetap
stress juga sebenarnya aku, karena seumur-umur belum pernah ditangkap polisi
hehehe...dan hal ini membuatku jadi anyang-anyangen
alias ingin buang air kecil terus-terusan..
“Kamu kok ke kamar mandi terus ?”, tanya polisi gendut yang mengawasi gerak
gerikku itu.
“Iya nih, gak tahu anyang-anyangen
kali”, jawabku.
“Jangan dikunci pintu kamar mandinya kalau kencing dan jangan ditutup rapat!!”, kata polisi gendut yang
mengawasiku berkali-kali bolak balik ke kamar mandi hotel.
“Ada apa?”, tanyaku sambil masih dalam posisi duduk di kloset dalam keadaan
bingung dan malu.
“Nih ada telp dari temanmu, tolong kamu angkat”, kata salah satu polisi
itu.
“Ya sebentar, aku benerin dulu celana panjangku”, kataku sambil menutup
dikit pintu kamar mandi agar polisi-polisi itu tidak lihat aku mengancingkan
celana panjangku.
Setelah kukancingkan celana panjangku, akupun bergegas keluar kamar mandi. Wah...
polisinya bikin aku malu aja, wong lagi buang air kecil kok tanpa ada tanda atau ketukan langsung mendadak buka pintunya huuu... Untungnya saat itu aku lagi duduk di kloset duduk,
jadi gak kelihatan auratku huhuhu.... Nasib-nasib
jadi penjahat, ternyata begini ya rasanya, di kamar
mandipun gak dipercaya huhuhu... Di luar kamar mandi aku langsung mendekati
polisi yang memegang hpku. Aku langsung menerima telp Yanu, tapi tidak terdengar suaranya. Aku teriak,” hallo
halllooooo halllooooo...”. Yanu menghubungiku
memakai nomor M3 yang terpasang di N8 ku. Biasanya kartu M3ku kupasang di hp
5610 express musicku. Tapi tadi di bandara baterai hpku Nokia 5610 Express
Music-ku yang biasanya kupakai untuk nomer M3 ku itu habis baterainya. Lalu
nomer M3 ku itu kupindah ke hp N8 ku, sedangkan nomor Three ku, aku pindah ke
hp yang 5610 express musicku yang habis baterainya itu. Kenapa kupentingkan
nomor M3 ku agar selalu online karena aku berhubungan sms dengan pembobol bank
lewat kartu M3 ku juga Yanu, sedang nomor three ku hanya untuk sms an dengan pacar udaraku
Rei hahaha...
Aku ulangi lagi berkali-kali “,hallo.... hallo...halllllloooooo”.
Tapi tidak terdengar suaranya sama sekali.
“Tidak terdengar suaranya!”, kataku pada polisi gendut itu.
Lalu telponnya mati, Hp N8 ku berbunyi
lagi nada panggilan dan ketika kuangkat,
suaranya tidak terdengar lagi walau nyambung.
Sepertinya N8 ku rusak sekarang ini, karena
tadi memang sempat jatuh di kamar hotel Seturan, ketika Polisi gendut yang
mengawasiku menanyaiku,” Yanu pakai nomer hp
apa saja?”.
(bersambung ke bag.4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar